Maulanna, Chandra
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI Maulanna, Chandra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.199 KB)

Abstract

Kata Kunci: Fonetik, Giongo, Giseigo, OnomatopeDalam linguistik bahasa Jepang terdapat ilmu yang membahas tentang proses pembentukan kata, yaitu morfologi atau keitairon, proses pemaknaan, yaitu semantik atau imiron, dan yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa, yaitu fonetik atau onseigaku. Ketiga ilmu tersebut kemudian digunakan dalam menganalisa giseigo (onomatope) yang terdapat pada komik YU-GI-OH! Vol. 38 karya Kazuki Takahashi. Penulis memilih tema ini karena ketertarikannya untuk mengetahui kata onomatope terutama yang mewakili suara suatu latar belakang dalam suatu komik, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan SFX (SoundEffects). Disini penulis akan menjawab sesuai rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: (1) selain membahas makna, (2) penulis juga mencari keterkaitannya dengan bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk suatu onomatope lalu mencari tahu apakah keterkaitan antara bentuk dan bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onomatope mencerminkan makna-makna tertentu.Teori yang digunakan untuk menganalisa keterkaitan antara bentuk dan bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onomatope ini menggunakan teori dari Otsubo Heiji (1992) dalam bukunya yang berjudul “Giseigo no Kenkyuu”.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan gambaran data yang telah dianalisa. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menganalisa sumber kata onomatope yang diambil dari komik YU-GI-OH! Vol. 38 karya Kazuki Takahashi. Terdapat 180 kata onomatope dalam komik tersebut, dan yang digunakan hanya 18 kata onomatope setelah melakukan pengelempokkan data serta pemilihan data melalui frekuensi kemunculan.Penulis berharap penelitian mengenai giseigo (onomatope) selanjutnya dapat dianalisa lebih luas, sehingga dapat menambah pengetahuan pembelajar bahasa Jepang tentang keterkaitan antara bentuk dan bunyi bahasa sebagai unsur pembentuk onomatope dengan makna yang terkandung didalamnya.