MUFIDAH, IMRO’ATIN
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI IPA 1 UPTSP SMAN 1 KUTOREJO MOJOKERTO DALAM PELAFALAN BUNYI /N/ MUFIDAH, IMRO’ATIN
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.289 KB)

Abstract

Kata Kunci: Hatsuon, Kemampuan, Pelafalan Dalam mempelajari bahasa Jepang salah satu kesulitan yang sering dialami adalah pelafalan konsonan nasal N (hatsuon). Meskipun pelafalan yang kurang tepat tidak merubah arti, tetapi hal tersebut akan mempengaruhi kemampuan pembelajar bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua rumusan masalah (1) Berapa persentase siswa kelas XI IPA 1 UPTSP SMAN 1 Kutorejo Mojokerto yang mampu melafalkan bunyi N dengan benar? (2) Jenis kesalahan apa yang dilakukan oleh siswa kelas XI IPA 1 UPTSP SMAN 1 Kutorejo Mojokerto saat melafalkan bunyi N?Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan instrument penelitian berupa tes dan angket. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA 1 UPTSP SMAN 1 Kutorejo Mojokerto yang berjumlah 33 orang. Dalam penelitian ini penulis merekam suara responden ketika melafalkan kosakata yang mengandung bunyi N.Hasil penelitian menunjukkan 87% responden mampu melafalkan bunyi N dengan benar. Jenis kesalahan yang terjadi yaitu (1) kesalahan perorangan (2) kesalahan kelompok (3) kesalahan pengungkapan (4) kesalahan menganalogi. Sedangkan penyebab kesalahan yang terjadi yaitu (1) kebiasaan (2) pendapat populer (3) bahasa ibu (4) lingkungan.Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Penulis menyarankan pada penelitian selanjutnya untuk mengkaji hatsuon dengan teori dan sumber data yang lain. Misalnya dengan menggunakan sumber data film. Selain itu juga disarankan diadakan penelitian tentang intonasi. Karena penelitian tersebut masih jarang dilakukan dan masih sedikit pembelajar yang mampu melafalkan suatu kalimat dengan intonasi yang benar.