Badi’ati, Alfi Qonita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Menggagas Dakwah Maqashidi Untuk Kemaslahatan Umat (Pendekatan Maqashid Syari'ah dalam Dakwah) Muhyiddin, Ahmad Shofi; Badi’ati, Alfi Qonita
AT-TABSYIR Vol 7, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v7i1.7694

Abstract

Makalah ini akan membahas tentang konsep maqashid syariah sebagai pendekatan dakwah Islam dalam mewujudkan kemaslahatan umat. Dakwah Islam semestinya dipahami sebagai suatu aktivitas yang melibatkan proses transformasi yang memang tidak terjadi begitu saja, tapi membutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk merubah situasi dan kondisi umat menuju kemaslahatan melalui pendidikan dan komunikasi yang berkelanjutan. Namun faktanya, dakwah Islam disinyalir belum memberikan kemaslahatan bagi umat manusia. Buktinya, dalam satu dasawarsa terakhir, beberapa tragedi kemanusiaan yang menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan berlangsung silih berganti di Nusantara dikarenakan masyarakat sebagai mad'u belum mendapatkan kemaslahatan. Oleh karena itu, pertanyaan yang ingin dijawab dalam makalah ini adalah bagaimana dakwah mampu menjawab kebutuhan umat sehingga bisa membawa kemaslahatan?. Kajian dalam makalah ini Penelitian atau kajian ini menggunakan model penelitian kualitatif (kualitatif research) dengan teknik library research dan terfokus pada kajian dakwah Islam dengan pendekatan maqashid syariah. Hasil dari penelitian atau kajian ini adalah dakwah maqashidi berdasar ḥifẓ al-dīn bisa berupa jaminan dalam mempertahankan kebenaran dalam keyakinan, dan menjadi hak seseorang dalam menjalankan praktek ibadah yang ia yakini. Kemudian, dakwah maqashidi berdasar ḥifẓ al-nafs wa al-‘irḍ bisa berupa perlindungan hak asasi manusia dalam kehidupannya, dan perlindungan terhadap semua bentuk intimidasi. Dakwah maqashidi berdasar ḥifẓ al-’aql bisa berupa memperjuangkan hak untuk belajar, hak untuk mendapatkan informasi, dan hak kebebasan berpikir. Selanjutnya dakwah maqashidi berdasar ḥifẓ al-’nasl dapat diimplementasikan dalam bentuk menjaga hak asasi anak dengan cara menyiapkan generasi yang paling baik, sehat dari penyakit fisik dan psikologis. Dan terakhir dakwah maqashidi berdasar ḥifẓ al-māl diwujudkan dengan cara menciptakan kesejahteraan umum dalam aspek sosio-ekonomi.
The adoption of technology in Islamic information literacy among young moslem Puspita, Rosana Eri; Badi’ati, Alfi Qonita
Islamic Communication Journal Vol 6, No 1 (2021): EDISI JANUARI-JUNI
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2021.6.1.6742

Abstract

The young generation is a digital native, which information easier to get with an Information system. So, it is important to measure information literacy among young Muslims about Islamic information. This study investigates the factors that influence the use of technology in searching for literature relating to Islam among the younger generation. The approach taken in this research is quantitative. Data is collected with the help of research instruments in the form of online questionnaires. The population in this study is the younger generation, who tend to be digital natives. The sample size in this study was 100. The testing tool in this study used SPSS, and a regression method was conducted to determine the effect of this research variable. The result shows that perceived usefulness has a significant impact on behavioral intention in Islamic information literacy. Besides, perceived ease of use also positively and significantly affects Islamic information literacy's behavioral intention. The study suggests there need to be some actions so that the younger generation can be smarter in using technology in Islamic information literacy. This study was more focused on examining acceptance for the young Moslem generation in developing countries. This study has an important role in developing TAM's scientific repertoire theory from information technology in Islamic information literacy.
PEMIKIRAN QAḌĀ’-QADAR JAMĀL AD-DĪN AL-AFĠĀNĪDAN IMPLIKASINYATERHADAP PEMIKIRAN DAKWAH ‘AQLĀNIYAH Muhyiddin, Ahmad Shofi; Badi’ati, Alfi Qonita
KOMUNIKE Vol 11 No 2 (2019): Komunikasi dan Dinamika Sosial
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.848 KB) | DOI: 10.20414/jurkom.v11i2.2286

Abstract

Artikel ini difokuskan pada pemikiran Jamāl ad-Dīn tentang qaḍā’-qadar dan implikasinya terhadap pemikiran dakwah aqlāniyah. Artikel ini berupa kajian literatureyang datanya diperoleh dari studi kepustakaan. Kemudian data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisa dengan menggunakan pendekatan sosio-historis dengan metode historik elektifeliminatif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Jamāl ad-Dīn sangat menekankan pentingnya akal dan kebebasan manusia dalam pemikiran teologinya. Manusia, menurutnya, melalui akalnya mampu mempertimbangkan baik dan buruknya suatu perbuatan, kemudian dengan kehendaknya sendiri ia mengambil suatu keputusan, selanjutnya dengan daya yang demikian ia wujudkan dalam perbuatannyata. Manusia mempunyai kemauan sendiri atau irādah yang bebas, dengan tidak melupakan hubungan kebebasan pribadi itu dalam lingkungan kebebasan Allah SWT., dengan ungkapan lain bahwa qaḍā’-qadar kecil yang ada pada manusia tetap berada dalam lingkup qaḍā’- qadar besar pada Allah SWT. Qaḍā’-qadar dalam pemikiran Jamāl adDīn lebih mengarah pada sunnatullāh (hukum alam). Artinya qaḍā’- qadar adalah hukum alam yang mengatur perjalanan alam dengan sebab dan akibatnya (silsilah al-asbāb). Pemikiran ini selanjutnya berimplikasi terhadap pemikiran dakwah aqlāniyah, yaitu seruan atau ajakan kepada manusia untuk mengobarkan semangat tajdid/pembaharuan agar tidak terjebak dalam taklid sehingga akal tidak tunduk pada otoritas manapun. Konsep dakwah ‘aqlāniyah Jamāl ad-Dīn ini mendapatkan sambutan yang cukup luas dan hampir menyebar ke seluruh dunia Islam. Pemikiran dakwah ‘aqlāniyah bisa diimplementasikan melalui dua cara: pertama, melalui nalar dan intuisi. Dan kedua, melalui pengamatan. Pengetahuan sensual ini bergantung kepada pengetahuan aktual. Karena itu, menurut Jamāl ad-Dīn, manusia harus menghindari taklid dan mengoptimalkan akalnya untuk mengamati dan membaca atau meneliti ayat-ayat atau fenomenafenomena yang telah tersirat dan tersurat untuk mencapai kebenaran pengetahuan.