Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Sat Binmas dalam Mencegah Tindak Pidana Anak di Wilayah Hukum Polres Pekalongan: Role of Sat Binmas in Preventing Child Crimes in the Pekalongan Police Resort Area Bahrani, Sabiza
Indonesian Journal of Police Studies Vol. 1 No. 1 (2017): January, Indonesian Journal of Police Studies
Publisher : Indonesian National Police Academy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindak pidana anak yang terjadi di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan. Tindak pidana anak ini tinggi diakibatkan tingginya kenakalan remaja di Kabupaten Pekalongan yang dilakukan anak usia 6-12 tahun namun sudah putus sekolah. Banyaknya pengangguran pada usia produktif sangat mempengaruhi tingkat kriminal. Sehingga diperlukan peran Sat Binmas dalam menjalankan tugas pre-emtifnya yaitu melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan teori peran, kerjasama, manajemen, pencegahan kejahatan, konsep polmas, konsep model polmas, dan konsep penyuluhan untuk menganalisa permasalahan yang ada, dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah peran Sat Binmas dalam mencegah tindak pidana anak di wilayah hukum Polres Pekalongan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen. Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat melihat kondisi tindak pidana anak yang terjadi di Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menemukan bahwa Sat Binmas dalam mencegah tindak pidana anak telah menjalankan perannya dengan cara melakukan kegiatan “Polisi Momong Bocah”. Namun dalam pelaksanaannya belum maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, anggaran, metode, dan beban kerja sedangkan faktor eksternal yaitu masyarakat, dan kerja sama dengan unit lain. Berdasarkan pembahasan dari hasil temuan tersebut, maka penulis merekomendasikan beberapa hal diantaranya pertama adalah meningkatkan kualitas anggota Sat Binmas dengan cara mengikuti sekolah pengembangan spesialis Binmas, menambah personel anggota Sat Binmas, dan dalam pelaksanaan kegiatan “Polisi Momong Bocah” tidak hanya dilakukan pada anak-anak setingkat TK-SD namun juga dilakukan pada anak yang sudah putus sekolah serta anak-anak setingkat SMP-SMA perlu diperhatikan namun dengan cara yang berbeda. Child criminal acts that have occurred in Pekalongan Regency have increased. This child crime is high due to high juvenile delinquency in Pekalongan Regency committed by children aged 6-12 years but has dropped out of school. The number of unemployed at productive age greatly influences criminal rates. So that the role of Sat Binmas is needed in carrying out its pre-emptive tasks, which is to provide guidance and counseling for children. This research uses role theory, collaboration, management, crime prevention, community policing concepts, community policing model concepts, and counseling concepts to analyze existing problems, with a qualitative approach. The focus of the research is the role of Sat Binmas in preventing child crime in the Pekalongan Police jurisdiction. Data collection techniques with interviews, observation and document review. This is done with the aim of being able to see the condition of child crimes that occurred in Pekalongan Regency. The results of the study found that Sat Binmas in preventing child crime had carried out its role by carrying out the activities of the "Polisi Momong Bocah". But in its implementation it has not been maximized because it is influenced by several factors, namely internal and external factors. Internal factors are Human Resources, Infrastructure Facilities, budget, methods, and workload, while external factors are the community, and cooperation with other units. Based on the discussion of these findings, the author recommends several things including the first is improving the quality of Sat Binmas members by attending Binmas specialist development schools, adding personnel to Sat Binmas members, and in carrying out the "Polisi Momong Bocah" activities not only for children Kindergarten-elementary level but also carried out on children who have dropped out of school and children at the level of junior-high school need to be considered but in a different way.