Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Status Gizi Menurut Berat Badan terhadap Umur dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Puskesmas Kenten Palembang Chairani, Liza; Ma'mun, Asmarani
Syifa'Medika Vol 5, No 2 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v5i2.1398

Abstract

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, seperti bakteri, virus maupun jamur. Gejala yang sering timbul berupa batuk dan kesukaran bernafas. WHO tahun 2011 menyebutkan bahwa seperlima dari kematian bayi dan balita terutama di negara berkembang disebabkan oleh pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi menurut berat badan terhadap umur dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Kenten Palembang Periode Januari-Desember 2012. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional dan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Subjek penelitian 95 orang balita yang diperoleh dari data sekunder pada catatan rekam medik balita di Poliklinik Manejemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Puskesmas Kenten Palembang. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil penelitian memperoleh jumlah balita pneumonia lebih banyak pada balita berjenis kelamin laki-laki (57,4%), kelompok umur 6-24 bulan (51,6%), dan status gizi baik (56,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan status gizi menurut berat badan terhadap umur (p value 1,000 ; ?=0,05) dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Kenten Palembang periode Januari-Desember 2012. Pneumonia pada balita tidak hanya disebabkan oleh satu faktor risiko, tetapi ada faktor risiko lain seperti faktor lingkungan yaitu tingginya pajanan terhadap polusi udara, kepadatan hunian, dan ventilasi.
Hubungan Pola Asuh Keluarga gengan Parenting Stress pada Orangtua Anak Tunagrahuta di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Palembang Ma'mun, Asmarani; Prameswarie, Thia
Syifa'Medika Vol 7, No 1 (2016): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v7i1.1395

Abstract

Orangtua yang mempunyai anak dengan kebutuhan khusus, seperti tunagrahita (retardasi mental), tentunya dituntut untuk selalu menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan anak dan tidak sedikit diantara mereka yang menemukan berbagai masalah dalam proses pengasuhan anak. Apabila masalah tersebut tidak dapat diatasi oleh orangtua dengan baik, maka akan muncul stres sebagai reaksi fisik dan psikis terhadap tuntutan tersebut, hal ini disebut dengan parenting stress. Selain itu kondisi psikologis mempengaruhi pola asuh yang diterapkan oleh orangtua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran parenting stress dan pola asuh serta hubungan antara pola asuh dan parenting stress pada orangtua anak tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional (sekat lintang) meliputi semua orangtua yang memiliki anak tunagrahita di YPAC Palembang. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Penelitian ini menggunakan adaptasi Parenting Stress Scale (PSS) untuk menggambarkan tingkat stres pada orangtua dan kuesioner pola asuh untuk menentukan tipe pola asuh yang diterapkan. Hasil penelitian didapatkan orangtua yang menderita stres sedang sebanyak 33 orang (75%), stres ringan sebanyak 11 orang (25%) dan tidak ada orangtua yang mengalami stres berat. Sebanyak 42 orang (95,5%) menerapkan pola asuh demokratif, 2 orang (4,5%) menerapkan pola asuh permitif dan tidak ditemukan orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter. Hasil uji statistik ditemukan tidak ada hubungan antara pola asuh dan parenting stress orangtua (p=1,00). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas orangtua menerapkan pola asuh demokratif dan mengalami stres sedang, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh dan parenting stress orangtua anak tunagrahita di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Palembang.