Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH POTENSI DIRI, LINGKUNGAN SOSIAL DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP KEPRIBADIAN GENERASI MUDA BUDDHIS DI KABUPATEN JEPARA Dewi Ana Puji Rahayu; Prihadi Dwi Hatmono; Tri Yatno
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2020): Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v1i1.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung potensi diri terhadap keaktifan berorganisasi, pengaruh langsung lingkungan sosial terhadap keaktifan berorganisasi, pengaruh langsung keaktifan berorganisasi terhadap kepribadian, pengaruh langsung potensi diri terhadap kepribadian, pengaruh langsung lingkungan sosial terhadap kepribadian, pengaruh tidak langsung potensi diri terhadap kepribadian melalui keaktifan berorganisasi, dan pengaruh tidak langsung lingkungan sosial terhadap kepribadian melalui keaktifan berorganisasi. Obyek penelitian adalah generasi muda Buddhis di Kabupaten Jepara.Metode penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode survey. Jenis sampel stratified random sampling, yaitu 50 responden dari 120 populasi. Teknik pengumpulan data dari kuesioner, wawancara, dan observasi sebagai data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis jalur atau Path Analisis. Validitas data menggunakan uji instrumen kepada generasi muda Buddhis di Kabupaten Pati.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh langsung potensi diri terhadap keaktifan berorganisasi adalah 0,624, pengaruh langsung lingkungan sosial terhadap keaktifan berorganisasi adalah 0,284, pengaruh langsung keaktifan berorganisasi terhadap kepribadian adalah 0,531, pengaruh langsung potensi diri terhadap kepribadian adalah 0,244, pengaruh langsung lingkungan sosial terhadap kepribadian adalah 0,228, pengaruh tidak langsung potensi diri terhadap kepribadian melalui keaktifan berorganisasi adalah 0,331344, pengaruh tidak langsung lingkungan sosial terhadap kepribadian melalui keaktifan berorganisasi adalah 0,150804. Kepribadian generasi muda Buddhis di Kabupaten Jepara dipengaruhi oleh potensi diri, lingkungan sosial, keaktifan berorganisasi dan kepribadian.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ASPEK SPIRITUAL DAN SOSIAL (KAJIAN FEMINISME PADA WANITA BUDDHIS KABUPATEN JEPARA) Tri Yatno
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v2i1.25

Abstract

Wanita Buddhis Jepara berinteraksi dengan lingkungan berpedoman pada nilai-nilai agama dan norma sosial. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mendiskripsikan bentuk perilaku spiritual dan sosial wanita Buddhis Kabupaten Jepara, dan 2) Untuk mendiskripsikan implementasi perilaku spiritual dan sosial wanita Buddhis Jepara dengan nilai-nilai luhur Ketuhanan Yang Maha Esa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian adalah (1) Bentuk perilaku spiritual dan sosial diantaranya uppidana, pujabakti, meditasi, retret, pabbaja anak-anak, attasila, dhammayatra, pattidana, pradaksina, anjangsana, saling mendukung kegiatan keagamaan, dan saling menghormati hari raya. (2) Implementasi perilaku spiritual wanita Buddhis Jepara telah membentuk pola perilaku dalam bentuk saddha, yakni berlindung pada Buddha Dharma Sangha yang tercermin dalam pikiran, sikap, dan perbuatan dengan memancarkan cinta kasih kepada semua makhluk, implementasi sosial membentuk pola perilaku saling hormat menghormati sesama pemeluk agama tanpa didasari rasa permusuhan satu dengan lainnya, sehingga terbentuk kebahagiaan hidup bertoleransi dan kedamaian di lingkungan wanita Buddhis tinggal.
CANDI BOROBUDUR SEBAGAI FENOMENA SAKRAL PROFAN Agama dan Pariwisata Perspektif Strukturalisme Levi Strauss Tri Yatno
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 1 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i1.152

Abstract

Dualisme fungsi Candi Borobudur sebagai salah satu dampak modernitas. Candi Borobudur sebagai tempat praktik keagamaan sekaligus pariwisata. Hal ini menjadi fenomena sosial budaya dalam konteks sakral profan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Candi Borobudur dalam praktik keagamaan dan pariwisata perspektif strukturalisme Levi Strauss. Metode penelitian menggunakan analisis struktural. Analisis struktural Levi Strauss tidak hanya mengungkap makna yang terkandung dalam simbol, namun juga mengungkapkan logika dibalik makna. Hasil penelitian menyatakan bahwa: lembaga keagamaan dan pariwisata dalam melihat Candi Borobudur dalam perspektif yang berbeda, baik dari segi aktor, langue, parole, mytheme, oposisi biner, order, paradigmati, sintagmatik, dan tranformasi. Dualisme fungsi Candi Borobudur yaitu candi memiliki sistem tanda masing-masing, yakni dalam ruang lingkup spiritual maupaun keduniawian. Candi Borobudur bagi umat Buddha sebagai tempat melaksanakan praktik keagamaan, seperti ritual keagamaan dan dhammayatra. Bagi wisatawan Candi Borobudur sebagai ruang rekreasi yang mengutamakan pemuasan napsu selera, dan bagi industri pariwisata Candi Borobudur sebagai ruang ekonomi.
NILAI SIMBOL CANDI BOROBUDUR DALAM WISATA KAPITALIS GLOBAL Tri Yatno
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 2 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i2.255

Abstract

Candi Borobudur sebagai warisan agama Buddha menjadi simbol budaya yang memiliki nilai estetika dan spiritual. Negara memiliki peran sentral dalam mengelola Candi Borobudur sebagai bagunan cagar budaya dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai simbol religi pada Candi Borobudur dalam wisata kapitalis global. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam mengungkap permasalahan. Hasil penelitian manyatakan bahwa Candi Borobudur memiliki nilai jual sebagai material pariwisata. Simbol-simbol religi Buddha di Candi Borobudur dikomodifikasi menjadi komoditas wisata. Dampak dibukanya Candi Borobudur sebagai komoditas wisata memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat
STRATEGI TOKOH AGAMA BUDDHA DALAM MENYIKAPI PASCA KONFLIK ROHINGYA (STUDI KASUS DI KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG) Susiyanti; Tri Yatno; Niken Wardani
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.228 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v4i2.98

Abstract

Konflik krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar membawa dampak di negara tetangga termasuk Indonesia. Muncul rasa tidak nyaman dan kurangnya pemahaman terhadap konflik Rohingya. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis sikap umat Buddha menanggapi penilaian masyarakat sekitar, dan strategi tokoh agama Buddha dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan menyikapi pasca konflik Rohingya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kualitatif pendekatan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung pada bulan Maret-Mei 2018. Tehnik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah sikap umat berperilaku baik dan menjaga tutur kata, saling menghargai sesama manusia, tidak membeda-bedakan dalam bermasyarakat, menjaga solidaritas, diskusi bertukar pemahaman agama, taat pada aturan pemerintah serata menjaga kesetabilan di masyarakat dan temuan lain tentang strategi yang digunakan oleh tokoh agama Buddha dalam menyikapi pasca konflik Rohingya yaitu dengan cara smotthing (penghalusan) yang dilakukan dengan strategi dari tokoh agama Buddha yaitu sikap pertisipasi, sosialisai, berfikir positif, motivasi dan edukasi.
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORAL REMAJA BUDDHIS DI KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR Hana Prastila Raxsa; Tri Yatno; Niken Wardani
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.807 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v4i2.101

Abstract

Moral decline in teenagers can be seen from the number of delinquency cases committed byjuveniles. The cause of the decline of moral teens can be influenced by the environmental community andparenting parents. Community environmental impacts on teenagers because teenagers do every dayinteraction with the surrounding environment. While parents are a major factor in giving moral education inthe family environment. Based on the observation of social and environmental researchers parenting parentshave an influence on the moral formation of adolescents. It is what lies behind the researcher to conductresearch in order to determine how much influence the social environment and upbringing of parents toadolescent moral Buddhist. This study used quantitative research methods to a survey conducted in theDistrict Ponggok Blitar June-September 2016. Subjects in this study were young Buddhist in DistrictPonggok. Instruments and techniques of data collection is done by using a questionnaire. Data wereanalyzed using SPSS versoin 15. Based on the research and analysis of the data showed that the influence ofsocial environment on adolescent moral Buddhists in Sub Ponggok amounted to 0,293. The influence ofparenting parents on adolescent moral Buddhist in Sub Ponggok at 0,170. While the influence of the socialenvironment and upbringing of parents to adolescent moral Buddhists in Sub Ponggok of 0,626.
IMPLIKASI TRADISI PATTIDANA PADA SOLIDARITAS UMAT BUDDHA DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN Dewi Agus Sriyani; Tri Yatno; Metta Puspita Dewi
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan, sains sosial, dan agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.82 KB) | DOI: 10.53565/pssa.v5i2.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan dan implikasi tradisi pattidana pada solidaritas umat Buddha di Desa Purwodadi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Tempat penelitian dilakukan di Desa Purwodadi Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis yang digunakan terdiri dari mereduksi data, menyajikan dan memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan tradisi pattidana di Desa Purwodadi dilaksanakan saat peringatan kematian, minggu pertama dan ketiga, dan sepekan penghayatan Dhamma (SPD); 2) Implikasi tradisi pattidana pada solidaritas umat Buddha di Desa Purwodadi yaitu: a) Umat Buddha mempunyai perasaan empati untuk melakukan tradisi pattidana dan membantu mendoakan leluhur; b) Membentuk ikatan kekeluargaan yang akrab dan solid; c) Saling mengingatkan dan memotivasi umat Buddha untuk memahami pattidana yang benar sesuai dengan ajaran Buddha; dan d) Memberikan pandangan benar bagi umat Buddha untuk selalu melakukan praktik pattidana kepada leluhur.
DESKRIPSI MODEL PENYELESAIAN KONFLIK AGAMA BUDDHA (STUDI TENTANG PENYELESAIAN KONFLIK UMAT THERAVADA DAN BUDDHAYANA DI DUSUN LENEK DESA BENTEK KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA) Ayuniwati; Tri Yatno; Prihadi Dwi Hatmono
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2020): Nivedana : Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v1i1.138

Abstract

Kasus konflik intern agama Buddha yang terjadi di Dusun Lenek Desa Bentek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Konflik yang terjadi seperti gesekan umat Theravada dengan umat Buddhayana. Konflik tersebut adalah bukti bahwa dalam internal agama Buddha terjadi gesekan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola penyelesaian konflik antar umat Theravada dengan umat Buddhayana dan menerapkan pola penyelesaian konflik antar umat Theravada dengan Buddhayana di Dusun Lenek. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh agama, tokoh masyarakat dan umat Buddha di Dusun Lenek. Objek dalam penelitian adalah kasus konflik yang terjadi antara umat Theravada dan Buddhayana di Dusun Lenek. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola penyelesaian konflik yang diterapkan oleh umat Theravada dan Buddhayana adalah (a) sikap toleransi, mengembangkan sikap toleransi disini adalah adanya sikap saling menghargai dan menghormati. (b) Adanya sikap yang mau berdamai, dengan tidak mengembangkan sikap kemarahan dan kebencian. (c) mengembangkan sikap yang mau bekerjasma dalam hal apapun untuk mengembangkan agama Buddha ataupun mengembangkan Dusun Lenek.
BENTUK KEMITRAAN LEMBAGA SOSIAL KEAGAMAAN DI SURAKARTA Tri Yatno
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.601 KB)

Abstract

Kemitraan antar pemeluk agama merupakan salah satu modal pembangunan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk kemitraan pada majelis agama di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tempat penelitian di Surakarta dengan alasan terdapat keunikan pada model kemitraan majelis agama Buddha melalui Forum Vihara Surakarta (Forviska). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bentuk kemitraan majelis agama Buddha di Surakarta antara lain Sharing Dhamma, Wedangan Dhamma, Komunitas media sosial, seminar, dan peringatan hari raya keagamaan Buddha yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu komunitas tanpa membedakan majelis dan sekte.
Multikultur dan Moderasi Lintas Budaya di Candi Borobudur Tri Yatno
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v8i1.552

Abstract

Abstrak Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultur yang terdiri dari beragam agama. Candi Borobudur sebagai warisan Budaya menjadi simbol dan arena moderasi lintas budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kejelasan multikultur Candi Borobudur, praktik budaya Buddhis di Candi Borobudur, dan moderasi lintas budaya di Candi Borobudur. Metode penelian menggunakan pendekatan deskriptif holistik. Hasil penelitian menyatakan bahwa, pertama, multikultur ditunjukkan dengan berdirinya tempat-tempat ibadah non Buddhis di Kawasan Candi Borobudur, selain itu multikultur juga terlihat dari perbedaan ideologi dan praktik budaya Buddhis yang berbasis sekterian, kedua, multikultur budaya Buddhis diterapkan dalam perayaan Waisak Candi Borobudur sebagai simbol keharmonisan umat beragama, dan ketiga, Candi Borobudur sebagai simbol moderasi beragama, ruang bersama digunakan sebagai arena sosialiasi dan moderasi budaya dalam menumbuhkan sikap saling menghargai kebudayaan. Abstract Indonesian society is a multicultural society consisting of various religions. Borobudur Temple's cultural heritage has become a symbol and arena of cross-cultural moderation. This study aims to understand the multicultural clarity of Borobudur Temple, Buddhist cultural practices at Borobudur Temple, and cross-cultural moderation at Borobudur Temple. The research method uses a case study approach. The results of the study state that, first, multiculturalism can see in non-Buddhist places of worship in the Borobudur Temple area and the differences in ideology and practice of Buddhist culture based on sectarianism. Second, Buddhist cultural multiculturalism in the Vesak celebration of Borobudur Temple as a religious harmony symbol. Third, Borobudur Temple is a symbol of religious moderation. The common's room is use as an arena for socialization and cultural moderation in fostering mutual respect for culture. Keywords: Multiculture, moderation, culture, Borobudur