Astuti, Febriati
STIKES Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI INHALASI AROMA TERAPI CENDANA TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LENANGGUAR DESA LENANGGUAR KECAMATAN LENANGGUAR KABUPATEN SUMBAWA BESAR Astuti, Febriati
Jurnal PRIMA Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v4i2.114

Abstract

Lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang, dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap. Kemunduran fisik maupun psikologis yang dialami lansia akibat proses menua (aging proses) mengakibatkan terganggunya pemenuhan kebutuhan dasar salah satunya adalah kebutuhan istirahat dan tidur. Penyebab tidak adekuatnya kebutuhan tidur adalah insomnia, dimana insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang sering dialami oleh lansia. Insomnia merupakan ketidak mampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Upaya yang biasa dilakukan dalam menangani masalah ini adalah pemberian obat tidur, dimana pemberian obat tidur dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan pemakainya sendiri. Salah satu terapi yang dapat mengatasi tingkat insomnia adalah aromateapi. Aromaterapi merupakan terapi yang menggunakan minyak esensial (essensial oil) atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan merangsang proses penyembuhan. Salah satu aromaterapi yang digunakan adalah metode inhalasi cendana atau yang dikenal dengan inhalasi aromaterapi cendana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Inhalasi Aromaterapi Cendana Terhadap Perubahan Tingkat Insomnia Pada Lansia Di Dusun Lenangguar Wilayah Kerja Puskesmas Lenangguar Kec. Lenangguar Kab.Sumbawa Besar. Desain yang digunakakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan nonequivalent control group design. Besar sampel sebanyak 20 responden dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. analisa data yang digunakan yaitu uji statistic t-test dengan tingkat kepercayaan sebesar 5% atau 0,05. Hasil uji statistic diperoleh hasil p-value = 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh tingkat insomnia sebelum inhalasi aromaterapi cendana dengan sesudah inhalasi aromaterapi cendana Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh tingkat insomnia sebelum inhalasi aromaterapi cendana dengan sesudah inhalasi aromaterapi cendana pada lansia di Dusun Lenangguar
PENGARUH PEMBERIAN JUS MUNTINGIA CALABURA (KERSEN) TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DENGAN ARTHRITIS DI BSLU MATARAM Astuti, Febriati
Jurnal PRIMA Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v3i2.86

Abstract

Penuaan merupakan proses fisiologis dalam kehidupan dengan gambaran sebagai kondisi yang mengalami penurunan daya tahan dan fungsi tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial ekonomis. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia adalah penyakit asam urat. Asam urat adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein (purin) dalam ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Muntingia Calabura (kersen) terhadap perubahan kadar asam urat pada lansia dengan arthritis di BSLU Mataram. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia di BSLU Mataram sebanyak 76 responden dan jumlah sampel sebanyak 24 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Rancangan penelitian menggunakan Quasy Eksperimental dengan desain penelitian Pre test – Post test with control group design. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi dan alat UASure. Pengolahan data menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian sebelum diberikan perlakuan pemberian jus Muntingia calabura, kadar asam urat lansia baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian setelah diberikan perlakuan pada kelompok kontrol dengan kategori normal sebanyak 5 orang (42%) dan kategori tinggi sebanyak 7 orang (58%), sedangkan pada kelompok perlakuan dengan kategori normal sebanyak 9 orang (75%) dan kategori tinggi sebanyak 3 orang (25%). Berdasarkan analisa uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai p value 0,817 > 0,05. Nilai tersebut berpengaruh terhadap penolakan Ha, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian jus Muntingia Calabura (Kersen) terhadap perubahan kadar asam urat.