Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MESIN PEMIPIL JAGUNG DAN PENGUPAS KACANG TANAH UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS ADAPTASI PETANI TERHADAP ANOMALI CUACA DI WONOSARI, GONDANGREJO Komariah, Komariah; Masyithoh, Galuh; Priswita, Rahajeng Putu Widiani
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v9i1.35249

Abstract

ABSTRAK Perubahan iklim di Indonesia menyebabkan kemarau panjang, angin kencang, cuaca ekstrem dan berubahnya pola curah hujan yang makin sering terjadi.  Di bidang pertanian, perubahan iklim memberikan dampak negatif yang merugikan bagi petani. Pengetahuan petani mengenai perubahan iklim masih terbatas. Untuk mengantisipasi perubahan iklim maka perlu dilakukan penyuluhan dan FGD untuk meningkatkan kapasitas petani.  Salah satu tindakan adaptasi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim adalah pascapanen dengan menggunakan alat pascapanen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas adaptasi petani terhadap anomali cuaca dengan memberikan bantuan mesin pemipil jagung dan pengupas kacang tanah. Kegiatan ini dilakukan di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dengan mitra Kelompok Tani Makmur 1 dan 2. Hasil kegiatan menunjukkan alat pemipil jagung dan pengupas kulit kacang tanah cocok digunakan di Desa Wonosari. Kedua peralatan pascpanen tersebut sangat efisien dan efektif karena mempercepat hasil produksi jagung dan kacang tanah dipasarkan. Dengan demikian kedua peralatan pascpanen tersebut meningkatkan ketahanan petani terhadap dampak cuaca ekstrem dengan menjaga kapasitas perekonomiannya. Kata kunci: pascapanen, ketahanan petani, perubahan iklim ABSTRACT Climate change in Indonesia causes long droughts, strong winds, extreme weather and changes in rainfall patterns that are becoming more frequent. In agriculture, climate change has a negative impact on farmers. Farmers' knowledge about climate change is still limited. To anticipate climate change, counseling and FGDs need to be conducted to increase the capacity of farmers. One of the adaptation actions that can be taken to anticipate climate change is postharvest using postharvest tools. This activity aims to increase the adaptation capacity of farmers to weather anomalies by providing assistance with corn and peanut sheller machines. This activity was carried out in the Wonosari Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency with the Makmur 1 and 2 Farmers Group partners. The results of the activity showed that both the corn and peanut sheller machines were suitable for use in Wonosari Village. Both postharvest equipment are very efficient and effective because they accelerate the production of corn and peanuts to be marketed. Thus the two postharvest equipment increase farmers' resilience to the effects of extreme weather by maintaining their economic capacity. Keywords : post harvest, farmer resilience, climate change
KEMANDIRIAN PUPUK SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN MEMBANGUN PERTANIAN ORGANIK DARSOWIYONO, SUPRIYADI; Nufus, Malihatun; Harati, Sri; Purwanto, Purwanto; Masyithoh, Galuh
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.123 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1115

Abstract

Pada era teknologi 4.0, perkembangan pertanian organik juga dituntut untuk dapat mengadopsi konsep konsep baru, salah satunya adalaha pertanian presisi. Pertanian presisi (Precision farming) adalah suatu teknik budidaya yang akurat, tertakar dan terukur ditingkat on farm. Pertanian presisi adalahpertania yang efektif, efsisien terkontrol dan terencana. Salah satu komonen pertanian presisi pada teknik budidaya padi organik adalah pupuk organik cair (POC). Dengan demikian pendampingan pengembangan Desa Organik Mandiri Pupuk oleh Perguruan Tinggi sangat diperlukan. Permasalahanyang dihadapi oleh petani padi organik adalah dalam mencukupi ketersedin sarana produksi, salah satunya adalah ketersedian pupuk organik cair (POC). Tujua pengabdian adalah mengembangkan pupuk organik cair (POC) untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok tani padi organik. Solusi untukmemenuhi kebutuhan POC adalah kelompok tani harus membuat sendiri POC yang memenuhi standart. Target luaran yang akan dicapai adalah memproduksi pupuk organik cair untuk seluruh anggota kelompok, sehingga kelompok tani menjadi mandiri dalam menuhi kebutuhan pupuk.