Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL DAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS SECARA IN VITRO Prihannensia, Maydia; Winarsih, Sri; Achmad, Anisyah
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Staphylococccus epidermidis dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit pada manusia. Terapi yang sering digunakan adalah antibiotik, salah satunya amoksiklav. Antibiotik terkadang menimbulkan efek samping dan resistensi pada beberapa pasien, sehingga diperlukan terapi alternatif bahan alam yakni rimpang lengkuas (Alpinia galanga) yang mengandung flavonoid dan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk menghantarkan senyawa yang terdapat dalam rimpang lengkuas dan mempermudah penggunaan, maka dibentuk sediaan gel. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan etanol 70%, dan uji antibakteri dengan metode difusi sumuran. Pada uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), ekstrak lengkuas positif mengandung flavonoid. Gel lengkuas dan ekstrak lengkuas dibuat 3 kelompok konsentrasi yaitu 10%, 15% dan 20%. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat gel dan ekstrak lengkuas setelah diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC. Hasil zona hambat menunjukkan semakin tinggi konsentrasi pada gel dan ekstrak lengkuas, maka semakin besar diameter zona hambat bakterinya. (Korelasi Pearson gel lengkuas R=0,958 dan ekstrak lengkuas R=0,979). Hasil uji t-tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan siginifikan antara gel dan esktrak lengkuas (p=0,408). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan positif antara peningkatan konsentrasi gel dan ekstrak lengkuas dengan peningkatan diameter zona hambat terhadap bakteri S. epidermidis secara in vitroKata kunci: Lengkuas (Alpinia galanga), Staphylococcus epidermidis, Gel, Ekstrak,  Antibakteri.
UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL DAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS SECARA IN VITRO Prihannensia, Maydia; Winarsih, Sri; Achmad, Anisyah
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Staphylococccus epidermidis dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit pada manusia. Terapi yang sering digunakan adalah antibiotik, salah satunya amoksiklav. Antibiotik terkadang menimbulkan efek samping dan resistensi pada beberapa pasien, sehingga diperlukan terapi alternatif bahan alam yakni rimpang lengkuas (Alpinia galanga) yang mengandung flavonoid dan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk menghantarkan senyawa yang terdapat dalam rimpang lengkuas dan mempermudah penggunaan, maka dibentuk sediaan gel. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan etanol 70%, dan uji antibakteri dengan metode difusi sumuran. Pada uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), ekstrak lengkuas positif mengandung flavonoid. Gel lengkuas dan ekstrak lengkuas dibuat 3 kelompok konsentrasi yaitu 10%, 15% dan 20%. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat gel dan ekstrak lengkuas setelah diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC. Hasil zona hambat menunjukkan semakin tinggi konsentrasi pada gel dan ekstrak lengkuas, maka semakin besar diameter zona hambat bakterinya. (Korelasi Pearson gel lengkuas R=0,958 dan ekstrak lengkuas R=0,979). Hasil uji t-tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan siginifikan antara gel dan esktrak lengkuas (p=0,408). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan positif antara peningkatan konsentrasi gel dan ekstrak lengkuas dengan peningkatan diameter zona hambat terhadap bakteri S. epidermidis secara in vitroKata kunci: Lengkuas (Alpinia galanga), Staphylococcus epidermidis, Gel, Ekstrak,  Antibakteri.