Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALYSIS OF SMOKING HABITS AND MONOXIDE CARBON CONTENTS IN HOME WITH CARBOXIHEMOGLOBINE (COHb) IN ACTIVE SMOKING IN III ENVIRONMENT, KEMARAYA, KENDARI CITY: Smoking Habits and Monoxide Carbon Lestari B., Sari Arie; L., Titi Saparina; Leniarti Ali
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 2 No. 3 (2020): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : Universitas Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol2.Iss3/56

Abstract

Background: around 10,000,000 people is estimated to be death per year by 2020 because of smoking. Smokers emit smoke  around 20,000 ppm of CO, when it is inhaled. It will become diluted with a concentration of around 400 until 5,000 ppm. This situation is dangerous because it will increase the COHb concentration in the human blood by up to 6.9%. It can  prone to heart attacks. The purpose of this research is to analyze smoking habits and CO levels in the house with carboxyhemoglobin (COHb) levels in active smokers in 3  Districts of Kemaraya in Kendari City. Methods: The research was conducted using the Analytical Descriptive method. Data were collected by interview using a structured questionnaire and laboratory analysis. While the approach used is a cross-sectional study. The population in this study was 81 and the number of samples was 45. Result: The  The results obtained were that there was no  relationship between CO and COHb levels ( p value = 0.623> 0.05); there was a weak relationship between smoking and COHb levels (p value= 0.029 <0.05); and there is a low relationship between the number of cigarettes and COHb levels ( p value= 0.0298 <  0.05). Conclusion: It can be concluded that there is an insignificant relationship between smoking duration, types of cigarettes smoked, number of cigarettes smoked and levels of carbon monoxide in the house and levels of carboxyhemoglobin (COHb) in active smokers in environment III District of Kemaraya Kendari City.
Pembuatan Septic Tank Komunal Solusi Kesehatan Bagi Masyarakat Pesisir Desa Bokori Kecamatan Soropia: Making Communal Septic Tanks, Health Solutions for Coastal Communities, Bokori Village, Soropia District Titi Saparina; Leniarti Ali
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pengabdian Masrakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.74 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v2i1.28

Abstract

Data yang diperoleh dari kantor Kecamatan Soropia bahwa Kepala Keluarga yang memiliki Jamban di Desa Bokori hanya berjumlah 38 KK dari total KK 85 KK yang artinya lebih dari 50% KK tidak memiliki jamban sehingga Masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir tersebut membuang tinjanya langsung ke laut. Untuk meminimalisir dampak dari pembuangan tinja ke laut diperlukan solusi yang efektif, mudah diimplementasikan serta mudah untuk mengelola pembuangan tinja bagi masyarakat pesisir dan mengingat kondisi kawasan pesisir yang landai, berpasir dan sangat mudah terendam, diperlukan teknik khusus dalam membuat septic tank yakni penerapan Teknologi Tepat Gua berupa septic tank komunal. Permasalahan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu Masih rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya buang air besar menggunakan jamban dan septic tank, masyarakat belum mengetahui manfaat penggunaan septic tank komunal sebagai salah satu solusi buang air besar secara sehat. Dan masyarakat belum mengetahui tata cara pembuatan Teknologi tepat guna berupa septic tank komunal. Adapun solusi yang dapat ditawarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan Kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya buang air besar menggunakan jamban dan tangki septik, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buang air besar sembarangan dan mengetahui septik tank komunal dapat menjadi solusi untuk mengatasi buang air besar sembarangan di daerah pesisir serta melakukan Demostrasi Plot (Demplot) Pembuatan Septik Tank Komunal.
An Analysis of Risk Factor for ARI Incidence in Toddlers in the Working Area of the Liwuto Public Health Center Baubau City Leniarti Ali; Yuli Febriana
Miracle Journal of Public Health Vol 5 No 2 (2022): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph.v5i2.276

Abstract

ARI is a disease that ranks first out of the top 10 diseases at the Liwuto Health Center, Baubau City. In 2018 the incidence of ARI in toddlers was 97 (26.1%) cases, in 2019 there were 124 (28.9%) cases and in 2020 period January-November ARI cases in toddlers were 77 (22.9%) cases. This study aimed to determine the analysis of risk factors for ARI incidence in toddlers in the working area of ​​the Liwuto Health Center, Baubau City. The type of study was analytical research using a quantitative approach with a Case-Control Study method. The population was all toddlers aged 1-5 years who suffered from ARI in the 2020 for the January-November period, namely 77 cases. The sampling used simple random sampling to get a case sample of 44 people and 44 people control, while the total sample was 88 people. The method of analysis uses Odds Ratio (OR). The results showed that the risk factors for ARI incidence in toddlers with calculated OR values ​​obtained immunization status OR = 2.1 (LL =0.364; UL =12.106), the clean and healthy lifestyle behavior OR = 3.7 (LL =1.551; UL =9.068 , exposure to cigarette smoke OR = 5.2 (LL =2.096 ; UL =13.149). The conclusion of this study is that immunization status, the Clean and Healthy Lifestyle Behavior and exposure to cigarette smoke are risk factors for ARI incidence in toddlers. It is recommended to Public Health Center can take preventive steps that can reduce the occurrence of ARI.
Edukasi Melalui Penyuluhan Dan Pemberdayaan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Niitanasa Kecamatan Lalonggasumeto Kabupaten Konawe Leniarti Ali; Laode Muhammad Yasmin; Arta Yuni Sucitra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v3i1.732

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir. Periode 0-24 bulan usia anak merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan periode emas. Salah satu Desa Di Wilayah Kerja Kecamatan Lalonggasumeeto memiliki jumlah balita stunting terbanyak dan di dukung data dari hasil Kegiatan PBL Mahasiswa Sarjana S1 Kesehatan Masyarakat Mahasiswa, fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Mandala Waluya, Universitas Mandala Waluya Tahun 2023 diperoleh data angka stunting yang cukup tinggi di Desa Niitanasa yang berjumlah 35 Balita, angka ini lebih tinggi dibandingkan 2 Tahun sebelumnya. Tingginya angka stunting di Desa Niitansa dikarenakan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian pola makan yang benar pada balita, pemenuhan gizi pada 1000 HPK, serta masih kurangnya pemanfaatan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan secara maksimal oleh masyarakat dan kurangnya kader posyandu terlatih. Solusi yang ditawarkan kepada mitra yakni Penyuluhan kesehatan kepada Ibu Hamil dan Balita tentang pencegahan Stunting dan 1000 hari pertama kehidupan hingga anak usia 2 Tahun, Pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui pengukuran status gizi dengan penggunaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan,Pelatihan Ibu Rumah Tangga tentang stunting mulai dari persiapan, pendataan pencatatan tumbuh kembang balita sampai pada pelaksanaan posyandu setiap bulan. Target luaran dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan Ibu Hamil dan Balita tentang pencegahan stunting, Peningkatan Keterampilan ibu hamil dan balita danIbu Rumah Tangga melalui kegiatan pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui KPSP, Peningkatan Keterampilan Ibu Rumah Tangga tentang stunting mulai dari persiapan, pendataan pencatatan tumbuh kembang balita sampai pada pelaksanaan posyandu setiap bulan dan Peningkatan keterampilan ibu Rumah Tangga dalam memberikan penyuluhan Kesehatan kepada masyarakat khususnya masalah stunting pada anak balita.