Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERENCANAAN MAHAKAM BOUTIQUE HOTEL DI SAMARINDA PENEKANAN PADA TATA RUANG DALAM Thamrin, Nur Husniah; Adham Putra, Hatta Musthafa; ., Paskalis
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v5i2.40

Abstract

ABSTRAK Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur, yang mempunyai jumlah penduduk lebih padat dari kota-kota yang berada di Kalimantan Kimur, segala kegiatan seperti kegiatan ekonomi, pendidikan maupun bisnis terpusat di Samarinda, dengan demikian Samarinda juga mempunya posisi yang strategis membangun bisnis dalam bidang jasa dan pelayanan sperti hotel, dimana pada umumnya Samarinda mempunyai sangat banyak jasa dan pelayanan hotel yang umum-umum saja, maka dari itu penulis mencoba merancang sebuah hotel, dimana hotel tersebut menyediakan pelayanan yang super eksklusif, serta mencoba menggunakan gaya bangunan vernakular Lamin Dayak yang merupakan rumah tinggal khas suku Dayak dan merupakan etnis setempat, yang bertujuan agar memperkuat brand kota Samarinda. Dengan demikian Samarinda akan sedikit memberikan kesan yang bermanfaat bagi setiap pengunjung lokal maupun mancanegara yang datang dalam rangka kegiatan ekonomi, bisnis maupun pendidikan dengan adanya ketersediaan fasilitas tempat inap yang dirancang oleh penulis yaitu Mahakam Boutique Hotel. Kata Kunci : Boutique, Vernakular, Lamin, Dayak, Hotel, Eksklusif. ABSTRACT Samarinda is the capital of East Borneo, which has a denser population of cities in East Borneo, all activities such as economic, educational and business activities are concentrated in Samarinda, thus Samarinda also has a strategic position to build business in the field of services and Services such as hotels, where in general Samarinda have a lot of services and hotel services are general are only course, therefore the author tries to design a hotel, where the hotel provides super exclusiv services, and try to use the style of vernacular building Lamin Dayak, which is a residence Typical of Dayak tribe and is a local ethnic, which aims to strengthen the brand city of Samarinda. Thus Samarinda will give a little impression that is beneficial for every visitor both local and foreign who come in the framework of economic activities, business and education with the availability of facilities inpatient designed by the author of Mahakam Boutique Hotel. Keyword : Vernacular, Lamin, Dayak, Boutique, Hotel, Exclusive.
KAJIAN PENGGUNAAN ELEMEN ARSITEKTUR LOKALITAS KALTIM PADA GEDUNG PEMERINTAH DI KOTA SAMARINDA Adham Putra, Hatta Musthafa; Thamrin, Nur Husniah
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai ibukota dari Kalimantan Timur, Kota Samarinda kaya akan budaya khas yang diambil dari kebudayaan Kutai dan Dayak. Pengaruh budaya tersebut melekat pada bangunan gedung pemerintah dalam bentuk elemen arsitektur. Dari berbagai elemen arsitektural lokalitas Kalimantan Timur yang digunakan, terdapat diantaranya berupa ornamen, motif ukiran, hingga motif pola cetakan yang terlihat dalam bentuk cat dinding ataupun hasil cetak pada material lain. Masing-masing kantor mengadopsi elemen tersebut tanpa adanya aturan, kaidah, ataupun pola yang jelas dari pemerintah kota Samarinda itu sendiri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan tidak banyak bangunan pemerintah yang menerapkan penggunaan elemen arsitektur lokalitas Kalimantan Timur, serta belum adanya keseragaman bentuk maupun motif yang digunakan.
ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR JENGKI PADA EKSTERIOR BANGUNAN INDIS WISMA KILANG BALIKPAPAN Adham Putra, Hatta Musthafa
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jengki’s architecture has become part of the architectural history in indonesia. Not much an area that has a relic langgam this building. Balikpapan bombed by allies in 1945 , so not much dutch heritage that can still be seen now. One complex building with a style of jengki’s architecture were still standing in the region complex wisma the refinery in land ofpertamina. Kilang’s guesthouse, now a day , better known as Kilang’s Cafe .This building consisted of six unit building that consist of 2 ( two ) the floor which lined with the face toward the south. Distinctness of the exterior part kilang’s guesthouse is the interface of jengki‘s architecture. Unique elements is evident from the form of a roof , the form of a wall, there is a porch / are permitted , the form of the sills of being modified, using of rooster , as well as decorative elements advocates building. As a building unique and stylized typical indis - jengki, then that is worth creation kilang’s guesthouse cared for and preserved. Arsitektur jengki telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan arsitektural di Indonesia. Tidak banyak daerah yang memiliki peninggalan langgam bangunan ini. Balikpapan dibom oleh sekutu pada tahun 1945, sehingga tidak banyak peninggalan Belanda yang masih dapat dilihat saat ini. Salah satu komplek bangunan dengan gaya arsitektur Jengki masih berdiri di kawasan komplek wismakilang di lahan Pertamina. Wisma kilang, saat penelitian ini ditulis, lebih dikenal dengan sebutan wisma kilang. Bangunan ini terdiri dari 6 (enam) buah rumah 2 (dua) lantai yang berjejer dengan menghadap ke arah selatan. Keunikan dari bagian eksterior wisma kilang ini adalah tampilan arsitektur jengki. Elemen unik tersebut terlihat dari bentuk atap, bentuk dinding, ada/tidaknya beranda, bentuk kusen yang dimodifikasi, penggunaan rooster, serta elemen dekoratif pendukung bangunan. Sebagai bangunan unik dan bergaya khas indis – Jengki, maka sudah sepantasnya wisma kilang ini dirawat dan dilestarikan.
KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA Adham Putra, Hatta Musthafa
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Old Sagan area is an area in Yogyakarta, which still preserves its architectural and region. Architecturally, this area is a building of residential-style that has a form of Indisch, colonial influence Dutch inherent in all the land until the construction of the roof of the House. By region, the region has the character of the old settlement of Sagan with ordered plots of land, vegetation and the placement of a planned land not aroused. The existence of Old Sagan located in the middle of the city became an important part in the development of this important region. Various influences lifestyles and needs of thepeople began to affect the region, especially the commercial side. Character of the area began to undergo transformation because of the influence of pressure from the surrounding area is growing rapidly with commercialization Kawasan Sagan Lama adalah salah satu kawasan di Yogyakarta yang masih mempertahankan ciri khasnya baik secara arsitektural maupun kawasan. Secara arsitektural, kawasan ini adalah permukiman yang memiliki bentuk bangunan bergaya indisch, pengaruh kolonial belanda melekat pada keseluruhan bangunan mulai dari lahan hingga atap rumah. Secara kawasan, kawasan Sagan Lama memiliki karakter berupa permukiman dengan persil lahan yang rapi, penempatan vegetasi serta lahan tak terbangun yang terencana. Keberadaan kampung Sagan yang terletak di tengah kota menjadi bagian penting yang patut diperhatikan dalam perkembangan kawasan. Berbagai pengaruh gaya hidup dan kebutuhan manusia mulai mempengaruhi kawasan, terutama sisi komersial. Karakter kawasan mulai mengalami transformasi akibat pengaruh desakan dari kawasan sekitarnya yang tumbuh pesat dengan aroma komersialisasi.