Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Jenis Busi Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Revo Fit 110 cc Wawan Trisnadi Putra; sudarmo Sudarno
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 5, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.55 KB) | DOI: 10.24127/trb.v5i2.503

Abstract

Tingkat panas busi adalah kemampuan busi untuk membawa panas dari ruang pembakarankeluar dari ujung busi ke shell busi. Semakin besar nilainya, panas lebih mudah dilepaskan. Penelitianini menguji tiga jenis tingkat panas busi yaitu U20EPR9, U24EPR9, dan U27EPR9. Masing-masingbusi diteliti konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dengan waktu 180 detik pada putaran mesin1500, 2000, 2500, 3000, 3500, 4000, dan 4500. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa penggunaan jenis busi berdasarkan tingkat panas pada sepeda motor Honda Revo Fit 110 cctahun 2012 berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Pada penggunaan busi U20EPR9 konsumsibahan bakar secara total pada semua putaran mesin yang diujikan adalah sebesar 82,27 ml, sedangkankonsumsi bahan bakar busi U24EPR9 adalah 80,98 ml mengalami penurunan sebesar 1,5% dibandingdengan busi U20EPR9. Pada pemakaian busi U27EPR9 konsumsi bahan bakar adalah 72,68 mlmengalami penurunan sebesar 11,6% dari busi U20EPR9. Sedangkan konsumsi bahan bakar padabusi U27EPR9 mengalami penurunan 10,2% dari busi U24EPR9. Konsentrasi Karbon Monoksidaterendah dihasilkan oleh busi U27EPR9 pada putaran 1500 rpm sebesar 0,12%. KonsentrasiKarbondioksida tertinggi dihasilkan oleh busi U27EPR9 pada putaran 4000 rpm sebesar 1,27%.Konsentrasi Hidrokarbon terendah dihasilkan oleh busi U20EPR9 pada putaran 4000 rpm sebesar16,29 ppm. Sedangkan konsentrasi Oksigen mengalami peningkatan yang signifikan padapenggunaan busi U20EPR9, peningkatan tertinggi sebesar 19,70% didapatkan pada putaran 4000rpm.
A Zenk Galvalum Analisa kekuatan tarik Seng Galvalum terhadap beban yang di berikan Wawan Trisnadi Putra
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 5 No 1 (2019): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.113 KB) | DOI: 10.33019/jm.v5i1.767

Abstract

Menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu merupakan salah satu pengujian untuk mengukur kekuatan sambungan. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian tarik seng galvanis di lakukan untuk mengetahui berapa besar kuat tarik dari seng galvanis. Pengujian ini di lakukan dengan cara menarik benda uji dengan arah vertical untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik maksimum dari seng galvanis maka dilakukan pengujian dengan 3 variasi spesimen berbeda jenis dengan ukuran tebal dan panjang berbeda.Untuk pengujian dari spesimen seng galvanis di variasikan menjadi 3 spesimen dengan ukuran panjang dan tebal berbeda yaitu dengan panjang 100 mm-140 mm, lebar 4 mm tebal 0,2 , 04 dan 0,5 mm. dari hasil pengujian yang di lakukan hasil kekuatan tarik dari 3 jenis spesimen benda pengujian dengan panjang 100mm-140 mm tebal 0,2 , 0,4 dan 0,5. yang pertama pada pengujian dari spesimen seng galvanis kuat tarik yang paling besar pada panjang 140 mm dengan beban 34.14 kg/mm² dengan luas penampang 0,8. Selanjutnya pada kuat tegangan yang paling besar pada spesimen 1 pelat seng galvanis dengan regangan 34.14 kg/mm². selanjutnya hasil regangan paling besar pada spesimen panjang 100 mm 2 pelat seng di beri perekat dan tidak di rekatkan dengan hasil regangan 0.008 mm. terakhir hasil dari modulus elastisitas yang paling besar pada spesimen ukuran panjang 140 mm dengan elastisitas beban 34.13 kg/mm².
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI Kuntang Winangun; Wawan Trisnadi Putra
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 2 No. 02 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v2i02.6845

Abstract

Agricultural and livestock products produce byproducts that have not received much attention, even considered as untreated waste. In general, the waste is used as manure. In fact, from agricultural waste and animal husbandry can be used as an alternative energy source, namely from biomass. One of the efforts to utilize livestock waste is to use it to produce fuel by using biogas technology. Biogas technology provides opportunities for rural communities, especially Rejomulyo Village, West District Magetan District which has a livestock business, both individual and group, to meet the needs of daily energy independently. The potential for biogas development in Rejomulyo village is quite large. That's because quite a lot of cows are kept by the community Rejomulyo village with the number of cows per 1 house about 1-2 tail. Each 1 cow / buffalo can produce approximately 2 m3 biogas / day. Implementation of biogas technology in areas that have farms can provide economic benefits if the design is appropriate in terms of technical and operational