Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implikasi Penugasan Dosen Di Sekolah (PDS) Sri Rejeki; Nanang Rahman; Abdul Sakban; Agus Herianto
Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Al Islam Tunas Bangsa dan HEPI Korda Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52647/jep.v2i1.15

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi program penugasan dosen di sekolah. Subyek penelitian ini adalah guru sekolah mitra dan dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram. Obyek penelitian meliputi kegiatan proses belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran dosen di sekolah. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 tahapan di tahun 2018 dan 2019. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa 13 dosen yang melaksanakan PDS di 9 sekolah memiliki pengalaman baru yang dapat dimplementasikan dalam kegiatan perkuliahan. Tingkat kesulitan mengajar yang paling dirasakan selama PDS dialami oleh dosen yang mengajar di SD (3 orang dosen). Pengalaman yang diperoleh guru adanya sharing model dan media pembelajaran dengan dosen. Rerata dampak pembelajaran bagi dosen sebesar (kategori baik). Kata Kunci: Impilkasi, Penugasan Dosen, PDS
IMPLIKASI YURIDISI PERKAWINAN POLIGAMI DI BAWAH TANGAN DI DESA SENGGIGI, KECAMATAN BATU LAYAR, LOMBOK BARAT, NTB Wayan Resmini; Abdul Sakban; Ni Putu Ade Resmayani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 2, No 2 (2019): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.278 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v2i2.879

Abstract

Perkawinan poligami di Indonesia, dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau di bawah tangan terutama di kalangan menengah. Di kalangan santri tradisionalis  di pedesaan praktek poligami masih marak dilakukan tapi jumlahnya jauh lebih menurun daripada pada sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah  penyuluhan, tanya jawab.  Implikasi yuridis  perkawinan poligami  yang paling dirugikan adalah perempuan dan anak-anak., maka anak tersebut hanya diakui hak-haknya dari pihak ibu. Dalam pembuatan akta kelahiran,  anak hanya akan dicatat mengikuti nama ibu karena catatan sipil untuk kelahiran anak mengisyaratkan adanya surat nikah resmi dari negara.Hal ini berimbas pada pembagian harta warisan, dimana sang anak akan kesulitan mendapatkan hak warisnya, isteri tidak memperoleh tunjangan apapun jikak suami meninggal, apabila suami sebagai pegawai, maka isteri tidak memperoleh tunjangan perkawinan dan tunjangan pensiun si suami.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KURIKULUM 2013 DALAM PERSEPEKTIF MORAL BANGSA DI SMA NURUL JANNAH NW AMPENAN Fitriani Fitriani; Abdul Sakban
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1: Maret 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.306 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i1.636

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter terhadap efektifitas penggunan kurikulum 2013 dalam persepektif moral bangsa dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan snowball sampling. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, wali kelas, guru dan siswa. Data penelitian diperoleh melalui tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis melalui langkah reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penerapan pendidikan karakter dalam penggunaan kurikulum 2013 sudah diterapkan secara efektif. Hal ini terlihat dari pengintegrasian pendidikan karakter oleh guru dalam setiap mata pelajaran. (2) dipandang dalam persepekif moral bangsa bahwa karakter yang dimilki siswa terindikasi sudah bermoral bangsa yang baik. Hal ini terbukti dari beberapa karakter yang diterapkan siswa dalam lingkungan sekolah seperti karakter religius, jujur, toleransi, peduli sosial, tanggung jawab, peduli lingkungan, bersahabat dan demokratis. (3) kendala yang dihadapi guru dalam penerapan pendidikan karakter yang utama adalah sarana dan prasarana dan minimnya waktu dalam kegiatan pembelajaran. Ini terlihat dari kurangnya sarana misalnya seperti LCD sebagai penunjang kegiatan pembelajaran dan ketidak tuntasan dalam penyampaian materi pembelajaran.The purpose of this study was to determine the application of character education to the effectiveness of the use of the 2013 curriculum in the nation's moral perspective and to find out the obstacles faced by teachers in the implementation of the 2013 curriculum. The sampling technique using snowball sampling. The key informants in this study were the principal, curriculum committee, homeroom teacher and students. The research data was obtained through observation, interview and documentation techniques. Data that has been collected is analyzed through data reduction steps, data presentation and verification. The results of the study show that (1) the application of character education in the use of the 2013 curriculum has been applied effectively. This can be seen from the integration of character education by teachers in each subject. (2) seen in the nation's moral perspective that the character possessed by students is indicated to have good moral values. This is evident from some of the characters applied by students in the school environment such as religious character, honesty, tolerance, social care, responsibility, caring, friendly and democratic. (3) constraints faced by teachers in implementing the main character education are facilities and infrastructure and the minimum time in learning activities. This can be seen from the lack of facilities such as LCD as supporting learning activities and incompleteness in the delivery of learning material.
PENERAPAN PENDEKATAN DEEP DIALOG AND CRITICAL THINKING TERHADAP BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 7 MATARAM Abdul Sakban
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.414 KB) | DOI: 10.36312/jime.v1i2.132

Abstract

Pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking merupakan pembelajaran yang membina keberagaman siswa dengan cara dialog antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru kemudian berpikir kritis berhubungan dengan memilih dan memutuskan suatu konsep. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh penerapan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking terhadap berpikir kritis siswa pada pembelajaran pendidikan kewarganegraan. Metode penelitian digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimental, pengumpulan data menggunakan teknik observasi, angket, tes, dan dokumentasi,  serta  alat  menganalisis  data  menggunakan  statistic  deksripsi  dan statistic inferensial regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: (i) penerapan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking terhadap berpikir kritis siswa tidak berpengaruh secara linear karena nilai R2  hanya mencapai 00% dan 100% dipengaruhi factor lain, akan tetapi secara parsial sangat berpengaruh sebesar 0,891 dari taraf 0,05% pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan