Menurunnya kualitas lingkungan menjadi permasalahan yang terus membayangi masyarakat. Tercatat dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan pada tahun 2017, indeks pencemaran air (IPA) dan indeks pencemaran udara (IPU) dan pengangkutan sampah ke TPA terus meningkat. Permasalahan akibat kenaikan jumlah penduduk di Kota Balikpapan namun tidak ada kepeduliaan masyarakatnya menjaga lingkungan sekitarnya. Sekolah Budi Mulia Balikpapan menjadi contoh bahwa kualitas lingkungan menjadi polemik yang harus diatasi. Keterbatasan fasilitas, sarana dan pra sarana, serta minimnya perhatian pemerintah. Sekolah Budi Mulia termasuk kategori kawasan kumuh dengan sistem pengolahan sampah yang buruk. Selain itu, kebutuhan air baku yang digunakan untuk kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK) berasal dari kubangan dengan kualitas air yang buruk. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti menjaga kualitas lingkungan hidup, maka perlu adanya pemahaman pengetahuan lingkungan hidup. Oleh karena itu, program pengembangan metode pembelajaran lingkungan berbasis edukasi dan aksi di Sekolah Budi Mulia Balikpapan. Adapun kegiatan dalam program ini diantaranya yaitu pemberian materi lingkungan melalui metode edukasi dan aksi yang diimplementasikan ke dalam kegiatan pengelolaan sampah, pembuatan filter air teknologi sederhana, camp alam, environment campaign, dan penanaman pohon bersama dengan komunitas di Balikpapan.