Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh edukasi gizi terhadap peningkatan berat badan pasien tuberkulosis Emma Novita; Zata Ismah; Pariyana Pariyana
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi penderita TB sangatlah penting karena menjadi tanda klinis sederhana untuk melihat keberhasilan dari terapi TB. Edukasi atau penyuluhan kesehatan merupakan salah satu cara merubah pengetahuan dan sikap seseorang tentang kesehatan dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi stastus gizi. Metode penelitian ini dilakukan dengan desain desain studi Quasi Eksperimental. Populasi adalah pasien TB di Kecamatan Seberang Ulu, dengan sampel sebanyak 25 pasien positif TB Edukasi gizi. Sampel diberikan edukasi1jam pada 2 kali/bulan selama 3 bulan dengan  total edukasi yang diberikan sebanyak 6 jam. Pemberian edukasi diberikan dengan metode pemaparan dan sesi tanya jawab serta demonstrasi pembuatan susu kedelai. Presentasi materi berisi pemahaman tentang TB serta pola makan anjuran dan pantangan untuk pasien TB yang disesuaikan dengan karakteristik pasien. Hasil penelitian ini didapatkan pemberian edukasi mempengaruhi perbedaan berat badan yang signifikan (P < 0.000) antara pasien sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi.Selisih berat badan pasien sebelum dan sesudah edukasi pada pasien TB sebesar 2.8kg. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya diberikan pengetahuan tentang gizi dan pola makan pasien TB untuk memperbaiki status gizinya sehingga pengobatan dapat mencapai hasil optimal.
Angka kejadian diabetes melitus pada pasien tuberkulosis Emma Novita; Zata Ismah; Pariyana Pariyana
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.388 KB) | DOI: 10.32539/JKK.v5i1.6122

Abstract

Hubungan antara diabetes mellitus dan tuberkulosis dalam menyebabkan penyakit manusia telah dikenal selama berabad-abad. Intoleransi glukosa telah dilaporkan pada pasien TB aktif pengendalian hiperglikemia lebih sulit selama fase aktif tuberkulosis dan banyak pasien memerlukan insulin untuk mengendalikan hiperglikemia. Diabetes diperkirakan menjadi penyebab 15% kasus tuberkulosis saat ini, terutama karena diabetes merusak pertahanan host. Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar angka kejadian DM pada wilayah kerja Puskesas seberangUlu dengan mengambil 40 pasien positif TB.hasil penelitian didapatkan bahwa angka pasien TB yang mengalami DM adalah sebesar 12%. Disarankan kepada petugas Skrining rutin pasien TB untuk DM akan membantu mendeteksi kasus diabetes dan pra-diabetes lebih awal, sehingga metode pencegahan primer dapat dimulai lebih awal dan efektif. Pasien disarankan untuk mengontrol kadar gula pada pasien TB agar terapi pengobatan pasien dapat mencapai optimal.
SKRINING TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK PRA-SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) ACTIVE PALEMBANG mariana mariana; emma novita; agita diora fitri; zata ismah; gresi elyantari
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 3 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v51i3.9205

Abstract

Latar belakang: Salah satu kelainan refraksi yang sering terjadi adalah miopia atau lebih dikenal dengan rabun jauh. Miopia merupakan kelainan refraksi dengan bayangan sinar dari suatu objek yang jauh difokuskan di depan retina pada mata yang tidak berakomodasi, yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara kekuatan optik (optical power) dengan panjang sumbu bola mata.Tujuan: tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tajam penglihatan pada anak pra sekolah.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian observasional-deskriptif dengan rancangan potong-lintang yang dilakukan berdasarkan data primer yang dikumpulkan melalui pemeriksaan tajam penglihatan mata pada 52 anak di Taman Kanak-kanak (TK) Active Palembang.Hasil Dari penelitian didapatkan data bahwa anak yang berusia 5 tahun, sebanyak 29 anak (87,9%) memiliki visus mata < 6/6 dengan rentang kepercayaan 75,8% – 97,0%. Pada kelompok anak yang berusia 6 tahun, terdapat 4 anak (12,1%) memiliki visus mata < 6/6 dengan rentang kepercayaan 3,0% - 24,2%.Kesimpulan: dari hasil skriining yang dilakukan didapatkan Anak yang memiliki gangguan tajam penglihatan dengan visus < 6/6 sebanyak 33 anak Berdasarkan jenis kelamin, 19 anak laki-laki.Berdasarkan usia, anak dengan usia 5 tahun yang memiliki gangguan tajam penglihatan dsebanyak 29 anak Anak dengan status kepemilikan gadget orang tua yang memiliki gangguan tajam sebanyak 29 anak.Saran : Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan dengan melakukan analisis hubungan variabel sosiodemografi dan variabel pendukung lainnya
Analysis of Personal Hygiene, Household Sanitation Status of Lungs Tuberculosis Nutrition Mariana Mariana; Emma Novita; Pariyana Pariyana; Annisa Muthia Haryani; Rifqoh Trikurnia
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 1 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v52i1.11431

Abstract

Nutritional status determines the level of health and function of all vital systems in the body, including the immune system. The immunization system as a host of various infectious diseases. Cell-mediated immunity in the body plays an important role as a defense against tuberculosis. Therefore, malnutrition can be considered as an important consideration factor in Tuberculosis efforts. The impact of malnutrition is so severe that there is an increase in the prevalence of Tuberculosis associated with HIV infection. Many factors cause Tuberculosis, some debates are Environment. Environmental factor is one that affects home lighting, humidity, temperature, conditions, roofs, walls, floors and residential density. Besides environmental factors there are also other factors which consist of gender, age, income, hygiene knowledge and practices as well as knowledge about resistance to tuberculosis also influencing the increase in disease. The purpose of this study is to collect data that will help prevent many complications from tuberculosis, especially those caused by malnutrition and hygiene in the neighborhood. Research Object: Patients in Palembang City Health Center Work Area. Research Location: Palembang City Health Center Work Area. This research is an observational analytic study of categorical comparative hypothesis testing with a cross-sectional research design. The results of the analysis of the chi-square test were 0.000 <0.05 there is a relationship between the incidence of malnutrition in pulmonary TB patients with the sanitary conditions of the patient's home environment. Relationship between Personal Hygiene and Nutritional Status of Lung TB The results of the analysis of the chi-square test were 0.000 <0.05. Conclusions and Suggestion From the results of this study there are still many bad personal hygiene that can have an impact on Tuberculosis. In addition, poor environmental sanitation has an effect on Tuberculosis. Therefore, this research needs to be continued to determine the impact of poor home environmental sanitation and personal hygiene. Further education and counseling must be carried out by the general public regarding information about Tuberculosis
SEVERITY DETERMINANT OF COVID-19 WITH COMORBID HYPERTENSION IN PALEMBANG Mariana Mariana; Eddy Roflin; Emma Novita
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 4 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/mks.v54i4.19663

Abstract

Hypertension is a risk factor for disease severity in COVID-19 patients. Data collected from the COVID-19 Handling Task Force as of October 13, 2020, as many as 13.2% of patients who died had comorbid hypertension. This research is an analytic observational study with a cross sectional design. This study uses primary data obtained through observation and questionnaires distributed to COVID-19 patients in Palembang. Most respondents aged 18-25 years (43.5%), female (56.5%), tertiary education level (79.6%), work as civil servants (30.6%) , and domiciled in Ilir Barat I District (14.8%), there are 24 subjects who have comorbid hypertension (22.2%) There are 26 subjects infected with COVID-19 without symptoms (24.1%), 55 subjects with a mild degree ( 50.9%), 23 subjects with moderate (21.3%), and 4 subjects with severe (3.7%) There is a significant relationship between comorbid hypertension and the severity of COVID-19 with a p value = 0.033. Hypertension is 2.8 times more at risk of contracting severe COVID-19 compared to mild and asymptomatic degrees.
DETERMINANTS OF FITNESS AFFECTING MORBIDITY FOR HAJJ PILGRIMS IN PALEMBANG Emma Novita; Mariana Mariana; Achmad Ridwan
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 3 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/mks.v54i3.19658

Abstract

Indonesia's largest pilgrim in the world where every year more than 220,000 pilgrims and followed by more than 5 million pilgrims in the world. Hajj is a physical worship, namely the congregation must adapt to a crowded environment, extreme hot temperatures, tiring pilgrimages can cause physical fatigue and illness. This study aims to evaluate at the morbidity of the Palembang pilgrims in 2019 so that it can be used to look at the risk factors for outpatient pilgrims and prevent diseases of the pilgrims in the Holy Land. This study was observational Retrospective Cohort design with 2053 outpatient Hajj pilgrims in Mecca and Medina. The results of the analysis of the 5 most outpatient diseases based on ICD X were acute nasopharyngitis (common cold),cough, primary hypertension, ARI, and acute pharyngitis. There was a significant relationship between age and morbidity of primary hypertension, physical fitness with nasopharyngitis, with cough, with hypertension, with acute pharyngitis, with ARI. There was no significant association between gender and disease in pilgrims. The results of the study were that pilgrims were required to maintain fitness with physical exercise and balanced food intake, especially those with comorbid diseases or those who were over 60 years of age.