Maharani, Nisa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Sedimen Urin Gajah Sumatera (Elephas maximus sumateranus) Bali Elephant Camp di Desa Carangsari, Petang, Badung, Bali Maharani, Nisa; Wandia, I Nengah; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.417

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sedimen urin gajah sumatera di Bali Elephant Camp. Urin delapan ekor gajah betina dewasa diambil pada pukul 7.00 - 9.00 WITA dengan metode midstream. Metode midstream dapat mencegah bakteri mengontaminasi sampel urin. Pengambilan urin dilakukan lima kali dengan jarak pengambilan sampel selama dua hari. Sedimen diperiksa di bawah mikroskop dan dilaporkan berdasarkan pengamatan Lapang Pandang Kuat (LPK) dan Lapang Pandang Lemah (LPL). Hasil yang diperoleh dari delapan ekor gajah adalah positif eritrosit pada satu gajah (0-1/LPK), leukosit pada tiga gajah (0-2/LPK), sel epitel squamous pada semua gajah, sel transisional pada dua gajah (0-1/LPK), dan mukus pada dua gajah (0-1/LPK). Sedimen urin gajah mengandung kristal dari berbagai jenis. Kristal kalsium karbonat pada tujuh gajah, magnesium ammonium fosfat atau struvit pada satu gajah, kalsium oksalat dihidrat pada enam gajah, kalsium oksalat monohidrat pada empat gajah, dan fosfat amorf pada tiga gajah. Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa kandungan sedimen urin gajah sumatera bervariasi. Variabilitas sedimen urin, nilai dasar sedimen urin dan pemeriksaan urinalisis rutin dari berbagai tempat konservasi gajah sumatera diperlukan untuk mendapatkan database nilai-nilai sedimen urin normal yang dapat membantu dalam mengidentifikasi status kesehatan ginjal gajah.
Laporan Kasus: Enukleasi Transkonjungtiva Prolapsus Bulbus Oculi Sinistra pada Kucing Persia Jantan Maharani, Nisa; Fanayoni, Aditana; Ayu Kurniawati, Ni Made; Putra Pemayun, I Gusti Agung Gde
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (1) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.1.137

Abstract

Prolapsus bulbus oculi adalah kondisi bola mata keluar dari cavum orbita yang dapat disebabkan oleh benturan, trauma atau tumor. Seekor kucing ras persia bernama Bobi, berumur 5 bulan, bobot badan 1,2 kg, berjenis kelamin jantan, dengan keadaan bola mata kiri keluar dari rongga mata dan telah mengalami nekrosis. Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, hewan didiagnosis mengalami prolapsus bulbus oculi sinistra dengan prognosa infausta. Tindakan yang dilakukan untuk menangani kasus ini adalah operasi enukleasi bulbi dengan pendekatan subkonjungtiva. Terapi pascaoperasi yang diberikan adalah amoxicillin syrup 40 mg/kg BB diberikan tiga kali sehari selama tujuh hari, dexamethasone tablet 0,25 mg/kg BB diberikan dua kali sehari selama lima hari, dan salep mata gentamicyn sulfate 0,1% diberikan secukupnya selama dua hari sampai luka mengering. Tindakan operasi enukleasi prolapsus bulbus oculi sinistra pada kucing kasus berjalan dengan lancer. Selama tujuh hari perawatan kucing kasus menunjukkan hasil yang baik dengan luka bekas operasi sudah mengering dan kondisi kucing terpantau stabil serta tidak ada keluhan lain.