Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi intensi UMKM menggunakan QRIS. Dengan memahami faktor-faktor pembentuk intensi UMKM menggunakan QRIS, strategi yang lebih efektif diharapkan dapat dirumuskan untuk mendorong lebih jauh adopsi QRIS oleh UMKM. Model dalam penelitian ini dikembangkan dari kerangka theory of planned behaviour dan technology acceptance model, serta disesuaikan dengan konteks UMKM Indonesia, melalui penelitian kualitatif yang telah dilakukan sebelumnya. Data empiris dikumpulkan melalui kuesioner yang melibatkan 203 UMKM, kemudian dianalisis dengan teknik analisis PLS-SEM dibantu perangkat lunak SmartPLS 3. Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa pemahaman akan QRIS, persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan QRIS, pengaruh pihak eksternal yang dipandang penting, berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi UMKM menggunakan QRIS. Semakin baik pemahaman akan QRIS, semakin besar persepsi manfaat, semakin mudah penggunaan QRIS, dan semakin banyak rekomendasi konsumen dan teman dekat untuk menggunakan QRIS, maka semakin besar intensi UMKM menggunakan QRIS. Penelitian ini juga mengungkap faktor yang dinilai UMKM dapat menjadi kendala dalam penggunaan QRIS, yaitu koneksi internet tidak stabil, adanya biaya dan limit transaksi. Namun, penelitian ini belum mampu membuktikan adanya pengaruh signifikan antara persepsi hambatan dan intensi UMKM menggunakan QRIS. UMKM dalam penelitian ini menilai bahwa faktor kendala yang dihadapi tidaklah terlalu penting, sehingga tidak menjadi faktor yang dapat menghalangi minatnya menggunakan QRIS. Penelitian ini mengisi gap dalam literatur dengan menawarkan model empiris yang menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi intensi UMKM menggunakan QRIS. Beberapa rekomendasi juga ditawarkan bagi pengambil kebijakan terkait untuk dapat mendorong lebih jauh adopsi QRIS di kalangan UMKM Indonesia.  This study aims to empirically examine the factors influencing the intention of SMEs to use QR code Indonesia Standard (QRIS). By understanding the factors that shape the intention of SMEs to use QRIS, it is expected that a more effective strategy can be formulated to further encourage the adoption of QRIS by SMEs. The model in this study was developed from the framework of the theory of planned behavior and technology acceptance model, and adapted to the context of Indonesian MSMEs. Empirical data was collected through a questionnaire involving 203 MSMEs, then analyzed using the PLS-SEM analysis technique. This study finds that understanding of QRIS, perceived benefits and ease of use of QRIS, the influence of important external parties, have a positive and significant effect on the intention of SMEs to use QRIS. This study also reveals the factors considered by MSMEs to be obstacles in using QRIS, namely unstable internet connections, fees and transaction limits. However, this study has not been able to find a significant effect between perceived barriers and MSMEs' intention to use QRIS. MSMEs in this study consider the obstacles faced were not so important, so these could not hinder their interest in using QRIS. This study fills a gap in the literature by offering an empirical model that explains various factors influencing the intention of SMEs to use QRIS. Several recommendations were also offered for relevant policy makers to be able to further encourage the adoption of QRIS among Indonesian MSMEs.