Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bagaimana bisnis eco-park menarik minat milenial? sebuah model untuk memahami intensi milenial mengunjungi eco-park Mahyuni, Luh Putu; Yoga, I Made Sindhu; Permana, Gusi Putu Lestara; Setiawan, I Wayan Arta
FORUM EKONOMI Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jfor.v22i2.7444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan suatu model dan menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi intensi atau minat generasi milenial mengunjungi eco-park. Dengan memahami faktor-faktor pembentuk minat generasi milenial terhadap eco-park, perencanaan desain bisnis eco-park diharapkan akan lebih efektif. Theory of planned behavior digunakan sebagai kerangka teori yang menuntun proses pengembangan instrumen penelitian dan analisis data. Data empiris dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara online yang melibatkan 200 responden. Data kemudian dianalisis dengan memanfaatkan software SmartPLS 3. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa intensi generasi milenial mengunjungi eco-park dipengaruhi secara signifikan oleh persepsi positif terhadap eco-park, pengaruh pihak luar, dan persepsi hambatan. Penelitian ini juga menemukan bahwa koefisien jalur/path coefficient dan besaran pengaruh/effect size dari variabel persepsi terhadap eco-park jauh lebih besar jika dibandingkan dengan variabel pengaruh pihak luar dan persepsi hambatan. Hal ini mengindikasikan bahwa   generasi milenial memiliki kepercayaan diri dan pemahaman diri yang baik dalam menentukan apa yang menjadi minatnya. Temuan penelitian ini memiliki implikasi bagi perencanaan bisnis eco-park yang menyasar generasi milenial. Sangat penting untuk sejak awal membangun persepsi positif generasi milenial akan eco-park yang ditawarkan. Mempertahankan citra positif eco-park menjadi hal yang sangat krusial. Penelitian ini menawarkan tambahan wawasan dan strategi bagi entrepreneur bisnis eco-park untuk menarik minat generasi milenial datang berkunjung.
Social Construction & Tri Hita Karana Concept: Transformation of Philanthropy Practice for Community Wellbeing Budianto, Mahmud; Lomi, Ruben; Setiawan, I Wayan Arta; Widhiastini, Ni Wayan; Permatasari, Ni Putu Intan
The Indonesian Journal of Social Studies Vol 3, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ijss.v3n2.p100-108

Abstract

Globalization has caused a local-scale value system to move along with the accelerating rate of globalization being accepted as a universal value system. One is philanthropy, practiced by various institutions and social organization. Tri Hita Karana as a relational concept of human relations, environment and God prevailing in Bali, it is interesting to observe through the construction pattern social which includes institutionalization, legitimacy and socialization. The purpose of this study is to contribute critically, holistically and comprehensively on philanthropic practices in cooperation social responsibility programs carried out through social construction. This study used a qualitative method with a purposive determination of informants. The results showed that the social construction of Tri Hita Karana was carried out on the practice of philanthropy through the pattern of institutionalization, legitimacy and socialization.
Bisnis Eco-Park Di Mata Milenial: Eksplorasi Persepsi Dan Intensi Milenial Mengunjungi Eco-Park Mahyuni, Luh Putu; Permana, Gusi Putu Lestara; Yoga, I Made Sindhu; Setiawan, I Wayan Arta
Ekonomi dan Bisnis Vol 7, No 1 (2020): Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35590/jeb.v7i1.1689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana persepsi generasi milenial terhadap eco-park serta faktor-faktor yang mempengaruhi intensinya untuk mengunjungi eco-park. Theory of planned behaviour digunakan sebagai panduan dalam proses penyusunan pertanyaan wawancara dan analisis data. Data dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam semi-terstruktur yang melibatkan 60 generasi milenial tinggal di kota Denpasar. Data kemudian dianalisis melalui proses coding dan themeing. Penelitian ini mengindikasikan bahwa generasi milenial memiliki persepsi positif terhadap eco-park, sebagai tempat menikmati keindahan alam yang asri dan udara segar, melepas penat, edukasi botani, olahraga alam terbuka, dan mendapatkan tempat foto menarik. Intensi generasi milenial mengunjungi eco-park dibentuk oleh, (1) Persepsi terhadap eco-park; (2) Pengaruh pihak luar, yaitu: keluarga, teman dekat, influencer, review/rating pengunjung, informasi tersedia di internet; (3) Persepsi hambatan untuk mengunjungi eco-park, yaitu biaya, cuaca, medan menuju lokasi, dan kebersihan. Penelitian ini menawarkan sebuah model komprehensif untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi intensi generasi milenial mengunjungi eco-park. Model ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya untuk mengembangkan instrumen survey dalam upaya mendapatkan bukti empiris yang dapat digeneralisasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi intensi generasi milenial mengunjungi eco-park. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi berharga bagi para entrepreneur yang berminat mengembangkan bisnis eco-park, khususnya referensi terkait desain eco-park yang memenuhi harapan generasi milenial dan strategi marketing yang tepat untuk menarik generasi milenial.
Bagaimana QRIS menarik minat UMKM? Sebuah model untuk memahani intensi UMKM menggunakan QRIS Mahyuni, Luh Putu; Setiawan, I Wayan Arta
FORUM EKONOMI Vol 23, No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jfor.v23i4.10158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi intensi UMKM menggunakan QRIS. Dengan memahami faktor-faktor pembentuk intensi UMKM menggunakan QRIS, strategi yang lebih efektif diharapkan dapat dirumuskan untuk mendorong lebih jauh adopsi QRIS oleh UMKM. Model dalam penelitian ini dikembangkan dari kerangka theory of planned behaviour dan technology acceptance model, serta disesuaikan dengan konteks UMKM Indonesia, melalui penelitian kualitatif yang telah dilakukan sebelumnya. Data empiris dikumpulkan melalui kuesioner yang melibatkan 203 UMKM, kemudian dianalisis dengan teknik analisis PLS-SEM dibantu perangkat lunak SmartPLS 3. Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa pemahaman akan QRIS, persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan QRIS, pengaruh pihak eksternal yang dipandang penting, berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi UMKM menggunakan QRIS. Semakin baik pemahaman akan QRIS, semakin besar persepsi manfaat, semakin mudah penggunaan QRIS, dan semakin banyak rekomendasi konsumen dan teman dekat untuk menggunakan QRIS, maka semakin besar intensi UMKM menggunakan QRIS. Penelitian ini juga mengungkap faktor yang dinilai UMKM dapat menjadi kendala dalam penggunaan QRIS, yaitu koneksi internet tidak stabil, adanya biaya dan limit transaksi. Namun, penelitian ini belum mampu membuktikan adanya pengaruh signifikan antara persepsi hambatan dan intensi UMKM menggunakan QRIS. UMKM dalam penelitian ini menilai bahwa faktor kendala yang dihadapi tidaklah terlalu penting, sehingga tidak menjadi faktor yang dapat menghalangi minatnya menggunakan QRIS. Penelitian ini mengisi gap dalam literatur dengan menawarkan model empiris yang menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi intensi UMKM menggunakan QRIS. Beberapa rekomendasi juga ditawarkan bagi pengambil kebijakan terkait untuk dapat mendorong lebih jauh adopsi QRIS di kalangan UMKM Indonesia.  This study aims to empirically examine the factors influencing the intention of SMEs to use QR code Indonesia Standard (QRIS). By understanding the factors that shape the intention of SMEs to use QRIS, it is expected that a more effective strategy can be formulated to further encourage the adoption of QRIS by SMEs. The model in this study was developed from the framework of the theory of planned behavior and technology acceptance model, and adapted to the context of Indonesian MSMEs. Empirical data was collected through a questionnaire involving 203 MSMEs, then analyzed using the PLS-SEM analysis technique. This study finds that understanding of QRIS, perceived benefits and ease of use of QRIS, the influence of important external parties, have a positive and significant effect on the intention of SMEs to use QRIS. This study also reveals the factors considered by MSMEs to be obstacles in using QRIS, namely unstable internet connections, fees and transaction limits. However, this study has not been able to find a significant effect between perceived barriers and MSMEs' intention to use QRIS. MSMEs in this study consider the obstacles faced were not so important, so these could not hinder their interest in using QRIS. This study fills a gap in the literature by offering an empirical model that explains various factors influencing the intention of SMEs to use QRIS. Several recommendations were also offered for relevant policy makers to be able to further encourage the adoption of QRIS among Indonesian MSMEs.