Nanang Roswita Paramata
Program Studi Kedokteran, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Immune Response toward Mycobacterium Tuberculosis Infection Ikram Hasanuddin, Abdi Dzul; Roswita, Nanang; Virnanda Amu, Ivan
Green Medical Journal Vol 2 No 2 August (2020): Green Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/gmj.v2i2.47

Abstract

Understanding the human immune response toward Mycobacterium tuberculosis infection is important for controlling its infection. Its transmission through the air consists of "droplets nuclei" containing TB bacilli. After initial infection, the human body will provide diverse immune responses and will determine different clinico-histopathologic finding. This response starts from innate immunity that consists of phagocytosis by distal alveolar macrophages or nasal microfold cells, then will be continued by dendritic cells to be transferred to mediastinal lymph nodes to induced adaptive immune responses. This response is mediated by cells through IFN- γ signaling which will enhance phagocytosis. If this response is effective, there will be a latent infection with an initial histopathological finding of caseosa granulomas and predominantly followed by chronic granulomas. In a few cases, it can be reactivated via the IL-10 activation pathway and exogenous factors, it will induce a great adaptive immune reaction and provide more severe clinico-histopathological manifestation. The existence of the human body's immune response to Mycobacterium tuberculosis, etiher innate or adaptive immunity will determine the clinical course and pathology that will occur.
Self-Directed Learning Pada Mahasiswa Keperawatan Semester II Universitas Negeri Gorontalo Nanang Roswita Paramata; Nuryadin H Sabudi
Jambura Nursing Journal Vol 2, No 1: January 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v2i1.6861

Abstract

Self-Directed Learning (SDL) merupakan kemampuan belajar mandiri atas inisiatif mahasiswa sendiri dalam merencanakan, mengarahkan model pembelajaran dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Self-Directed Learning Pada Mahasiswa Keperawatan Semester II Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini menggunakan rancangan descriptive dengan pendekatan descriptive survey. Populasi sebanyak 109 orang, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian sejumlah 103 orang yaitu mahasiswa Keperawatan Semester II Universitas Negeri Gorontalo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat SDL mahasiswa berada pada kategori tinggi sebesar 86.4%. Berdasarkan jenis kelamin, semua responden laki-laki memiliki tingkat SDL tinggi atau 100%, berdasarkan usia, responden berusia 18 tahun memiliki SDL tertinggi sebesar 48.5%, berdasarkan jalur masuk PTN, SDL tertinggi dimiliki lulusan jalur SBMPTN sebesar 56.3%, berdasarkan tempat tinggal responden SDL tertinggi dimiliki oleh mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah sebesar 61.2%. Kesimpulan penelitian adalah Self-Directed Learning Pada Mahasiswa Keperawatan Semester II Universitas Negeri Gorontalo dalam kategori tinggi.
Hubungan Kecemasan Terhadap Produksi ASI Ibu Dengan Persalinan Seksio Sesaria Ika Wulansari; Ridha Hafid; Nanang Roswita Paramata; Erni Darmayanti
Jambura Nursing Journal Vol 2, No 2: July 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v2i2.8103

Abstract

Menyusui merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memberikan nutrisi dan menjaga kesehatan bayi. Pemberian ASI eksklusif juga mampu mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi namun saat ini pemberian ASI eksklusif masih rendah presentasinya, Produksi ASI yang tidak mencukupi kebutuhan bayi akan menyebabkan kegagalan pemberian ASI eksklusif. Salah satu faktor penyebab berkurangnya produksi ASI pada ibu postpartum adalah kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan terhadap produksi ASI ibu dengan persalinan seksio sesaria di Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, yang melibatkan 30 orang responden pasca operasi seksio sesaria di Kota Gorontalo. Hasil uji statistic chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan ibu postpartum terhadap produksi ASI dengan nilai p value 0,000. Hasil ini membuktikan bahwa kecemasan merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi produksi ASI ibu menyusui.
Pengaruh Madu Dorsata Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Ldl Plasma Pada Penderita Hiperkolesterolemia Zuhriana K Yusuf; Nanang Roswita Paramata; Sitti Rahma
Jambura Nursing Journal Vol 3, No 2: July 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v3i2.11378

Abstract

Untuk mengetahui pengaruh madu dorsata terhadap kadar kolesterol total dan LDL plasma pada penderita hiperkolesterolemia. Penelitian True Experimental - Pre and Post Test Only Control Group Design dengan 34 sampel yang dibagi atas dua kelompok yaitu perlakuan dan kontrol. Kadar kolesterol dan LDL plasma diukur sebelum dan sesudah 14 hari konsumsi madu dorsata. Mean selisih kolesterol total pada kelompok terapi (-39,12 g/dl) sedangkan pada kelompok tanpa terapi (2,53 g/dl), mean selisih LDL plasma kelompok terapi (-11.06 g/dl) sedangkan kelompok tanpa terapi (6,47 g/dl) dan dengan menggunakan uji T tidak berpasangan didapatkan P value perbedaan kolesterol total antara dua kelompok adalah 0,003 yang berarti ada perbedaan signifikan antara kelompok terapi dengan kelompok tanpa terapi sehingga ada pengaruh yang signifikan madu dorsata terhadap penurunan kolesterol total, dan pada kadar LDL plasma didapatkan P value perbedaan antara dua kelompok adalah 0,040 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sehingga ada pengaruh yang signifikan madu dorsata dalam menurunkan kadar LDL Plasma. Kesimpulan: terdapat pengaruh madu dorsata terhadap kadar kolesterol total dan kadar LDL plasma pada penderita hiperkolesterolemia.
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Nanang Roswita Paramata; Ika Wulansari; Crisela Dewi Bolota
Jambura Nursing Journal Vol 3, No 1: January 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v3i1.9823

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi sampai berumur 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan. Pemberian ASI eksklusif di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini menggunakan desain survey deskriptif. Sampel sebanyak 73 responden dengan mengggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Hasilnya didapatkan ASI eksklusif 41 responden (56,2%) dan tidak ASI eksklusif 31 responden (43,8%). Kesimpulan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara lebih tinggi dibandingkan dengan tidak ASI ekslusif.
Pengaruh Kompres Aloe Vera Pada Penderita Dermatitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Nanang Roswita Paramata; Nova Afriyani Abas
Jambura Nursing Journal Vol 1, No 1: January 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v1i1.2075

Abstract

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresansi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres aloe vera pada penderita dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan Eksperimen Semu (quasi-expe rimental) menggunakan rancangan penelitiandengan pra-post test design. Populasi sebanyak 25 responden, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian sejumlah 10 responden yaitu penderita penyakit dermatitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan kompres aloe vera kepada 10 responden, semua responden mengalami penurunan gejala. Berdasarkan hasil komputerisasi melalui uji T Berpasangan didapatkan nilai p value =0,000 a = 0,05 yang artinya dapat dinyatakan ada pengaruh kompres aloe vera pada Penyakit Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Sumalata. Kesimpulan penilitian adalah kompres aloe vera sangat efektif dalam penurunan gejala dermatitis sehingga disarankan kepada penderita dermatitis menggunakan kompres aloe vera untuk menyembuhkan penyakit dermatitis.
Self Care Pasien Diabetes Melitus Ita Sulistiani Basir; Nanang Roswita Paramatha; Fika Dwi Agustin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.966

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan. Self care sebagai intervensi keperawatan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan penyakit kronik diabetes melitus. Self care sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Self care merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu, keluarga, dan masyarakat sebagai upaya menjaga kesehatan, meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengatasi kecacatan, dengan atau tanpa dukungan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self care pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas telaga. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa aktivitas self care sebagian besar responden memiliki aktivitas self care baik dengan jumlah sebanyak 49 responden (53,8%) dan 42 responden (46,2%) memiliki self care yang buruk. Pada pasien dengan diabetes mellitus, pasien diharapkan mampu melakukan perilaku perawatan diri sendiri untuk mengontrol penyakitnya dan untuk mempertahankan kesehatannya. Pasien DM membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinue atau berkelanjutan untuh mencegah komplikasi dan tingkat keparahan penyakit.
Self Care Pasien Diabetes Melitus Ita Sulistiani Basir; Nanang Roswita Paramatha; Fika Dwi Agustin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.966

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan. Self care sebagai intervensi keperawatan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan penyakit kronik diabetes melitus. Self care sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Self care merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu, keluarga, dan masyarakat sebagai upaya menjaga kesehatan, meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengatasi kecacatan, dengan atau tanpa dukungan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self care pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas telaga. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa aktivitas self care sebagian besar responden memiliki aktivitas self care baik dengan jumlah sebanyak 49 responden (53,8%) dan 42 responden (46,2%) memiliki self care yang buruk. Pada pasien dengan diabetes mellitus, pasien diharapkan mampu melakukan perilaku perawatan diri sendiri untuk mengontrol penyakitnya dan untuk mempertahankan kesehatannya. Pasien DM membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinue atau berkelanjutan untuh mencegah komplikasi dan tingkat keparahan penyakit.