Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocerus Polyrhizus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Secara In Vitro Sari, Ernita; Rahmawan, Dzanuar; Sahara, Meita
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:  Enterococcus faecalis adalah salah satu penyebab penyakit dalam rongga mulut, seperti karies dan infeksi endodontilk. Resistensi terhadap antibiotik untuk mengontrol infeksi semakin meningkat, sehingga diperlukan bahan alternatif yang memiliki daya antibakteri yang berasal dari alam. Buah Naga Merah adalah jenis tumbuhan yang banyak tersedia di seluruh daerah di Indonesia. Kulit buah Naga Merah (Hylocerus polyrhizus) diketahui memiliki beberapa kandungan zat aktif yang bersifat antibakteri, seperti terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya daya antibakteri ekstrak kulit buah Naga Merah terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) juga ditentukan. Metode: jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan post-test only control group design. Sampel penelitian adalah ekstrak kulit buah Naga Merah (Hylocerus polyrhizus) dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%,  3,12%, 1,56%, dan 0,78% serta kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa terdapat daya antibakteri ekstrak kulit buah Naga Merah (Hylocerus polyrhizus) terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis. Ekstrak kulit buah Naga Merah (Hylocerus polyrhizus) dapat menghambat pertumbuhan koloni Enterococcus faecalis pada konsentrasi 1,56% (KHM), dan dapat membunuh Enterococcus faecalis pada konsentrasi 3,12% (KBM). Simpulan dan Saran: Ekstrak kulit buah Naga merah (Hylocerus polyrhizus) mempunyai daya antibakteri terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk mencari konsentrasi yang akurat ekstrak kulit buah Naga merah (Hylocerus polyrhizus) terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis pada rentang konsentrasi 1,56% sampai 3,12%.
Hubungan Status Obesitas Sentral dengan Pengalaman Karies (Indeks DMFT) pada Individu Dewasa Muda Rahmawan, Dzanuar; Irawan, Rudi; Muga, Ige Frameski Radila; Septommy, Catur
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v10i2.12719

Abstract

Karies dan obesitas merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada bidang kesehatan masyarakat terutama pada individu dewasa muda dan prevalensi kondisi tersebut terus meningkat di seluruh dunia. Status obesitas sentral telah dilaporkan memiliki korelasi dengan pengalaman karies, hal tersebut belum bayak dipelajari di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengalaman karies dan status obesitas sentral pada mahasiswa dengan kondisi sehat usia 18-22 tahun. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dengan jumlah sampel 120. Pengalaman karies dinilai dengan indeks decayed missing filled teeth index (DMFT) dan status obesitas sentral dinilai dengan waist hip ratio (WHR) yang merupakan rasio dari lingkar pinggang (waist circumference) dan lingkar pangggul (hip circumference). Data dianalisa menggunakan SPSS 17 dengan tingkat signifikansi p0,05. Terdapat korelasi antara WHR dan waist circumference (WC) dengan indeks DMFT (p=0,028, r= 0,201; p=0,025, r=0,204). Pada pemerikasaan indeks DMFT didapatkan persentase individu dengan pengalaman karies kategori sangat rendah 14,2% (n=17), kategori rendah 17,5% (n=21) kategori sedang 23,3% (n=28), kategori tinggi 29,1% (n=35) dan kategori sangat tinggi 15,8% (n=19). Pengukuran antropometri didapatkan rerata WC=78,6, hip circumference (HC)=97,3 dan WHR=0,81. Persentase individu yang mengalami obesitas sentral pada laki-laki sebesar 13,3% (n=8) dan pada perempuan 28,3% (n=17). Pada penelitian ini status obesitas sentral memiliki hubungan signifikan terhadap indeks DMFT.