Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGAJARAN MULTIPLE KOSNITA MENGGUNAKAN ICENTER MELALUI EXCENTER BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH Pujiati Pujiati; Mashadi Mashadi; M.D.H. Gamal M.D.H. Gamal; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.079 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.136

Abstract

Teorema Kosnita pada umumnya dikontruksikan dengan circumcenter, yaitu menunjukkan konkurensi dari tiga garis yang menghubungkan tiga circumcenter dengan masing-masing titik sudut segitiga. Pada tulisan ini akan dikonstruksikan Kosnita dengan menggunakan excenter yang dihubungkan menjadi segitiga, selanjutnya dari segitiga luar dikontruksikan teorema Kosnita dengan menggunakan incenter dalam berbagai kasus. Kemudian akan ditunjukkan konkurensi dari perpotongan ketiga garis yang melalui excenter dan titik kosnita (multiple kosnita). Hasilnya terdapat 3 kontruksi yang konkuren, yaitu: incenter-circumcenter, incenter-incenter dan incenter-centroid. Dalam proses pembuktiannya hanya akan menggunakan konsep kesebangunan dan konsep lain yang sangat sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami siswa tingkat sekolah. Kata kunci: teorema Kosnita, excenter, incenter, circumcenter
PENGEMBANGAN TEOREMA KOSNITA DENGAN MENGGUNAKAN ORTHOCENTER Ali Subroto; Mashadi Mashadi; Sri Gemawati; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.952 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.141

Abstract

Teorema kosnita pada umumnya dikontruksi dengan circumcenter, yang menyatakan bahwa garis yang dihubungkan dari sudut segitiga ABC dengan circumcenter segitiga BCO, CAO dan ABO (O circumcenter segitiga ABC) masing-masing adalah konkuren. Selain itu, kosnita dapat juga dikembangkan dengan memodifikasi dari Orthocenter segitiga ABC dengan circumcenter BCO, CAO dan ABO yang masing-masing juga konkuren. Dalam proses pembuktiannya akan menggunakan konsep kesebangunan dengan aturan sinus dan konsep lain yang sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami untuk siswa tingkat sekolah menengah. Kata kunci: Kosnita, Circumcenter, Orthocenter, Konkuren
MODIFIKASI TEOREMA VAN AUBEL PADA SEGITIGA Amza Baharuddin; Mashadi Mashadi; Habibis Saleh; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.58 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.137

Abstract

Secara umum Teorema Van Aubel dikontruksi dari segiempat sebarang. Pada tulisan ini akan dimodifikasi Teorema Van Aubel pada segitiga. Jika setiap sisi segitiga sebarang dikontruksi persegi, masing-masing titik sudut segitiga dihubungkan dengan titik sudut persegi yang berada dihadapan sisi segitiga (sisi di depan sudut). Akan ditunjukkan, terdapat tiga pasang sisi berpotongan tegak lurus dan sama panjang. Selain itu, akan ditunjukkan segitiga yang orthologic. Pembuktian Modifikasi Teorema Van Aubel pada segitiga ini dibuktikan dengan menggunakan pendekatan aturan sinus dan aturan cosinus. Kata kunci: Teorema Van Aubel, perpendicular, orthologic
PENGEMBANGAN TEOREMA VAN AUBEL PADA SEGIENAM Mulyadi Mulyadi; Mashadi Mashadi; Habibis Saleh; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.858 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.138

Abstract

Secara umum Teorema Van Aubel dikontruksi dari segiempat sebarang. Dalam tulisan ini dibahas Pengembangan Teorema Van Aubel pada segienam. Jika dihubungkan dua titik sudut pada segienam dengan melewatkan satu titik  sudut diantara dua titik sudut tersebut pada segienam sedemikian hingga terbentuk segitiga. Selanjutnya jika pada setiap sisi segitiga dan segienam dibangun persegi, maka garis dari titik pusat persegi pada segienam dengan titik pusat persegi pada segitiga yang saling berhadapan dihubungkan, akan dibuktikan terdapat tiga pasang garis yang sama panjang dan berpotongan tegak lurus. Pembuktian Teorema Van Aubel pada segienam ini dibuktikan dengan menggunakan pendekatan kekongruenan dan kesebangunan. Kata kunci: Teorema Van Aubel, kesebangunan, kekongruenan
PENGEMBANGAN TEOREMA KOSNITA DENGAN MENGGUNAKAN INCENTER Misra Herlina; Mashadi Mashadi; Sri Gemawati; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.85 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.139

Abstract

Teorema Kosnita pada umumnya dikonstruksi dengan Circumcenter yang menunjukkan konkurensi antara masing-masing titik sudut dengan tiga buah Circumcenter. Yaitu menyatakan bahwa garis yang dihubungkan dari sudut segitiga ABC dengan Circumcenter segitiga BCO,CAO dan ABO (O Circumcenter segitiga ABC) masing-masing adalah konkuren. Pada makalah ini teorema Kosnita akan dikembangkan dengan menggunakan Incenter yaitu mengkonstruksi teorema Kosnita dengan menggunakan Incenter segitiga ABC dengan. Hasilnya terdapat  konstruksi yang konkuren . Dalam proses pembuktiannya hanya akan menggunakan konsep kesebangunan dan konsep lain yang sangat sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami siswa tingkat sekolah menengah Kata kunci:   Teorema Kosnita, Circumcenter, Incenter
MULTIPLE KOSNITA MENGGUNAKAN CIRCUMCENTER MELALUI EXCENTER Sylvi Karlina; Mashadi Mashadi; M.D.H. Gamal M.D.H. Gamal; Hasriati Hasriati
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 1, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.814 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v1i2.140

Abstract

Pengkonstruksian Teorema Kosnita secara umum berdasarkan circumcenter, yakni menunjukkan kekongkurensi tiga garis yang dihubungkan dari titik sudut  masing-masing ke circumcenter  dan  (O circumcenter ). Pada makalah ini akan dikonstruksi titik Kosnita dengan menggunakan ketiga excenter (titik pusat lingkaran singgung luar) segitiga, berdasarkan circumcenter atau orthocenter dalam berbagai kasus. Kemudian akan ditunjukkan konkurensi dari perpotongan ketiga garis yang melalui excenter dan masing-masing titik Kosnita. Hasilnya terdapat 3 (tiga) konstruksi Multiple Kosnita yang kongkuren, yaitu circumcenter-circumcenter, orthocenter-circumcenter, dan orthocenter-centroid. Proses pembuktiannya akan menggunakan konsep geometri sederhana, yaitu konsep kekongruenan segitiga sehingga mudah dipahami oleh siswa SMP dan SMA. Kata kunci: Teorema Kosnita, circumcenter, excenter
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HUBUNGAN DI LUAR NIKAH DI KAMPUNG INGGIRI DISTRIK BIAK KOTA KABUPATEN BIAK NUMFOR Hasriati Hasriati; Sukriadi Sukriadi
Gema Kampus IISIP YAPIS Biak Vol 15 No 2 (2020): "Gema Kampus" IISIP YAPIS Biak
Publisher : IISIP YAPIS BIak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52049/gemakampus.v15i2.116

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap hubungan di luar nikah di kampung Inggiri Distrik Biak Kota Kabupaten Biak Numfor , 2) Untuk mengetahui norma pengatur dan hukum Negara menyelesaikan agar tidak ada masyarakat melakukannya. Jenis penelitian yang di gunakan penulis adalah jenis asiosiatif. Penelitian asiosiatif yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Data dari penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, interview dan studi kepustakaan, kemudian dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yakni model yang terdiri dari tiga proses yang berlangsung secara intraktif. Pertama, reduksi data yang merupakan proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan dan mengabstraksikan data dari berbagai sumber, misalnya dari dokumen, catatan lapangan dan sebagainya.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Salah satu faktor terjadinya hubungan di luar nikah karena beratnya mas kawin yang di lemparkan kepada pihak laki-laki. Jadi mereka dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa menikah secara sah itu sangat meberatkan jadi yah sudah kita kawin dulu baru nanti menikah secara sah. Hubungan di luar nikah di lakukan dengan terpaksa karena di barengi dengan cinta kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan), sehingga mereka melakukannya karena persiapan mas kawin belum tersedia untuk melamar seorang wanita pujaannya. Maka, pelanggaran ini mereka langgar karena tidak jalan lain, agar mereka bersatu (kawin) tanpa adanya hambatan, maka mereka memilih jalan pintas untuk berhubungan di luar nikah, sebagaimana layaknya orang yang menikah dengan mengikuti aturan Pemerintah dan Norma Agama.
ANALISIS EFISIENSI PADI GOGO DI KECAMATAN WOLASI KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurmaya Nurmaya; Harianti Harianti; Hasriati Hasriati; Sitti Rosmalah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4014

Abstract

The production of lowland rice and swidden rice nationally continues to increase, but productivity is not constant. Based on data from BPS (2022), overall rice production and harvested area in Southeast Sulawesi province experienced a decline in growth in 2021 of around 127.52 ha compared to 2022 of around 118.26 ha. For productivity there was negative growth. This condition is caused by several problems faced in these two types of rice farming. Lowland rice farming is facing the problem of decreasing rice field land caused by land conversion into residential and industrial land. The practice of cultivating upland rice in South Konawe Regency is carried out simply and traditionally, especially in the Wolasi District area. The cultivation pattern applied is organic-based farming. This system is very good to maintain because the products produced are free from chemicals and impacts on the environment can be avoided. However, judging from the productivity achieved, it is still very low. This phenomenon needs to be known and studied more deeply, especially the technical aspects of cultivating upland rice farmers. Based on the phenomena faced by researchers, this research aims to analyze the technical efficiency of upland rice farming in Wolasi District, South Konawe Regency. Technical efficiency is calculated using the DEA (Data Envelopment Analysis) program. The average efficiency of upland rice farming in Wolasi District reaches 65%. A total of 27 respondents 71.05%) were in the efficient category with an average efficiency value of 65%. However, productivity is still low due to the efficient scale achieved at the IRS stage, where the use of production factors can still be increased. Meanwhile, 11 respondents (28.95%) were technically inefficient Keywords: Efficiency, Upland Rice, Farming IntisariProduksi padi sawah maupun padi ladang secara nasional mengalami perkembangan yang terus meningkat, namun produktivitas tidak konstan.  Berdasarkan data dari BPS (2022) secara keseluruhan produksi padi dan luas panen provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan pertumbuhan pada tahun 2021 sekitar 127,52 ha dibandingkan tahun 2022 sekitar 118,26 ha.   Untuk produktivitas terjadi pertumbuhan negatif.  Kondisi ini disebabkan oleh beberapa masalah yang dihadapi pada kedua jenis usahatani padi ini.  Pada  usahatani padi sawah menghadapi masalah berkurangnya lahan persawahan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman dan industri.   Praktik budidaya padi gogo di Kabupaten Konawe Selatan dilakukan secara sederhana dan tradisional, khususnya di daerah Kecamatan Wolasi.  Pola budidaya yang diterapkan yaitu pertanian berbasis organik. Sistem ini sangat baik untuk dipertahankan karena  produk yang dihasilkan bebas dari zat kimia dan dampak terhadap lingkungan dapat dihindari.  Namun dilihat dari produktivitas yang dicapai masih sangat rendah.  Fenomena ini perlu diketahui dan dikaji lebih dalam khususnya aspek teknis budidaya petani padi gogo.Berdasarkan fenomena yang dihadapi peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis usahatani padi gogo di Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan.  Efisiensi teknis dihitung dengan menggunakan program DEA (Data Envelopment Analysis).  Rata-rata efisiensi usahatani padi gogo di Kecamatan Wolasi mencapai 65 %.  Sebanyak 27 responden 71,05 %) berada pada kategori efisien dengan nilai rata-rata efisiensi sebesar 65 %.  Namun segi produktivitas masih rendah karena skala efisien yang dicapai pada tahap IRS, dimana penggunaan faktor produksi masih dapat ditingkatkan.  Sedangkan sebanyak 11 responden (28,95 %) tidak efisien secara teknis Kata Kunci : Efisiensi, Padi Gogo, Usahatani