p-Index From 2019 - 2024
1.182
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AGRIBIS Agribis
HERRY NUR FAISAL
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN PENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERAN KELOMPOK TANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.347 KB)

Abstract

Abstract Agriculture is one sector that has a significant role and makes it a major sector that sustains the lives of people in Indonesia, this is because the agricultural sector is still the main livelihood of the majority of the population today. Indonesia is an agricultural country which has very good potential in the world of agriculture, with land that supports and climate suitability that supports the running of the agricultural system and contributes greatly to the economy of farmers. However, currently agriculture is not so important in the economic changes of the farming community, this is due to several factors that make agriculture reluctant to become a farmer. Currently the farmer group is in an unstable position because it is in a period that can be said to be unstable. The role of extension workers is currently quite significant for the advancement of the agricultural sector in Indonesia. High hopes for success from counseling to become one of the agents of change for farmers so they want to work again to become whole farmers. The role of instructors here includes educators, leaders and also as advisors. Counseling performs its role in the hope of maximizing the existence of farmer groups which are currently being abandoned by farmers. However, if it is reviewed by farmer groups, it has an important meaning and a big role in agriculture. Keywords: counseling, the role of farmer groups, agents of change
AnalisisPergeseranPolaPemberdayaanPerempuanDalamUpayaPeningkatanPerekonomianKeluargaPetani (Studi Kasus DiKecamatanBesukiKabupatenTulungagung) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.555 KB)

Abstract

Pola pemberdayaan perempuan dalam upaya peningkatan perekonomian keluarga petani menjadi sebuah analisia yang harus dilakukan sebagi upaya memberikan motivasi bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Besuki. Sekarang ini sudah banyak para petani yang beralih profesi, dengan berbagai latar belakang namun hal tersebut ternyata memberikan dampak buruk bagi keutuhan rumah tangga petani, beberapa alih ptofesi yang dijadikan masyarakat adalah dengan bekerja keluar negeri untuk menjadi TKI tanpa mereka mengetahui resiko yang akan terjadi. Peran perempuan dalam keluarga menjadi sangat penting, hal tersebut dikarenakan mereka menjadi salah satu ujung tombang demi keberlangsungan kehidupan keluarga petani, untuk itu perlu adanya pemberdayaan perempuan yang mana harus diiringi oleh peran aktif steakholder sebagai penguat kapasitas pola pemberdayaan yang dilakukan. Kata Kunci: pemberdayaan, perempuan, keluarga petani
Analisis Pendapatan Usahatani Dan Saluran Pemasaran Pepaya (Carica Papaya L) Di Kabupaten Tulungagung ( Studi kasus di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ) Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.382 KB)

Abstract

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae dan merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman pepaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk melakukan kegiatan usahatani pepaya tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui pendapatan usahatani pepaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Mengetahui bentuk saluran pemasaran pepaya yang terjadi di daerah penelitian. 3. Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan fungsi-fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, analisis farmer share, analisis margin pemasaran dan analisis rasio keuntungan dan biaya.Penelitian dilakukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama kurun waktu pada bulan Mei hingga Juni 2013. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. jumlah responden yang diambil sebanyak 10 orang petani sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan pertimbangan: a) karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, b) di desa tersebut terdapat usahatani bawang pepaya. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) analisa biaya, 2) analisa pendapatan, 3) analisa R/C ratio dan 4) analisa efisiensi pemasaran.Produksi rata-rata pepaya yang dihasilkan oleh petani responden adalah sebanyak 8360 kg dengan luas lahan rata-rata 1 hektar (ha). Harga jual rata-rata pepaya adalah Rp. 2.000 per kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh petani responden selama satu tahun adalah sebesar Rp. 15.004.000. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden adalah Rp. 14.449.000 per tahun, sehingga pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 555.000 per tahun. Sedangkan pendapatan atas total biaya untuk luas lahan rata-rata 1 hektar dengan rata-rata produksi 8360 kg dan jumlah total biaya Rp 18.530.800 adalah sebesar Rp -3.526.800 Nilai R/C atas biaya total yang diperoleh adalah sebesar 1,03 dan nilai R/C atas biaya tunai adalah sebesar -4.25.Dari 10 orang petani responden, terdapat dua pola saluran pemasaran pepaya. Pola saluran pemasaran yang paling banyak digunakan adalah pola saluran pemasaran I (60 persen). Sedangkan petani yang memilih pola saluran pemasaran II sebesar 40 persen. Untuk analisis rasio keuntungan dan biaya, petani pada pola saluran II memperoleh keuntungan terbesar yaitu 6,30. Artinya adalah petani tersebut memperoleh keuntungan sebesar 6,30 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Sedangkan rasio antara keuntungan dan biaya yang diperoleh petani pola saluran I adalah sebesar 2,21 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan.
PERAN PENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERAN KELOMPOK TANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.347 KB)

Abstract

Abstract Agriculture is one sector that has a significant role and makes it a major sector that sustains the lives of people in Indonesia, this is because the agricultural sector is still the main livelihood of the majority of the population today. Indonesia is an agricultural country which has very good potential in the world of agriculture, with land that supports and climate suitability that supports the running of the agricultural system and contributes greatly to the economy of farmers. However, currently agriculture is not so important in the economic changes of the farming community, this is due to several factors that make agriculture reluctant to become a farmer. Currently the farmer group is in an unstable position because it is in a period that can be said to be unstable. The role of extension workers is currently quite significant for the advancement of the agricultural sector in Indonesia. High hopes for success from counseling to become one of the agents of change for farmers so they want to work again to become whole farmers. The role of instructors here includes educators, leaders and also as advisors. Counseling performs its role in the hope of maximizing the existence of farmer groups which are currently being abandoned by farmers. However, if it is reviewed by farmer groups, it has an important meaning and a big role in agriculture. Keywords: counseling, the role of farmer groups, agents of change
AnalisisPergeseranPolaPemberdayaanPerempuanDalamUpayaPeningkatanPerekonomianKeluargaPetani (Studi Kasus DiKecamatanBesukiKabupatenTulungagung) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.555 KB)

Abstract

Pola pemberdayaan perempuan dalam upaya peningkatan perekonomian keluarga petani menjadi sebuah analisia yang harus dilakukan sebagi upaya memberikan motivasi bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Besuki. Sekarang ini sudah banyak para petani yang beralih profesi, dengan berbagai latar belakang namun hal tersebut ternyata memberikan dampak buruk bagi keutuhan rumah tangga petani, beberapa alih ptofesi yang dijadikan masyarakat adalah dengan bekerja keluar negeri untuk menjadi TKI tanpa mereka mengetahui resiko yang akan terjadi. Peran perempuan dalam keluarga menjadi sangat penting, hal tersebut dikarenakan mereka menjadi salah satu ujung tombang demi keberlangsungan kehidupan keluarga petani, untuk itu perlu adanya pemberdayaan perempuan yang mana harus diiringi oleh peran aktif steakholder sebagai penguat kapasitas pola pemberdayaan yang dilakukan. Kata Kunci: pemberdayaan, perempuan, keluarga petani
Analisis Pendapatan Usahatani Dan Saluran Pemasaran Pepaya (Carica Papaya L) Di Kabupaten Tulungagung ( Studi kasus di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ) Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae dan merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman pepaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk melakukan kegiatan usahatani pepaya tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui pendapatan usahatani pepaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Mengetahui bentuk saluran pemasaran pepaya yang terjadi di daerah penelitian. 3. Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan fungsi-fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, analisis farmer share, analisis margin pemasaran dan analisis rasio keuntungan dan biaya.Penelitian dilakukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama kurun waktu pada bulan Mei hingga Juni 2013. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. jumlah responden yang diambil sebanyak 10 orang petani sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan pertimbangan: a) karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, b) di desa tersebut terdapat usahatani bawang pepaya. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) analisa biaya, 2) analisa pendapatan, 3) analisa R/C ratio dan 4) analisa efisiensi pemasaran.Produksi rata-rata pepaya yang dihasilkan oleh petani responden adalah sebanyak 8360 kg dengan luas lahan rata-rata 1 hektar (ha). Harga jual rata-rata pepaya adalah Rp. 2.000 per kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh petani responden selama satu tahun adalah sebesar Rp. 15.004.000. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden adalah Rp. 14.449.000 per tahun, sehingga pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 555.000 per tahun. Sedangkan pendapatan atas total biaya untuk luas lahan rata-rata 1 hektar dengan rata-rata produksi 8360 kg dan jumlah total biaya Rp 18.530.800 adalah sebesar Rp -3.526.800 Nilai R/C atas biaya total yang diperoleh adalah sebesar 1,03 dan nilai R/C atas biaya tunai adalah sebesar -4.25.Dari 10 orang petani responden, terdapat dua pola saluran pemasaran pepaya. Pola saluran pemasaran yang paling banyak digunakan adalah pola saluran pemasaran I (60 persen). Sedangkan petani yang memilih pola saluran pemasaran II sebesar 40 persen. Untuk analisis rasio keuntungan dan biaya, petani pada pola saluran II memperoleh keuntungan terbesar yaitu 6,30. Artinya adalah petani tersebut memperoleh keuntungan sebesar 6,30 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Sedangkan rasio antara keuntungan dan biaya yang diperoleh petani pola saluran I adalah sebesar 2,21 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan.