Abstrak Sejumlah remaja biasanya mengalami rasa tidak nyaman sebelum menstruasi. Mereka biasanya merasakan satuatau beberapa gejala yang disebut dengan kumpulan gejala sebelum datang bulan atau istilah populernyapremenstrual syndrome (PMS). Survey menunjukkan bahwa premenstrual syndrome merupakan masalahkesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduksi. Hasil penelitian menyebutkan,sekitar 40% wanita berusia 14-50 tahun mengalami PMS. Gejala-gejala yang dialami berupa rasa nyeri pada perutbagian bawah, nyeri pada payudara, sakit kepala disertai perubahan psikologis dan tingkah laku. Ada beberapafaktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS, salah satunya adalah wanita yang mengalami obesitastetapi hasil penelitian lain menyebutkaa bahwa remaja dengan indeks massa tubuh rendah lebih beresikoterhadap kejadian PMS. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat keparahan PMS pada remajaobesitas dan Non Obesitas. Jenis penelitian yang akan digunakan rancangan case control. Subjek penelitianremaja putri di surakarta. Sampelnya diambil secara random sampling dengan menggunakan rumus Hypothesisfor two population proportion dengan modifikasi google form. Terdapat perbedaan signifikan terkait tingkatkeparahan PMS pada remaja obesitas di Surakarta. Nilai OR 2,19 dan p < 0,05, artinya mahasiswa yang mengalamistres yang tinggi berpeluang dua kali untuk ada sindroma premenstrual sindrom dibandingkan mahasiswa yangmengalami stress rendah. Kata Kunci : Remaja, PMS, Obesitas