Isnaini, Kartika Nur
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengatasi Defisit Dana Jaminan Sosial Kesehatan Melalui Perbaikan Tata Kelola Annisa, Raisa; Winda, Syahdu; Dwisaputro, Erlangga; Isnaini, Kartika Nur
Integritas : Jurnal Antikorupsi Vol. 6 No. 2 (2020): INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi
Publisher : Komisi Pemberantasan Korupsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32697/integritas.v6i2.664

Abstract

Celebrating its fifth-year of implementation, the National Health Insurance System (NHIS) have been facing several problems including the chronic deficit on Healthcare and Social Security Fund (HSSF) up to 11,69 Trillion Rupiah. Using a descriptive qualitative and quantitative method, The Corruption Eradication Commission conducted a research to examine the cause of deficit by looking at the governance and corruption prevention mechanism in this policy. The result of this study highlights and suggests significant improvement on strategic purchasing policies, operational side, and contribution collection, so that the NHIS program can run more effectively, efficiently, and also able to close the loopholes
Analisis Kerentanan Korupsi dalam Kebijakan Subsidi Biodiesel di Indonesia Saputra, Wiko; Sulistyanto, Sulistyanto; Isnaini, Kartika Nur
Integritas : Jurnal Antikorupsi Vol. 7 No. 2 (2021): INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi
Publisher : Komisi Pemberantasan Korupsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32697/integritas.v7i2.815

Abstract

This study aims to analyze the biodiesel subsidy policy which is prone to corruption. The mixed method utilized by combining the quantitative and qualitative methods. The quantitative method used to calculate potential state financial losses in purchasing subsidies to biofuel business identity (BU-BBN). Meanwhile, the qualitative method for analyzing the weakness of regulation and policy management of biodiesel subsidies. The findings show the vulnerability to corruption in the policy causes state financial losses of IDR 4.2 trillion. Therefore, improvements are needed in terms of reformulation of the biodiesel market index price (HIP), setting price standards and improving subsidy policy management.   Abstrak Kebijakan subsidi biodiesel di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan terindikasi rawan praktik korupsi. Skema subsidi dilakukan untuk menutupi selisih harga antara biodiesel dan solar berpotensi menimbulkan kerugian keuang-an negara. Kajian ini bertujuan menganalisis kerentanan korupsi dalam kebijakan subsidi biodiesel dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Metode kuantitatif dilakukan untuk menghitung potensi kerugian negara dalam pembelian subsidi kepada Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU-BBN). Sedangkan, metode kualitatif untuk menganalisis kelemahan regulasi dan tata laksana kebijakan subsidi biodiesel. Hasilnya, ditemukan kerentanan korupsi yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp4,2 triliun. Diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan kebijakan subsidi biodiesel, seperti reformulasi Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel, menyusun standar harga dan tata laksana kebijakan subsidi yang transparan sekaligus efisien.