Retensio urin pasca persalinan (RUPP) adalah tidak adanya proses berkemih spontan atau tidak dapat berkemih spontan yang dimulai 6 jam pasca persalinan dengan residu urin sebanyak > 200 ml. Insidensi RUPP 1,7-17,9%; di Indonesia insidensi RUPP 14,8% pada tahun 1996 dan 26,7% pada tahun 2004. RUPP dapat disebabkan oleh berbagai faktor neurologis, farmakologis, inflamasi, obstruksi, gangguan medis, overdistensi kandung kemih, psikogenik, dan gangguan pasca operasi. Diagnosis ditegakkan melalui kateterisasi dan ultrasonografi. Tatalaksana RUPP ialah penanganan nyeri, kateterisasi intermiten atau selama 24 jam, antibiotik, dan prostaglandin.Postpartum urinary retention is defined as the abrupt inability to spontaneously micturate or micturition after 6 hours post-partum with more than 200 mlresidual urine. Its incidence is 1,7-17,9%; in Indonesia, the incidence was 14,8% in 1996 and 26,7% in 2004. Various factors contribute to the development of postpartum urinary retention: neurological, pharmacological, medical disorders, psychogenic, postoperative factors. Diagnosis is made through catheterization and ultrasonography. Current management involves pain management, intermittent or 24-hour catheterization, antibiotics, and prostaglandin.Â