Hendi Irawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Museum Gedung Pegadaian Sukabumi Sebagai Sarana Wisata Edukasi Sejarah Hendi Irawan; Yusuf Budi Prasetya Santosa; Arief Hidayat
Jurnal Artefak Vol 9, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.877 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i2.8381

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda bukti materil hasil budaya manusia, alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Selain sebagai tempat untuk menyimpan berbagai benda bersejarah dan media pembelajaran sejarah, museum juga dapat dijadikan sarana wisata edukasi bagi wisatawan. Museum sebagai wisata edukasi dapat menjadi tujuan alternatif untuk liburan sekaligus dapat memberikan wawasan, gambaran, atau pengetahuan mengenai sebuah peristiwa bersejarah bagi wisatawan. Museum Gedung Pegadaian di Sukabumi Jawa Barat adalah salah satu museum yang terdapat di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Museum Gedung Pegadaian merupakan satu-satunya museum bertema pegadaian di Indonesia. Museum Gedung Pegadaian memiliki koleksi berbagai benda yang berhubungan dengan kegiatan dan aktivitas pegadaian. Museum Gedung Pegadaian dapat menjadi tujuan wisata alternatif yang mengedukasi bagi wisatawan. Para wisatawan yang berkunjung tidak hanya akan disuguhi dengan lingkungan museum yang nyaman untuk berswafoto atau sekedar bersantai, melainkan juga pengetahuan sejarah yang lengkap seputar kegiatan perekonomian di masa lalu, khususnya aktivitas penggadaian.
Analisis Tarif Pelayanan Kesehatan Di FKTP: Analysis Of Health Services Rates At FLHSF Woro Ispandiyah; Sri Sularsih Endartiwi; Hendi irawan; Muhammad Danang Fahrur Nur Fuad
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/phj.v14i2.228

Abstract

Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) merupakan pelayanan yang pertama bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2023 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Perubahan peraturan memberikan dampak bagi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam kegiatan operasionalnya dan penggunaan dana kapitasi pada FKTP. Tujuan adalah menganalisis perubahan peraturan tentang tarif pelayanan yang diimplementasikan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama meliputi Puskesmas, Klinik pratama dan Dokter Praktek perorangan. Metode Studi Kebijakan dengan melakukan analisis terhadap kebijakan standar tarif yang digunakan di FKTP sejak diberlakukannya program jaminan kesehatan yang menghasilkan output terhadap data yang ada, penjabaran dari penemuan hasil kajian. Penelitian dengan pencarian data atau bahan literatur dari peraturan kebijakan tentang tarif pelayanan kesehatan, artikel yang dijadikan suatu landasan dalam isi maupun pembahasan. Hasil penelitianya adanya perubahan Permenkes no 3 tahun 2023 tentang ketentuan tarif pelayanan kesehatan terdapat kenaikan biaya pelayanan dan aturan yang lebih spesifik. Nilai kapitasi yang baru dapat digunakan untuk biaya pembelian obat dan pengadaan bahan habis pakai. Penentuan besaran tarif pelayanan FKTP perlu dilakukan pengkajian selanjutnya dengan memperhatikan rasio kepesertaan, pembiayaan obat-obatan dan wilayah FKTP.First level health service facilities (LFHSF) are the first services for National Health Insurance (NHI) program participants. In 2023, the government issued a new policy, namely Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2023 concerning Health Service Tariff Standards in the implementation of health insurance programs. Changes in regulations have an impact on first-level health service providers in their operational activities and the use of capitation funds in FLHSF. The aim is to analyze changes in regulations regarding service rates implemented in first-level health facilities including Community Health Centers, Pratama Clinics and individual practicing doctors. Policy Study Method by analyzing the standard tariff policies used at FLHSF since the implementation of the health insurance program which produces output based on existing data, elaborating on the findings of the study results. Research by searching for data or literature material from policy regulations regarding health service rates, articles that serve as a basis for the content and discussion. The results of the research are changes to Minister of Health Regulation No. 3 of 2023 concerning health service tariff provisions, there are increases in service costs and more specific regulations. The new capitation value can be used for the costs of purchasing medicines and procuring consumables. Determining the tariff for FLHSF services needs to be further studied by taking into account membership ratios, funding for medicines and the FLHSF area. It is hoped that changes to health service tariff regulations at the FLHSF will be able to improve health services.