Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan (1880-2020) Sandi, Deka Maita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.17 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sejarah, peran, dan kondisi Masjid Syekh Zainal Abidin dari tahun 1880-2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, 1) Heuristik, 2) Kritik Sumber, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi. Hasil penelitian menemukan bahwa Masjid Syekh Zainal Abidin didirikan pada tahun 1880 M seiiring pesatnya perkembangan agama Islam di daerah Padangsidimpuan. Masjid ini telah berperan sebagai tempat aktivitas spiritual, basis politik masa kolonial, institusi pendidikan, tempat parsulukan, dan balai pengobatan. Kondisi bangunan masjid pada saat ini masih terlihat elok, meski fisik bangunan terlihat tua, memudar dan beberapa material bangunan rusak, namun tidak banyak berubah dari bentuk aslinya. Pada saat sekarang Masjid Syekh Zainal Abidin hanya digunakan sebagai sarana beribadah, tidak ada lagi ritual kegiatan keagamaan maupun sosial seperti dimasa lampau
TINJAUAN HISTORIS KONFLIK TANAH ULAYAT PASUKUAN TANJUNG MANGGOPOH DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT (1983-2012) Deka Maita Sandi Deka Maita Sandi
Jurnal Education and Development Vol 6 No 3 (2018): Vol.6.No.3.2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.604 KB) | DOI: 10.37081/ed.v6i3.730

Abstract

This study examines the customary land conflicts Suku Tanjung Manggopoh with the aim to reveal the dynamics of conflict escalation, conflict resolution describing, and analyzing the impact of the various conflicts that occurred one after another stretch of land on the Tanjung Manggopoh customary rate. The conflict has been going on for almost three decades since the presence of oil palm investors in 1983 in Nagari Manggopoh. Tribal headland feel the economic and social rights of their customary land disturbed and even danger of being lost, did stimulate resistance and resistance to various parties. Shifting issues of identity conflicts that threatened to be a conflict of economic interests spawned new conflicts, which lead to an escalation and intensity of the conflict and prolong the duration of the conflict. Conflict resolution process to find a resolution, has been done since this conflict is present, either through litigation (court), mediation, and consensus agreement. Longstanding conflict with escalation and high intensity, involving the subject and the object of widespread conflict, and cover a variety of options that have led to the completion of a multi-dimensional excesses in both the social and economic context for each actor involved.
AKTIVITAS PENAMBANG EMAS TANPA IZIN (PETI) DI KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL (2004-2017) Deka Maita Sandi
Jurnal Education and Development Vol 4 No 1 (2018): Vol.4.No.1.2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.494 KB) | DOI: 10.37081/ed.v4i1.826

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal semenjak tahun 2004 sampai tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sejarah keberadaan tambang emas tanpa izin, faktor yang mendorong masyarakat menjadi penambang emas tanpa izin, dampak aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) terhadap tingkat kesejahteraan penambang dan kesulitan-kesulitan yang dialami para penambang emas tanpa izin di Kecamatan Batang Natal. Aktivitas penambangan emas di Kecamatan Batang Natal sejak dahulu sudah dilakukan masyarakat dengan cara tradisional menggunakan dulang kayu, namun semenjak tahun 2004, aktivitas tambang emas di daerah ini mulai menggunakan mesin. Kegiatan penambangan emas ini umumnya tidak memiliki izin dari instansi pemerintah pusat atau daerah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Faktor yang mendorong masyarakat di Kecamatan Batang Natal menjadi penambang emas tanpa izin dipicu motif ekonomi, sosial, dan hukum. Kegiatan penambang emas tanpa izin telah menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif terhadap kondisi sosial, ekonomi, hukum dan lingkungan. Selain itu, para penambang emas tanpa izin menghadapi berbagai kendala antara lain modal yang terbatas, kemampuan teknis penambangan yang rendah, minimnya pemahaman standar lingkungan, peralatan yang sederhana, gencarnya razia penertiban aktivitas tambang emas ilegal yang dilakukan pemerintah dan aparat keamanan yang menimbulkan kesulitan para penambang.
ALAK PANGTONANG. IDENTIFIKASI DIRI ETNIK MANDAILING DI NAGARI SIMPANG TONANG KECAMATAN DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN (2000-2018) Deka Maita Sandi
Jurnal Education and Development Vol 7 No 2 (2019): Vol.7.No.2.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.596 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i2.1119

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi diri Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah migrasi Etnis Mandailing ke Nagari Simpang Tonang, identitas kultural dan penegasan diri Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang, sistem kekerabatan dan pergeseran konsep Dalihan Natolu, serta relasi sosial Etnis Mandailing dan Minangkabau di Nagari Simpang Tonang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) Heuristik, 2) Kritik Sumber, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi. Hasil dari penelitian menemukan bahwa migrasi etnis Mandailing ke Nagari Simpang Tonang terjadi secara bertahap dibawah kepimpinan Rajo Sontang dari Mandailing Natal. Etnis Mandailing sebagai pendatang berusaha untuk menjadi “Minang” dengan mengganti adat-istiadat mereka. Nagari Simpang Tonang dihuni oleh etnis Mandailing, namun dalam kehidupan sehari-hari mengacu kepada adat istiadat Minangkabau. Kebudayaan masyarakat Simpang Tonang yang terbentuk merupakan perpaduan kebudayaan Mandailing dan Minangkabau. Meskipun mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai “Urang Minang” tetapi masyarakat lain tetap melihat mereka bukan orang Minangkabau. Keadaan demikian membuat Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang membuat identitas baru dan menegaskan diri mereka sebagai “Alak Pangtonang” karena mereka sadar bahwa kebudayaan mereka tidak sepenuhnya sama dengan kebudayaan Minangkabau maupun dengan kebudayaan Mandailing.
PEMANFAATAN POTENSI BAGAS GODANG DAN SOPO GODANG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN Ali Yusron; Deka Maita Sandi
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.726 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan potensi bagas godang dan sopo godang sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Panyabungan. Permasalahan yang dikaji meliputi identifikasi potensi, kendala yang dihadapi dalam pengembangan maupun pemanfaatan, serta upaya dalam pemanfaatan potensi bagas godang dan sopo godang sebagai sumber belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menemukan bahwa bagas godang dan sopo godang berpotensi digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah dilihat dari perspektif instruksional kurikulum, kesesuaian identitas dan kondisi sosio-kultural siswa, kemampuan memperjelas materi pembelajaran, memudahkan proses pembelajaran, serta sumber belajar masih tersedia. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan potensi bagas godang dan sopo godang sebagai sumber belajar sejarah terkait kemampuan guru dalam eksplorasi sumber belajar, dilema antara memenuhi tuntutan kurikulum dengan alokasi waktu, faktor internal siswa yang memiliki kemampuan berbeda, dan informasi bagas godang dan sopo godang yang minim. Upaya guru dalam memanfaatkan bagas godang dan sopo godang, diantaranya melalui media pembelajaran visual maupun audio-visual, kegiatan penelitian sejarah sederhana, serta melalui kegiatan karya wisata.
Museum Digital Ulos Berbasis Android Januardi Rosyidi Lubis; Deka Maita Sandi
Jurnal Basicedu Vol 5, No 1 (2021): February 2021, Pages 1-445
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i1.649

Abstract

Museum is an educational institution where tangible (fossils, artifacts) and intangible (values, traditions, norms) are displayed. The museum in Medan has various range of but there has been no inventory of the Ulos as a Bataknese traditional ethnic cloth yet as one of the cultural identities of native people in North Sumatera, Indonesia. By using Android platform, this study aims to analyze and explain various patterns and motifs of the Batak Ulos in 6 (six) regencies: Karo, Pak-pak, Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli, and Mandailing. The problems were (1) designing a digital Ulos museum using Android software, (2) describing and explaining the various motifs of Ulos representating each region, and (3) explaining noble values contained in Ulos. Therefore, people nowadays can safe time and distance as well as easily find information about the use, the meaning, and the function of each Ulos. This study uses the ADDIE (Analysis Design - Development - Implement - Evaluate) method. The results of this study are in the form of an android-based application that can be distributed offline to students, teachers, and the general public. In the future, this research is expected to develop applications that can be accessed online through various Playstores.
ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH PASCA PEMBELAJARAN DARING DI SMA NEGERI 2 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN Deka Maita Sandi; Ali Yusron
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.539 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.4296

Abstract

Penelitian ini mengkaji pelaksanaan evaluasi pembelajaran sejarah dalam pembelajaran tatap muka pasca belajar daring di SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan evaluasi, serta upaya meningkatkan pelaksanaan evaluasi. Penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif berbasis metode deskriptif. Sumber data dihimpun dari sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data berorientasi pada teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisa melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian memperlihatkan evaluasi pembelajaran sejarah pasca pembelajaran daring dilaksanakan mengacu pada prosedur evaluasi pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan, pelaporan, maupun pemanfaatan hasil evaluasi. Faktor pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi kompetensi guru, kondisi intern siswa, dan ketersedian sumber belajar, sedangkan faktor penghambat terkait jumlah kelas dan siswa yang ditangani guru, keterbatasan alokasi waktu, dan kepedulian orangtua. Upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan membangun sinergi guru dan orangtua siswa, pengembangan asesmen alternatif, dan dukungan kepala sekolah.
PERKEMBANGAN DESTINASI WISATA SAMPURAGA DESA SIRAMBAS KECAMATAN PANYABUNGAN BARAT KABUPATEN MANDAILING NATAL (2014-2020) Deka Maita Sandi; Nila Rahmi
Jurnal TAROMBO Vol 4 No 1 Agustus (2022): Jurnal Tarombo
Publisher : Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang perkembangan destinasi wisata Sampuraga di Desa Sirambas Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal dari tahun 2014 sampai tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya destinasi wisata Sampuraga, upaya pengembangan objek wisata Sampuraga, dan dampak objek wisata Sampuraga bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu, heuristik, kritik sumber baik intern dan ekstern, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini memanfaatkan data-data dari berbagai sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa berdirinya destinasi wisata Sampuraga dilatarbelakangi inisiatif masyarakat untuk melestarikan keberadaan sumber air panas dan mempertahankan legenda Sampuraga. Dibangun pada tahun 1994 dari hasil swadaya masyarakat, dan mengalami dinamika perkembangan yang fluktuatif. Upaya pengembangan objek wisata Sampuraga dilaksanakan melalui pengoptimalan pengelolaan dan kepengurusan, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung, serta melaksanakan kegiatan promosi wisata. Destinasi wisata Sampuraga membawa dampak sosial yang ditandai munculnya konflik sosial, perubahan cara pandang masyarakat, perubahan nilai dan norma sosial, serta terjadinya kerusakan lingkungan alam, sedangkan dampak ekonomi dirasakan dengan terciptanya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, serta menurunkan tingkat pengangguran
IMPLEMENTASI EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH PASCA PANDEMI DI SMA NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN Deka Maita Sandi; Ali Yusron
Jurnal TAROMBO Vol 4 No 1 Februari (2023): Jurnal Tarombo
Publisher : Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji pelaksanaan evaluasi pembelajaran sejarah dalam pembelajaran tatap muka pasca pandemi covid-19 di SMA Negeri 2 Padangsidimpuan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan evaluasi, serta upaya meningkatkan pelaksanaan evaluasi. Penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif berbasis metode deskriptif. Sumber data dihimpun dari sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data berorientasi pada teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisa melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian memperlihatkan evaluasi pembelajaran sejarah pasca pembelajaran daring dilaksanakan mengacu pada prosedur evaluasi pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan, pelaporan, maupun pemanfaatan hasil evaluasi. Faktor pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi kompetensi guru, kondisi intern siswa, dan ketersedian sumber belajar, sedangkan faktor penghambat terkait jumlah kelas dan siswa, keterbatasan alokasi waktu, dan kepedulian orangtua. Upaya meningkatkan efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan membangun sinergi guru dan orangtua siswa, pengembangan asesmen alternatif, dan dukungan kepala sekolah
Eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan (1880-2020) Deka Maita Sandi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sejarah, peran, dan kondisi Masjid Syekh Zainal Abidin dari tahun 1880-2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, 1) Heuristik, 2) Kritik Sumber, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi. Hasil penelitian menemukan bahwa Masjid Syekh Zainal Abidin didirikan pada tahun 1880 M seiiring pesatnya perkembangan agama Islam di daerah Padangsidimpuan. Masjid ini telah berperan sebagai tempat aktivitas spiritual, basis politik masa kolonial, institusi pendidikan, tempat parsulukan, dan balai pengobatan. Kondisi bangunan masjid pada saat ini masih terlihat elok, meski fisik bangunan terlihat tua, memudar dan beberapa material bangunan rusak, namun tidak banyak berubah dari bentuk aslinya. Pada saat sekarang Masjid Syekh Zainal Abidin hanya digunakan sebagai sarana beribadah, tidak ada lagi ritual kegiatan keagamaan maupun sosial seperti dimasa lampau