Sastrawan, Gede
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN SAINSTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CATUR PURUSA ARTHA DAN PAWIWAHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS XI PARIWISATA 2 SMK NEGERI 2 SINGARAJA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Sastrawan, Gede
Journal of Education Action Reseach Vol 5, No 3 (2021): August 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jear.v5i3.34463

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Singaraja pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang bertujuan meningkatkan hasil belajar topik “Catur Purusa Artha dan Pawiwahan” mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan Budi Pekerti melalui penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI Pariwisata berjumlah tiga puluh empat orang terdiri dari delapan belas orang laki-laki dan enam belas orang perempuan. Teknik pengambilan data penelitian pada aspek sikap dan keterampilan adalah nontes dan data penelitian aspek pengetahuan menggunakan tes. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil belajar prasiklus pada aspek sikap dengan ketuntasan klasikal 67,65% dan aspek pengetahuan 76,47% serta aspek keterampilan 76,47%. Hasil penelitian siklu-1 yaitu : (1) aspek sikap dengan peserta didik yang mencapai ketuntasan 76,47% dan yang tidak tuntas 32,35%, (2) aspek pengetahuan peserta didik yang mencapai ketuntasan 82,85% dan yang tidak tuntas 17,65%, dan (3) aspek keterampilan peserta didik yang mencapai ketuntasan 85,29% dan yang tidak tuntas 14,71%. Hasil penelitian siklus-2 yaitu : (1) aspek sikap peserta didik yang mencapai ketuntasan 85,29% dan yang tidak tuntas 14,71%, (2) aspek pengetahuan peserta didik yang mencapai ketuntasan 94,12% dan yang tidak tuntas 5,88%, dan (3) aspek keterampilan peserta didik yang mencapai ketuntasan 88,24% dan yang tidak tuntas 11,76%. Berdasarkan perkembangan hasil belajar peserta didik tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran saintifik dapat meningkatkan hasil belajar topik “Catur Purusa Artha dan Pawiwahan” mata pelajaran pendidikan agama Hindu dan Budi Pekerti peserta didik kelas XI Pariwisata 2 semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.Kata kunci: pendekatan saintifik, hasil belajar.
ANALISIS YURIDIS PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PERBUATAN MEMFOTOKOPI BUKU ILMU PENGETAHUAN Sastrawan, Gede; Sastrawan, Gede
Ganesha Law Review Vol 3 No 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the Juridical Analysis of Copyright Infirigement On The Act Of Photocopying Books of Science. Copyright is a part of Intellectual Property Rights (HKI). The copyright phrase comes from a foreign term, namely Copyrights. The term Copyrights was first put forward in the Berne Comvertion (International Convention on Copyright concerning the protection of Art and Literature) which was held in 1886. According to Article 1 number (1) of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright, it states that "Copyright is the right exclusive to the creator that arises automatically based on the declarative principle after a work is manifested in a tangible form without reducing restrictions in accordance with the provisions of the legislation.
ANALISIS YURIDIS PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PERBUATAN MEMFOTOKOPI BUKU ILMU PENGETAHUAN Sastrawan, Gede; Sastrawan, Gede
Ganesha Law Review Vol 3 No 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the Juridical Analysis of Copyright Infirigement On The Act Of Photocopying Books of Science. Copyright is a part of Intellectual Property Rights (HKI). The copyright phrase comes from a foreign term, namely Copyrights. The term Copyrights was first put forward in the Berne Comvertion (International Convention on Copyright concerning the protection of Art and Literature) which was held in 1886. According to Article 1 number (1) of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright, it states that "Copyright is the right exclusive to the creator that arises automatically based on the declarative principle after a work is manifested in a tangible form without reducing restrictions in accordance with the provisions of the legislation.
POTENSI DAN PENDAFTARAN INDIKASI GEOGRAFIS TERHADAP PRODUK GARAM KHAS PEMUTERAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 Sastrawan, Gede; Ardhya, Si Ngurah; Sudiatmaka, Ketut
Jurnal Komunitas Yustisia Vol 5, No 1 (2022): Maret, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v5i1.45933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi produk Garam khas Pemuteran dengan Merek “Bali Salt Artisanal” untuk didaftarkan dan dilindungi secara hukum sebagai suatu Indikasi Geografis, (2) mengetahui mekanisme pendaftaran dan akibat hukum yang terjadi setelah produk Garam khas Pemuteran dengan merek “Bali Salt Artisanal” mendapat perlidungan hukum sebagai suatu Indikasi Geografis berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016. Penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif dengan menggunakan jenis pendekatan (1) pendekatan perundang-undangan dan (2) pendekatan sejarah. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan teknik studi pustaka dan studi arsip atau catatan hukum. Analisis bahan hukum dalam penelitian ini adalah analisis yang bersifat kualitatif dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) produk Garam khas Pemuteran harus memenuhi syarat menurut Buku Indikasi Geografis dan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 untuk dapat dikatakan memiliki potensi sebagai suatu Indikasi Geografis. (2) Mekanisme pendaftaran produk Garam khas Pemuteran berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 melalui 7 (tujuh) tahapan yang harus dilalui dan ditaati.