Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Personal Hygiene Dan Kualitas Air Dengan Kejadian Penyakit Kulit Di Desa Durin Jangak Medan Tuntungan Nanda, Meutia; Nasution, Nurul Indah; Pohan, Rahmaida; Fattahillah, M Abu; Lestari, Ninis
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.16064

Abstract

Penyakit kulit merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya penggunaan air tercemar. Kasus penyakit kulit sebesar 4,60% - 12,95%, menduduki urutan ketiga dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia. Menurut beberapa penelitian Personal Hygiene dan kualitas air merupakan beberapa faktor penyebab kejadian penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Personal Hygiene dan kualitas air dengan kejadian penyakit kulit di Desa Durin Jangak. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Jumlah populasi penelitian ini adalah 565 Kepala Keluarga (KK) yang merupakan masyarakat setempat di Desa Durian Jangak, Pancur Batu, Deli Serdang. Sampel sebanyak 83 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup. Variabel yang digunakan untuk menggambarkan hubungan Personal Hygiene dan kualitas air yaitu kebersihan pakaian, penggunaan handuk, peralatan mandi, frekuensi mandi, dan kondisi fisik air. Berdasarkan hasil penelitian, variabel frekuensi mandi, 15 individu (10,0%) yang memiliki frekuensi mandi baik,terdapat 33 individu (48,5%) yang memiliki frekuensi mandi kurang baik,Sedangkan, terdapat 35 individu (51,5%) yang memiliki frekuensi mandi kurang baik, Dalam kelompok individu dengan kondisi air baik, terdapat 31 individu yang tidak menderita penyakit kulit, yang merupakan 50,8% dari total individu dalam kelompok ini. Sementara itu, terdapat 30 individu dengan kondisi air baik yang menderita penyakit kulit, yang merupakan 49,2% dari total individu dalam kelompok ini. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan signifikan antara frekuensi mandi,sumberair dan kualitas air  dengan kejadian penyakit kulit di Desa Durin Jangak. Nilai p yang rendah (0,001) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara frekuensi mandi yang kurang baik dan kualitas air terhadap kejadian penyakit kulit. Maka dari itu disarankan kepada pemerintah setempat untuk dapat membangun atau memperbaiki infrastuktur sumber air bersih didesa nurun jangak dan juga memberikan edukasi lebih terhadap masyarakat tentang Personal Hygiene.
The Relationship of Clean and Healthy School Living Behavior and the Incidence of Dengue Fever in Students of SMPN 1 Pancur Batu, Deli Serdang Nanda, Meutia; Munthe, Ni'matul Ulya; Nasution, Nurul Indah; Hasibuan, Rafiqoh; Aisyah, Siti Nur; Wulandari, Tri
PROMOTOR Vol. 7 No. 3 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i3.618

Abstract

Dengue hemorrhagic fever is a disease caused by the dengue virus and spread by the Aedes Aegypti mosquito. DHF cases in Indonesia in 2022 will continue to increase by 131,265 cases, while in North Sumatra in 2022 they will increase by 2,923 cases and in Deli Serdang Regency in 2022 they will increase by 803 cases. Poor PHBS (Clean and Healthy Living Behavior) is one of the causes of dengue fever transmission. The aim of this research was to determine the relationship between PHBS and the incidence of dengue fever in students at SMPN 1 Pancur Batu, Deli Serdang. This research is quantitative research with a questionnaire instrument and uses the Chi Square Test method. The population of this study were all students of SMPN 1 Pancur Batu, Deli Serdang with a sample of 85 respondents. The research results show the characteristics of respondents in terms of gender with the majority being 50 respondents (58.8%) women and 35 men (41.2%). In the behavior variable of washing hands using running water at school, the p value = 0.222, the behavior of eradicating mosquito larvae at school has a p value = 0.006, the behavior of throwing away rubbish at school has a p value = 0.001, and the behavior of cleaning the bathtub at school has a p value. = 0.000. Concluded and the variables that were related to the incidence of dengue fever were the behavior variable for eradicating mosquito larvae at school, the behavior variable for throwing away rubbish at school, and the behavior variable for cleaning bathtubs at school.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT KULIT DI KAMPUNG KB BAGAN DUSUN XVI DESA PERCUT DELI SERDANG Nanda , Meutia; Hasibuan, Rafiqoh; Wulandari, Tri; Syahrani, Putri; Nasution, Nurul Indah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 7 No. 3 (2024): Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024 (Special Issue)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.31299

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Sanitasi yang baik mencakup pengelolaan air bersih, pembuangan limbah yang efisien, ketersediaan tempat sampah, dan ketersediaan jamban yang layak. Di banyak negara berkembang termasuk Indonesia, masalah sanitasi lingkungan masih menjadi tantangan besar. Kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi seringkali menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berdampak negatif, salah satunya penyakit kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan keluhan penyakit kulit di Kampung KB Bagan Dusun XVI Desa Percut Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini 115KK di Dusun XVI dan sampel 40 orang. Hasil dari penelitian ini adanya hubungan antara sanitasi dengan keluhan penyakit kulit dengan dilakukan uji Chisquare yang didapati p-value 0,001 < 0,005 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi dengan keluhan penyakit kulit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kondisi sanitasi lingkungan di Kampung KB Bagan Dusun XVI Desa Percut dapat dikatakan belum baik, dilihat dari indikator sumber air bersih, ketersediaan tempat sampah, kondisi jamban, dan kondisi tempat pembuangan air limbah, belum memenuhi syarat kesehatan. Saran pada penelitian ini mengharapkankan agar masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kondisi lingkungan dengan melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungannya, yaitu memperbaiki sumber air, jamban, tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).