Irman Halid
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI TAMBAK BUDIDAYA KOTA PALOPO SULAWESI SELATAN Irman Halid; . Patahiruddin
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10145

Abstract

Seaweeds (Gracilaria verrucosa) is a red algae (Rhodophyta) often cultivated in the ponds and known as the basic material for gelatin. Gelatin is used as thickener and as emulsifier in food, drug, cosmetic, paper, textile, oil industries, and biotechnology. The production of G. verrucosa seaweed in ponds can reach at least one ton dry seaweed per hectare every culture. The high demand, high price, easily obtained propagules and short harvest make G. verrucosa one of the leading commodities of the fishery sector. This service uses an extension method that was held on January 2019 with the reason to increase the knowledge and technology of cultivation of G. verrucosa, one of which is to increase the participation of seaweed farmers in extension activities that aim to facilitate the community (target) in implementing production and marketing strategies in order to accelerate the changes in social, political and economic conditions so that they can (in the long run) improve the standard of living and the community of cultivators of G. verrucosa in Palopo City, South Sulawesi. The impact and benefits of this activity are to increase the knowledge, skills and attitudes of seaweed cultivators. The achievement of the extension activities was marked by the active participation of G. verrucosa cultivators in adopting G. verrucosa cultivation technology.Keywords: Red algae, agar, cultivation technology. ABSTRAKRumput laut (Gracilaria verrucosa) merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyta) yang banyak dibudidayakan di tambak dan menjadi bahan dasar penghasil agar. Agar digunakan sebagai pengental yang larut dalam air dan pengemulsi dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan bioteknologi. Produksi G. verrucosa di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan, harga tinggi, bibit yang mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan G. verrucosa sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor budidaya perikanan. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan yang dilaksanakan pada bulan Januari 2019 dengan alasan untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi budidaya G. verrucosa, salah satunya adalah melalui peningkatan partisipasi pembudidaya rumput laut dalam kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) dalam menerapkan strategi produksi dan pemasaran agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakat pembudidaya G. verrucosa di Kota Palopo Sulawesi Selatan. Dampak dan manfaat kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembudi daya rumput laut. Capaian keberhasilan kegiatan penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pembudidaya G. verrucosa dalam mengadopsi teknologi budidaya G. verrucosa .Kata kunci: Alga merah, agar, teknologi budidaya.
Analisis Aspek Perikanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus) di Perairan Teluk Bone, Kabupaten Luwu Irman Halid
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1511.071 KB)

Abstract

Ikan Baronang Lingkis merupakan salah satu jenis ikan demersal perairan Teluk Bone yang potensial, bernilai ekonomis tinggi sehingga banyak dimanfaatkan oleh nelayan di perairan pantai Kabupaten Luwu. Ikan ini dieksploitasi secara intensif oleh nelayan pada daerah penangkapan potensial di Desa Karang-karangan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu sepanjang tahun, terutama pada saat musim pemijahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek perikanan Siganus canaliculatus berupa ukuran layak tangkap, jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan kemampuan memanfaatkan. Metode yang digunakan melalui pendekatan histologi, analisis jumlah tangkapan yang diperbolehkan serta analisis kemampuan memanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan ukuran layak tangkap > 16,0 cm, nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (TAC) sebesar 95,437 ton/tahun, kemampuan memanfaatkan (Hc) sebesar 103,68 ton/tahun. Berdasarkan analisis dari aspek perikanan, maka dalam prinsip pengelolaan perikanan berkelanjutan perlu melakukan pengurangan jumlah alat tangkap yang beroperasi dan atau menerapkan aturan jedah tangkap. Kata Kunci: Aspek perikanan, Baronang Lingkis, Perairan Teluk Bone.