Idcha Kusma Ristanti
Program Studi S1 Gizi, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban, Diponegoro, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KEGIATAN EDUKATIF “TIM AKSI BERGIZI” PADA REMAJA DI KABUPATEN TUBAN Mohammad Zainul Ma'arif; Idcha Kusma Ristanti; Dian Ayu Ainun Nafies
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2021): ABDIMASNU
Publisher : STIKES Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/abdimasnu.v1i3.82

Abstract

Nutritional problems in adolescents are increasingly complex due to limited knowledge about balanced nutrition in adolescents. The increasing number of dual nutritional problems, especially in adolescents in Tuban Regency. The Nutrition Action Team is one form of nutrition education efforts to reduce nutritional problems in adolescents. This community service activity is carried out for high school students in Tuban Regency. In the Nutrition Action Team activities, all participants were able to understand well about nutrition in the life cycle of adolescents, adolescent nutrition problems, 10 messages of balanced nutrition. It is hoped that in the future this community service activity can be carried out in a sustainable manner, so as to create a positive attitude towards nutrition, the formation of knowledge and skills in choosing and using food sources, the emergence of good eating habits and the motivation to find out more about matters related to nutrition.
HUBUNGAN PEMILIHAN BAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL EMESIS TRIMESTER 1 Nikita Welandha Prasiwi; Idcha Kusma Ristanti; Endah Rokhmawati
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.381 KB)

Abstract

Pada awal kehamilan banyak perubahan yang terjadi pada tubuh salah satunya adalah emesis. Gejala emesis terjadi pada 70-85% dari semua wanita yang mengalami kehamilan. Gejala emesis dapat menyebabkan risiko gizi kurang, Hal ini disebabkan nafsu makan menurun dan konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis makanan dengan pemenuhan gizi pada kehamilan trimester I di BPM Emesis Desa Pertambangan Rasmi Kecamatan Pertambangan Semanding Tuban. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Seluruh populasi ibu hamil emesis BPM Rasmi trimester I sebanyak 36 responden, dengan teknik Simple Random Sampling diperoleh sampel sebanyak 33 responden. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Koefisien Phi dengan derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis makanan dengan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil emesis (p=0,000; Koef Phi=0,748). Dapat disimpulkan bahwa jenis makanan yang tepat dapat memenuhi pemenuhan gizi yang baik. Untuk itu tenaga kesehatan harus memperhatikan dan memberikan saran dalam memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil, karena jenis makanan yang tepat adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin.
Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Balita Nikita Welandha Prasiwi; Idcha Kusma Ristanti; Tri Yunita F.D; Khoirus Salamah
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 5 (2021): CERDIKA: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.627 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v1i5.81

Abstract

Insiden ISPA pada balita di negara berkembang diperkirakan 0,29 anak setiap tahun dan di negara maju sebanyak 0,05 anak setiap tahun. Penyebab kematian akibat ISPA di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju yaitu sebesar 10-50 kali. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya ISPA pada balita adalah status gizi, dimana status gizi yang kurang merupakan hal yang memudahkan proses terganggunya sistem hormonal dan pertahanan tubuh pada balita. Balita dengan gizi kurang akan lebih mudah terinfeksi ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 69 balita. Penentuan status gizi balita menggunakan instrumen tabel baku Z-Score berdasarkan BB/U (WHO Child Growth 2007). Sedangkan kejadian ISPA berdasarkan hasil rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA (p value = 0.049). Balita yang memiliki status gizi kurang memiliki risiko terinfeksi penyakit ISPA.
KEGIATAN EDUKATIF “TIM AKSI BERGIZI” PADA REMAJA DI KABUPATEN TUBAN Mohammad Zainul Ma'arif; Idcha Kusma Ristanti; Dian Ayu Ainun Nafies
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2021): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.11 KB) | DOI: 10.47710/abdimasnu.v1i3.82

Abstract

Nutritional problems in adolescents are increasingly complex due to limited knowledge about balanced nutrition in adolescents. The increasing number of dual nutritional problems, especially in adolescents in Tuban Regency. The Nutrition Action Team is one form of nutrition education efforts to reduce nutritional problems in adolescents. This community service activity is carried out for high school students in Tuban Regency. In the Nutrition Action Team activities, all participants were able to understand well about nutrition in the life cycle of adolescents, adolescent nutrition problems, 10 messages of balanced nutrition. It is hoped that in the future this community service activity can be carried out in a sustainable manner, so as to create a positive attitude towards nutrition, the formation of knowledge and skills in choosing and using food sources, the emergence of good eating habits and the motivation to find out more about matters related to nutrition.
TINJAUAN PELAKSANAAN POSYANDU BERDASARKAN UNSUR-UNSUR MANAJEMEN (6M) DI DUSUN PENJALINAN, DESA GONDANGLEGI KULON Sugeng Iwan Iwan; Idcha Kusma Ristanti
Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v7i2.88

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis penerapan unsur unsur manajemen yaitu 6M dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu di dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Penelitian pendahuluan di dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada tanggal 27 Oktober sampai dengan 1 November 2014 menunjukkan adanya masalah jumlah partisipasi kunjungan warga dan keaktifan kader. Data partisipasi kunjungan warga ke Posyandu berdasarkan indicator D per S pada tahun 2014, menunjukkan jumlah partisipasi ibu dan balita yang hadir pada tahun 2014 rata rata lebih dari 80 persen. Berdasarkan tingkat perkembangannya, Posyandu dusun Penjalinan termasuk dalam Posyandu Madya. Hasil penilitian menunjukkan 50 persen Posyandu tidak memiliki struktur organisasi, 67 persen kader di Posyandu berjumlah 4 orang dan 83 persen kader Posyandu tidak melakukan evaluasi kegiatan Posyandu, setengah atau 50 persen dari jumlah Posyandu dusun Penjalinan mengeluarkan biaya PMT per bulan lebih dari 25.000 ribu rupiah, setengah atau 50 persen dari bayi dan balita dusun Penjalinan belum memiliki KMS, sebagian besar yaitu 83 persen ibu hamil belum memiliki Buku KIA dan seluruh Posyandu dusun Penjalinan belum memiliki dokumentasi balok SKDN. Semua Posyandu di dusun Penjalinan sudah memiliki mikrotoa, dacin, baby scale, timbangan injak dan metlin. Namun, belum memiliki LILA, poster, leaflet dan food model, dan hanya 33 persen Posyandu yang memiliki alat pengukuran panjang badan. Semua Posyandu dusun Penjalinan belum menerapkan sistem 5 meja saat pelaksanaan Posyandu. Kegiatan utama yang dilaksanakan di Posyandu dusun Penjalinan hanya imunisasi dan gizi, sedangkan untuk kegiatan KIA, KB dan pencegahan diare belum dilaksanankan. Sasaran kegiatan Posyandu adalah bayi, balita dan ibu hamil, dari 6 Posyandu hanya ada 1 Posyandu yang melaksanakan kegiatan Posyandu lansia. Jumlah partisipasi kunjungan warga ke Posyandu tahun 2014 rata rata lebih dari 80 persen. Manajemen pelaksanaan belum diterapkan dengan baik di semua Posyandu dusun Penjalinan, sehingga masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan Posyandu dan tujuan Posyandu belum tercapai.
THE RELATIONSHIP BETWEEN FOOD PARENTING AND SNACKING HABITS WITH THE NUTRITIONAL STATUS OF SCHOOL-AGE CHILDREN Idcha Kusma Ristanti; Dwi Kurnia P. S.; Nikita Welandha Prasiwi; Aulia Rohmah Purborini
International Nutrition and Health Administrations Journal Vol. 1 No. 2 (2022): INHAJ
Publisher : Fakultas Kesehatan, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/inhaj.v1i2.13

Abstract

School-age children are the second fastest growing period after toddlers. Where optimal health will produce optimal growth as well. Nutritional intake is needed to meet the physical and mental health of children. This study aims to determine the relationship between maternal eating patterns and children's snack habits with the nutritional status of school-age children. This type of research is correlational analytic with cross sectional time approach. The population is all mothers of school-age children at SDN Ngrandu 1 Kedungadem Bojonegoro in 2022 a total of 88 people, with a sample selected by proportionate stratified random sampling technique obtained 42 respondents. The independent variables in this study were the food parenting in the child and the child's snack habits. The dependent variable is the nutritional status of children. The results obtained after being analyzed using SPSS version 25 with the results of the Spearman test on the relationship between food parenting and the nutritional status of school-age children obtained significant results = 0.000; r = 0.694. The results of the Spearman test on the relationship between children's snack habits and the nutritional status of school-age children obtained significant results = 0.001; r = 0.493. From the description above, it can be concluded that there is a significant relationship between maternal eating patterns and children's snack habits with the nutritional status of school-age children (6-12 years) at SDN Ngrandu 1 Kedungadem. Keywords: School Age Children, Parenting, Snacking Habits, Nutritional Status
Analysis Of Nutritional Content And Organoleptic Quality Of Biscuits Substituting Green Bean Flour (Vigna Radiata) And Carrot Flour (Daucus Carota L.) As A High-Protein Snack For Breastfeeding Mothers Dian Nafies; Idcha Kusma Ristanti; Nikita Welandha Prasiwi
International Nutrition and Health Administrations Journal Vol. 3 No. 2 (2024): INHAJ
Publisher : Fakultas Kesehatan, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/inhaj.v3i2.25

Abstract

Introduction. Exclusive breast milk (ASI) is breast milk given to babies from birth for 6 months without adding or replacing it with other foods and drinks except medicines, vitamins, and minerals. Breastfeeding is crucial because it is related to conditions of undernutrition and overnutrition. However, exclusive breastfeeding is not easy to do because some mothers complain that there is not enough breast milk. The solution to this problem is making high-protein foods or snacks to help increase breast milk production and maintain the quality of the mother's breast milk. One ingredient that is high in protein is green beans and carrots. So, to meet protein needs, you can make biscuits instead of green bean flour and carrot flour as an alternative snack for breastfeeding mothers. Research Objectives: This research aims to find out the effect of the substitution of green bean flour and carrot flour on the protein content and organoleptic quality of high-protein biscuits. Metode. This research used a True Experimental Design with a Completely Randomized Design (CRD), 4 treatment levels and 6 replications. The treatment applied was the ratio of wheat flour, green bean flour, and carrot flour in each treatment, namely P0 (100:0:0), P1 (70:20:10), P2 (60:10:30), P3 ( 50:30:20). Result&Analysis. The results showed that there was an effect of increasing the protein content in biscuits by substituting green bean flour and carrot flour, the highest value was found in the P3 treatment. The presence of a significant influence on the color, flavor, smell, and texture of the biscuits was demonstrated using the Kruskal Wallis Test (p<0.005) and continued with the Mann-Whitney test if it showed differences in all treatments. The best treatment is in the P1 treatment biscuit. Discussion. This research concludes that biscuits substituted for green bean flour and carrot flour influence nutrient levels, protein, and organoleptic quality. This research concludes that substitute biscuits for green bean flour and carrot flour influence protein content and organoleptic quality.   Keywords: Biscuits; Green Bean Flour; Carrot Flour; Protein; Organoleptic Quality.