Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE UTILIZATION OF WOODEN TWIG WASTE TO BE A CRAFTS PRODUCT AS A BUSINESS OPPORTUNITY IN THE PANDEMIC TIME OF COVID-19 Ellida Novita Lydia; Eka Mutia; Meilandy Purwandito
Global Science Society Vol 3 No 1 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i1.3147

Abstract

Wood twig waste comes from felling trees or from fallen trees. The only part of the tree that can be used is the trunk of wood, while the wood branches that have a large amount cannot be used. The waste that nags at the wood will be burned so that it will pollute the air for the surrounding environment. Waste wood twigs can be used into handicraft products that have a higher economic value by using the lamination technique. Lamination technique is to join small pieces of wood to form an object or plane with a strong adhesive. With this technique, tree branches that have been used as waste can be turned into handicraft products such as serving mats, photo frames, tissue holders and other containers. Utilization of wood waste into handicraft products can open business opportunities for the community. The covid 19 virus pandemic has caused many people to lose their jobs and wood waste management can be one of the community's creative efforts. The resulting handicraft products can be marketed online so that people can still work at home and have their own businesses.
TEKNIK PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN LIMBAH CANGKANG KERANG SEBAGAI PENGIKAT ION LOGAM BERBAHAYA PADA AIR Eka Mutia; Ellida Novita Lydia; Nina Fahriana
Global Science Society Vol 2 No 2 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan hidup manusia yang dimanfaatkan untuk konsumsi dan juga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sumber air bersih dapat diperoleh dari sungai, curah hujan dan air permukaan atau dibawah permukaan tanah. Air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,tetapi terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Untuk itu diperlukan teknik pengolahan untuk menghilangkan bahan berbahaya tersebut. Cangkang kerang mengandung kalsium karbonat yang dapat bereaksi dengan asam kuat sehingga apabila dilarutkan kedalam air dapat mengendapkan kandungan logam yang terdapat dalam air. Tujuan dari pengabdian ini adalah membantu masyarakat didalam memperoleh air bersih bebas dari ion logam (Fe, Pb, Mn dan lain-lain) dengan cara teknik penjernihan air menggunakan serbuk cangkang kerang. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat saringan air dengan filter dari serbuk cangkang kerang. Air bersih yang diperoleh masyarakat nantinya akan bebas dari logam berat dan juga masyarakat dapat memanfaatkan limbah cangkang kerang yang selama ini hanya sebagai limbah sampah mencemari tanah dan udara
Analisis Sistem Jaringan Drainase di Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa Siti Juleha; Eka Mutia; Ellida Novita Lydia
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 7 No. 2 (2023): Article In Press
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v7i2.9046

Abstract

Kecamatan Langsa Barat merupakan kawasan yang sering terjadi banjir genangan, pada musim penghujan. Hal ini disebabkan karena kondisi drainase eksisting tidak dapat menampung limpasan air hujan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah aliran drainase, tinggi muka air banjir dan mengetahui kondisi eksisting jaringan drainase. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif evaluatif, pembobotan dan cluster random sampling. Hasil identifikasi menunjukan kondisi pola aliran lahan sudah sesuai dengan elevasi. Secara pola jaringan drainase, kawasan penelitian berbentuk grid iron. Tinggi muka air banjir tertinggi berada pada Desa Paya Bujok Teungoh dengan tinggi 50 cm dan tinggi muka air banjir terendah berada pada Desa Matang Seulimeng dengan tinggi 17 cm. Kondisi eksisting drainase wilayah penelitian, berdasarkan survey lapangan dan berdasarkan hasil penilaian kuesioner memiliki nilai yang baik atau layak. Akan tetapi, masih saja mengalami genangan yang di akibatkan oleh sedimentasi dan sampah yang relatif besar serta tidak memadainya pemeliharaan drainase di wilayah penelitian.
PEMETAAN GAMPONG SEMBUANG DAN PERENCANAAN PRASARANA GAMPONG SEMBUANG KECAMATAN SERBAJADI KABUPATEN ACEH TIMUR Eka Mutia; Muhammad Zacky Ardhyan; Lely Masthura; Obed Haposan Sitompul
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i1.8158

Abstract

The completeness of the Gampong administration is something that must be done to achieve administrative order. The community service activities carried out in Gampong Sembuang which is located in the Lokop sub-district of East Aceh district aim to obtain the Gampong Sembuang Mosque Design, the Keuchik Office Design, and the Gampong Sembuang Map. The method used for the design activities of the Gampong Semburan Mosque and the Keuchik Office Design was to go directly to the field to obtain exact land size and shape data, while for Village Mapping activities the assistance was assisted using the Google Earth application and the student version of ArcGIS. The results of the community service activities were in the form of a poster of the Village Map, the design of the Gampong Mosque, and the Office of the Gampong Keuchik which were handed over to the Keuchik of Sembuang Gampong.