Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Ecosystem

In Vitro Fertilisation: Tinjauan Medis, Bioetik, Humaniora Dan Profesionalisme Putra, Bayu Pratama; Abrar, Hanan Khasyrawi
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 22 No. 2 (2022): ECOSYSTEM Vol. 22 No 2, Mei - Agustus Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v22i2.1527

Abstract

Anak merupakan anugrah dalam suatu pernikahan dan merupakan salah satu tujuan pasangan suami istri untuk menikah. Jika pasangan tersebut tak kunjung mendapatkan anak atau disebut dengan infertilitas, maka usaha untuk memperoleh anak tersebut akan dilakukan dengan berbagai cara mulai dari teknik tradisional, teknik medis sederhana sampai yang menggunakan teknologi canggih dan modern. Teknik yang paling menjanjikan pada era modern ini adalah Fertilisasi In Vitro (IVF) atau lebih dikenal secara awam dengan istilah bayi tabung. terlepas dari kecanggihan dan tingkat keberhasilannya yang tinggi, teknik ini membawa banyak kontroversi sehingga dalam penerapannya diperlukan pemahaman medis, bioetik, humaniora dan profesionalisme yang baik. Children are a gift and one of the goals of married couples to get married. If the marriage couples do not have children or it is called infertility, then efforts to get the child will be carried out in various ways ranging from traditional, simple medical techniques advanced and modern technology. The most promising technique in this modern era is In Vitro Fertilization (IVF) or more commonly known as IVF. Despite its sophistication and high success rate, this technique brings a lot of controversy then its application requires a good understanding of medical, bioethics, humanities and professionalism.
Eutanasia: Tinjauan Medis, Bioetik, Humaniora dan Profesionalisme Rompegading, Andi Machmud; Putra, Bayu Pratama
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 1 (2023): ECOSYSTEM Vol. 23 No 1, Januari - April Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i1.2506

Abstract

ABSTRAK Konsep Eutanasia di Indonesia bukanlah hal yang baru dan telah ada sejak zaman dahulu kala, namun demikian hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra pada berbagai aspek seperti etika, kemanusiaan, dan profesionalisme baik bagi praktisi medis maupun para pakar hukum. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsek Euthanasia berdasarkan beberapa aspek yaitu aspek medis, bioetika, humaniora dan profesionalisme sehingga dapat menjadi gambaran dan acuan bagi setiap pihak agar tidak menimbulkan berbagai perdebatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, sedangkan teknik analisis menggunakan analisis isi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh berbagai konsep Euthanasia yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek medis, bioetika, humaniora dan profesionalisme berdasarkan berbagai sumber yang ada. The concept of euthanasia in Indonesia is not new and has existed since ancient times, however, until now there are still pros and cons in various aspects such as ethics, humanity and professionalism for both medical practitioners and legal experts. This study aims to formulate a Euthanasia concept based on several aspects, namely medical, bioethical, humanities and professionalism aspects so that it can become an illustration and reference for each party so as not to cause many problems. The type of research used is library research, while the analysis technique uses content analysis. Based on the results of the analysis obtained various concepts of Euthanasia which are reviewed from various aspects, namely medical, bioethical, humanities and professionalism aspects based on various existing sources.
Pengawetan Preparat Jaringan Anatomi Plastinasi Amirudin, Tedy; Putra, Bayu Pratama
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 1 (2023): ECOSYSTEM Vol. 23 No 1, Januari - April Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i1.2526

Abstract

Pengenalan formalin, larutan formaldehida, sebagai desinfektan dan fiksatif merupakan peningkatan penting dalam ilmu anatomi dan histologi. Tulisan ini merupakan garis besar sejarah penggunaan formalin berdasarkan teks sumber primer dan kajian sejarah. Kami menggambarkan bagaimana penemuan asetaldehida pada abad ke-18 mengarah pada pengembangan formalin sebagai bahan yang paling umum dalam cairan pembalseman di abad ke-20 dan masih digunakan sampai sekarang. Kontribusi yang sangat penting untuk proses ini dibuat oleh Justus von Liebig, Alexander Butlerow dan August Wilhelm Hofmann dalam pengembangan teknik preparasi anatomis dan histologis, dan oleh Ferdinand Blum, Ferdinand Julius Cohn, Frederick C. Kenyon dan Victor Wehr dalam penggunaan praktis dari larutan formaldehida dalam pengawetan dan fiksasi jaringan lunak. Namun, formalin bukannya tanpa kekurangan dan karena toksisitasnya semakin dipahami, metode untuk mengurangi efeknya dituntut. Akhirnya teknik preparasi yang lebih aman dikembangkan, termasuk plastinasi Hagens dan Metode Pembalseman Thiel. Teknik-teknik ini suatu hari nanti mungkin sebagian besar menggantikan larutan formalin konsentrasi tinggi tetapi keduanya masih membutuhkan setidaknya sejumlah kecil formaldehida untuk mengawetkan jaringan untuk dipelajari. The introduction of formalin, formaldehyde solution, as a disinfectant and fixative is an important advance in anatomy and histology. This paper is an outline of the history of the use of formalin based on primary source texts and historical studies. We describe how the discovery of acetaldehyde in the 18th century led to the development of formaldehyde as the most common ingredient in embalming fluids in the 20th century and is still used today. Very important contributions to this process were made by Justus von Liebig, Alexander Butlerow and August Wilhelm Hofmann in the development of anatomical and histological preparation techniques, and by Ferdinand Blum, Ferdinand Julius Cohn, Frederick C. Kenyon and Victor Wehr in the practical use of formaldehyde solutions in preservation and fixation of soft tissues. However, formalin is not without drawbacks and as its toxicity is increasingly understood, methods to mitigate its effects are demanded. Eventually safer preparation techniques were developed, including Hagens plastination and Thiel's Method of Embalming. These techniques may one day largely replace high-concentration formalin solutions but both still require at least small amounts of formaldehyde to preserve the tissue for study.
Pengaruh Self Harm Pada Kehamilan Suwono, Veronika; Putra, Bayu Pratama
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 2 (2023): Ecosystem Vol. 23 No 2, Mei - Agustus Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i2.3095

Abstract

Self-harm merupakan perilaku melukai diri tanpa bermaksud untuk bunuh diri. Akhir-akhir ini, self-harm meningkat pada wanita usia subur dan menyebabkan masalah kesehatan global. Berbagai faktor resiko seperti masa perjalan kehidupan yang buruk, kurangnya dukungan sosioemosional, karakteristik pribadi, faktor resiko lingkungan, faktor resiko kehamilan, faktor resiko neurobiologik dan kekurangan gizi, merupakan faktor penyebab terjadinya self-harm. Perilaku self-harm tidak hanya berefek secara fisik dan psikologis pada ibu namun juga memberikan efek merugikan pada janin. Wanita yang memiliki faktor resiko self-harm dan sedang hamil perlu untuk dideteksi untuk mencegah terjadinya perilaku beresiko Self-harm is an act or self-inflicted injury without suicidal intent. In recent years, the self-harm are increasing in women of childbearing age and are recognized as a global health problem. Various risk factors such as adverse life events, lack of social and emotional support, personality traits, environment risk factor, gestational risk factor, neurobiological risk factor and nutritional deficiency have been identified in women presenting self-harm. Such acts not only affect the physical and psychological well-being of the women but also have deleterious effects on overall children’s development of all domains. Women presenting with self-harm during perinatal period shoukd be evaluated carefully for underlying causative factors and adequately treated so as to decrease the morbidity
Surrogate Mother: Tinjauan Medis, Bioetik, Humaniora Dan Profesionalisme Abrar, Hanan Khasyrawi; Putra, Bayu Pratama
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 3 (2023): Ecosystem Vol. 23 No 3, September - Desember Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i3.3897

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tinjauan medis, bioetik, humaniora dan profesionalisme terhadap Surrogate mother. Metode penelitian melibatkan wawancara mendalam dengan berbagai pihak terkait, studi kasus kasus konkret, dan penggunaan kuesioner. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa dari aspek medis, surrogate mother dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor pemeriksaan medis untuk memastikan apakah mereka cenderung memiliki kehamilan serta memperhatikan kesehatan ibu pengganti. Dari aspek bioetik, surrogate mother menekankan faktor etik diantaranya, beneficence (kemurahan hati), Non-maleficence (Tidak merugikan), Autonomy (self-determination), Justice (Keadilan). Lebih lanjut pada aspek humaniora, pelaksanaan surrogate mother harus beradasarkan pada ketentuan hukum setiap negara, hak asasi manusia dan kultur budaya. Dalam aspek profesionalisme, surrogate mother menekankan pada etika dan moralitas dalam melaksanakan tanggung jawab. This research aims to analyze medical, bioethical, humanities and professionalism reviews of surrogate mothers. The research method involves in-depth interviews with various related parties, case studies of concrete cases, and the use of questionnaires. The results of this study show that from a medical aspect, surrogate mothers can be carried out by paying attention to medical examination factors to determine whether they are likely to have a pregnancy and paying attention to the health of the surrogate mother. From the bioethical aspect, surrogate mothers emphasize ethical factors including, beneficence (generosity), Non-maleficence (not causing harm), Autonomy (self-determination), Justice (Justice). Furthermore, in the humanities aspect, the implementation of surrogate motherhood must be based on the legal provisions of each country, human rights and culture. In the aspect of professionalism, surrogate mothers emphasize ethics and morality in carrying out their responsibilities.