Betristasia Puspitasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 1-3 TAHUN (Di Posyandu Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk) betristasia puspitasari; maya kartikasari
JURNAL KEBIDANAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.871 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v5i2.68

Abstract

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik. Salah satu penyebab gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi atau kemauan untuk menerapkan informasi tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita Umur 1-3 Tahun. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah ibu dan balita umur 1-3 tahun di Posyandu Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk sebanyak 35 responden, sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu tentang gizi balita, dan variabel dependennya adalah status gizi balita umur 1-3 tahun. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14-17 mei 2016 dengan menggunakan kuesioner untuk ibu dan lembar observasi mengukur berat badan menurut umur balita, diolah melalui editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisis menggunakan uji statistik Spermank Rank. Hasil penelitian menunjukkan 17 ibu (48,6%) mempunyai pengetahuan baik, dan 19 balita (54,29%) mempunyai status gizi baik. Diperoleh nilai p value = 0,006 < 0,05 (pada taraf signifikan 5%), maka H1 diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita umur 1-3 tahun. Berdasarkan hasil penelitian disarankan orang tua untuk tetap meningkatkan pengetahuan tentang gizi balita dan petugas kesehatan dapat secara rutin memberikan penyuluhan tentang gizi balita serta meningkatkan peran posyandu dalam memantau status gizi balita.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Bayi Usia 6-12 Bulan dalam Pemberian MP-ASI Betristasia Puspitasari; Rofik Darmayanti; Dyah Ika Krisnawati; Sucipto
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.115

Abstract

Complementary foods for breast milk (MP-ASI) are foods or drinks that contain nutrients given to infants or children aged 6-24 months to meet nutritional needs other than breast milk. The state of malnutrition in infants and children is caused by improper breastfeeding habits and maternal ignorance about the benefits and correct ways of giving MP-ASI so that it affects the mother's attitude in giving MP-ASI. The study aims at  determine the relationship between knowledge and the attitude of mothers of mother of 6-12 months infants in Sidomulyo Village, Semen District, Kediri Regency. The research used a correlational design with a cross sectional approach. The sample of this study were 30 mothers of infants aged 6-12 months. Purposive sampling technique was used in this study. This study used knowledge and attitude questionnaires. The data obtained was then analyzed using chi square test. The results of the research showed that most respondents were well informed (14 respondents; 46.7%), and most respondents had a positive attitude towards the complementary feeding (21 respondents; 70%). The results of the chi square test obtained the p-value=0.000 (< 0.05), it means there is a relationship between knowledge and the attitude of mothers of 6-12 months infants in giving MP-ASI. Based on the results of the study, information about complementary foods for breast milk should be further improved by counseling, either from cadres or health workers, so that mothers will increase in their knowledge and have a positive attitude in giving complementary foods for breast milk.