Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FRASA DIREKTIF YANG BERUNSUR DI, DARI, DAN UNTUK DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS Agus Nero Sofyan
Sosiohumaniora Vol 17, No 3 (2015): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.326 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v17i3.8344

Abstract

Penelitian ini berjudul “Frasa Direktif yang Berunsur Di, Dari, dan Untuk dalam Bahasa Indonesia: Kajian Sintaktis dan Semantis”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan diambil dari surat kabar yang ada pada situs internet dan data buatan (penulis). Teori yang digunakan adalah frasa, preposisi, jenis frasa, distribusi frasa, inti kategori frasa, makna gramatikal, dan peran semantis. Masalah yang dibahas adalah distribusi frasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk, kategori konstituen pascafrasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk, makna frasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk, sertaperan semantis konstituen pascafrasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa unsur frasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk berdistribusi di depan, di tengah, dan di akhir suatu kalimat. Kategori konstituen pascafrasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk adalah nomina, ajektiva, frasanominal, frasa verbal, dan frasa numeralia. Makna yang diemban frasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk adalah tempat berada yang permananen, waktu sedang berlangsung, tempat yang beruang/berdimensi, tempat asal, bahan, sebab/alasan, hasil/perolehan, waktu berjangka, peruntukan, dan kegunaan. Peran semantis konstituen pascafrasa direktif yang berunsur di, dari, dan untuk adalah pelaku, pengalam, penderita, tempat, perlawanan,penyebab, hasil, dan keadaan.
SYMBOL PRESERVATION AND IDENTITY OF GARUT CITY Kunto Sofianto; Agusmanon Yuniadi; Agus Nero Sofyan; Budi Gustaman
Sosiohumaniora Vol 23, No 1 (2021): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, MARCH 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v23i1.31553

Abstract

This article discusses the symbols and identity of Garut City, especially with regard to heritage buildings that were established since the Dutch colonial period. These buildings are very important to be maintained so that the identity of the Garut community is not eroded by the increasingly strong current of globalization. The research method used in this research is a qualitative research method with a historical approach. In addition, the concept of conservation is also used which refers to physical and non-physical aspects and adaptive re-use theory. The conclusion from this research is that various infrastructures, especially the buildings at the beginning of the establishment of Garut city are symbols and identities for the Garut people. The conclusion of this study is that the buildings are very important to be preserved so that they could be proud of by the people of Garut city or the people of Garut regency in general. Thus the Garut people will not lose direction in building a whole human. In addition, the Garut community will understand the importance of buildings in Garut city as a symbol or identity of the Garut community.
Eksistensi Verba dalam Kajian Bahasa Indonesia Agus Nero Sofyan
Metahumaniora Vol 8, No 2 (2018): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v8i2.20695

Abstract

AbstrakPenelitian ini berjudul “Eksistensi Verba dalam Kajian Bahasa Indonesia”.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitumetode yang menggambarkan data secara faktual dan akurat mengenai sifat-sifatfenomena yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber daribahasa ragam tulis. Sumber data diambil dari surat kabar yang ada pada situsinternet. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah seputar klasifikasi verbabaik secara morfologis, sintaktis, maupun semantis. Masalah yang dibahas dalampenelitian ini adalah pengkajian kelas kata verba dari segi bentuk, fungsi sintaktis,dan makna gramatikal yang diemban. Dari hasil penelitian diungkapkan bahwaverba memiliki bentuk, yaitu bentuk dasar, berafiks, bereduplikasi, dan bermajemuk.Fungsi sintaktis yang diisi verba dalam konstruksi kalimat ialah sebagai subjek,predikat, dan pelengkap. Makna gramatikal yang diemban verba sangat variatif,yaitu benefaktif, kopulatif, kausatif, resiprokal, kuantitatif, refleksif, lokatif, iteratif,semelfaktif, distributif, dan terminatif.Kata kunci: verba, klasifikasi, bentuk, fungsi sintaktis, maknaAbstractThe title of this research is “The Existence of Verbs in Indonesian Studies”. Themethod used in this research is descriptive method which describes the data factually,sytematically, and accurately on the characteristics of the observed phenomenon. The datasources in this research are taken from written language: newspaper on internet sites andartificial data (made by the researcher). The theories used in this research are theories aboutverbs, based on morphological, syntactical, and semantical studies. The problem discussedin this research is the study of verb categories in term of forms, syntactic functions, andgrammatical meaning. The results of this research show that verbs have a form, namelythe basic form; they have affixes, reduplication, and compound. The syntactic functions of averb in a sentence construction are as subject, predicate, and complement. The grammaticalmeaning of a verb is various; benefactive, copulative, causative, reciprocal, quantitative,reflexive, locative, iterative, semelfactive, distributive, and terminative.Keywords: verb, classification, form, syntactic function, meaning
Eksistensi dan Regenerasi Kerajinan Tangan Anyaman Bambu di Tasikmalaya Agus Nero Sofyan
Metahumaniora Vol 8, No 1 (2018): METAHUMANIORA, APRIL 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v8i1.18877

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Eksistensi dan Regenerasi Kerajinan Tangan AnyamanBambu di Tasikmalaya”. Penelitian ini bertujuan memperoleh data dan informasitentang kearifan lokal anyaman bambu sebagai bagian dari budaya Tasikmalaya. Metodedalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, yaitu metode yang digunakan untukmenggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yanglampau. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei ke lapangan melaluiwawancara, pengamatan secara langsung, dan pengambilan sumber-sumber tertulis darimasyarakat dan pemerintah setempat. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalahbagaimana eksistensi kerajinan tangan anyaman bambu Tasikmalaya dan bagimanaregenerasi kerajinan tangan anyaman bambu dari generasi tua kepada generasi muda. Hasilyang dicapai dari penelitian ini adalah kerajinan anyaman bambu Tasikmalaya merupakankearifan lokal yang menjadi ciri dari masyarakat Tasikmalaya; eksistensi dan keberadaananyaman bambu Tasikmalaya dewasa ini masih ada, tetapi sudah semakin sulit ditemukan.Kata Kunci: kearifan lokal, kerajinan, anyaman, budaya, TasikmalayaABSTRACTThis study entitled “Existence and Regeneration Handycrafts Bamboo Webbing inTasikmalaya”. The aim of this study was to obtain data and information on local wisdom bamboowebbing as part of the culture of Tasikmalaya. The method in this research is descriptivequalitative,that used to describe phenomena that exist, which takes place in the present or thepast. Data collection techniques in this study is a survey of the field through interviews, directobservations, and taking written sources from the community and local government. The problemsaddressed in this study is how the existence of bamboo webbing handycrafts Tasikmalayaand how regenerating bamboo webbing handycrafts from the older generation to the youngergeneration. The results obtained from this study are bamboo webbing handycrafts of Tasikmalayais local knowledge that is characteristic of Tasikmalaya society; the existence and presenceof bamboo webbing Tasikmalaya is still there, but it is increasingly difficult to find.Keywords: indigenous, crafts, woven, culture, Tasikmalaya
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PERAJIN DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN GARUT Tajudin Nur; Tb. Chaeru Nugraha; Agus Nero Sofyan; Nani Sunarni; Lia Maulia Indrayani; Nany Ismail; M. Zulfi Abdul Malik
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i1.44832

Abstract

Produksi batik Garut yang dikenal dengan batik Garutan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, ketidaktersediaan bahan dan modal, serta lemahnya strategi pemasaran dan juga munculnya batik mesin printing. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan pendampingan kepada para perajin batik Garutan. Metode edukasi dan pendampingan yang digunakan adalah metode pemetaan sosial, yaitu rapid appraisal dan participatory appraisal. Pelaksanaan rapid appraisal  diawali dengan melakukan wawancara informan kunci, kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD). Adapun pelaksanaanparticipatory appraisaldengan langkah sebagai berikut: pelatihan, pembinaan, pendampingan, dan kaji tindak. Berdasarkan kegiatan edukasi dan pendampingan yang telah dilakukan, terdapat animo dan apresiasi yang besar dari para peserta perajin batik di Kabupaten Garut. Ke depan, kegiatan tersebut dilakukan secara berkesinambungan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh para perajin batik di Kabupaten Garut sehingga mereka semangat dalam mengembangkan usahanya.