Seiring berkembangnya teknologi, internet telah membuat kehidupan banyak orang khususnya remaja di era platinum menjadi lebih mudah dan nyaman. Namun, karena ketersediaan informasi yang sangat besar di satu sisi dapat merugikan beberapa pengguna tertentu, terutama remaja yang tidak cukup matang dalam hal mental dan intelek untuk memproses, memilih, dan menggunakan informasi secara bijaksana. Permasalahan perilaku seksual pranikah sampai sekarang masih menjadi konflik di kalangan remaja khususnya bagi remaja perantauan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh religiositas terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA perantauan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang menggunakan skala perilaku seksual pranikah dan skala religiositas. Partisipan yang terlibat sebanyak 47 remaja SMA dengan menggunakan Teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala religiositas dan skala perilaku seksual pranikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh religiositas terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA perantauan. Hal ini mengimplikasikan bahwa religiositas bukan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap pencegahan perilaku seksual pranikah di kalangan remaja SMA perantauan.