Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI ORMAS ISLAM DALAM MEMBENDUNG FAHAM RADIKALISME DAN INTOLERANSI BERBANGSA DAN BERNEGARA DI KOTA LANGSA Yustizar; Muhajir
Legalite : Jurnal Perundang Undangan dan Hukum Pidana Islam Vol 5 No 2 (2020): Legalite
Publisher : IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/legalite.v5i2.2778

Abstract

Masyarakat Kota Langsa lazimnya masyarakat sebagai makhluk sosial dalam berwarga negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang hidup berdampingan antara manusia satu dengan manusia lain, merupakan kehidupan yang sering diwarnai perbedaan termotivasi untuk menuntut saling dihargai dan dihormati. Sebagai salah satu wilayah yang mayoritas berpenduduk muslim seyogyanya kerukunan berbangsa dan bernegara menjadi tonggak utama dalam berinteraksi sesama manusia, tanpa ada perbedaan. Menjadi faktor penting dalam sebuah kajian interaksi kebangsaan dan kenegaraan dimana munculnya perbedaan disebabkan oleh kesalahan fahaman dalam menafsirkan rujukan yang digunakan sebagai referensi hidup. Radikalisme dan intoleransi menjadi akar pemikiran yang menganggap diri benar dan lainnya dianggap salah. Jika ditilik dari sudut pandang keagamaan, Islam merupakan agama yang sangat toleran yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kekeluargaan. Oleh sebab itu, menjadi sebuah simbul yang memaknai bahwa radikalisme dan intoleransi merupakan sifat fanatisme yang dapat membuat perpecahan ditengah-tengah masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui peraturan-peraturannya menjadikan Ormas sebagaimana mitra untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjadi perpecahan serta menjaga perdamaian dalam berbangsa dan bernegara. Penting untuk dirumuskan dalam penulisan karya tulis ini, bahwa yang menjadi masalah adalah: Bagaimana eksistensi ormas Islam Kota Langsa dalam membendung faham radikalisme dan intoleransi serta faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya paham radikalisme dan intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk memperoleh jawaban tersebut penulis melakukan penelitian yang bersifat lapangan dan memadukan pengetahuan teoritis yang bersumber kepustakaan sebagai teori pendukung untuk memperoleh jawaban-jawaban yang dikehendaki, berdasarkan hasil opservasi dan wawancara yang penulis laksanakan dengan pimpinan ormas Islam. Maka diperoleh hasil, bahwa eksistensi Ormas Islam Kota Langsa dalam membendung faham radikalisme dan intoleransi adalah dengan memberikan bimbingan atau arahan pada umat Islam khususnya dan semua lapisan masyarakat pada umumnya. serta Peran lain yang dilaksanakan adalah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Langsa, Ulama dan para Penegak Hukum dalam mengawasi agar tidak terjadi tindakan radikalisme dan intoleransi yang dapat memecah belahkan keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kompleksitas Approach dan Eksistensi Pendidik Yustizar; Rasyid, Muhammad Nuh
Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 9 No 2 (2022): Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/ikhtibar.v9i2.5347

Abstract

A child is born in a state of "sacred" nature and has the potential to be intelligent and successful in the future, just like an animal that is continuously trained, it becomes intelligent, different from its community. Likewise with humans who are bestowed with perfection in the creation of the creator. Educated humans will certainly influence the success of life, meaning that success or not in life can be influenced by the pattern of students who originate either in the family environment, home environment or school environment. Parents are teachers for children, while educational institution teachers serve as a counterbalance to the curriculum as a structure of knowledge in the child. There are often social complaints about "failure". The excuse for failure of educators or approaches in educating. This is what has the complexity of being studied in scientific discussions which then becomes criticism of the world of education itself. The compulsion towards education began to be packaged again with the term trend approach (approach).