Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL PESERTA DIDIK KELAS VII-B SMP NEGERI 3 BANJARMASIN Retno Sari Maulida; Maria Lusia Anita Sumaryati; Noor Cahaya
LOCANA Vol 3 No 2 (2020): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i2.47

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel peserta didik kelas VII-B SMP Negeri 3 Banjarmasin. Metode deskriptif kuantitatif digunakan pada penelitian ini dan statistik deskriptif untuk analisis datanya. Selain itu, Fabel “Semut dan Belalang” dan tes unjuk kerja menceritakan kembali menjadi instrumen yang digunakan. Datanya berupa hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dalam bentuk tulisan. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, peserta didik kelas VII-B berada pada kategori mampu. Mampu tersebut dinyatakan dari rata-rata perolehan nilai akhirnya yaitu 82.8 dengan predikat C (Cukup). Dengan demikian, sebanyak 93.75% peserta didik (30 orang) termasuk mampu, sedangkan 6.25% peserta didik (2 orang) termasuk tidak mampu.
KESANTUNAN BERBAHASA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X TKJ-C SMK NEGERI 1 BANJARMASIN Habibah; Noor Cahaya; Ahsani Taqwiem
LOCANA Vol 4 No 1 (2021): LOCANA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v4i1.54

Abstract

Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan kesantunan berbahasa pada pendidik dan peserta didik. Data pada penelitian deskriptif kualitatif ini diperoeh dari tuturan pendidik dan peserta didik kelas X TKJ-C SMK Negeri 1 Banjarmasin. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, lebih banyak ditemukan pada tuturan pendidik daripada tuturan peserta didik. Hal ini karena pendidik lebih mendominasi dalam bertutur dan peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran, dilihat dari sebagian peserta didik yang tidak fokus karena ada yang berbicara, memalingkan muka ke belakang, dan bergurau dengan temannya. Dengan demikian, pendidik berupaya untuk mengelola kelas sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipelajari.