TB merupakan penyakit infeksi menular yang bisa menyebabkan berbagai organ rusak, terutama paru-paru. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan Indonesia berada di posisi ke-2 dengan kasus TBC peringkat 5 besar di dunia. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena bila pengobatan tuberkulosis tidak dilakukan dengan benar, maka bakteri tuberkulosis akan menjadi resisten terhadap pengobatan tersebut, yang disebut dengan multi drug resistant tuberculosis atau MDR-TB. Tujuan literartur riview ini untuk mengetahui hal hal yang berkaitan dengan peningkatan tuberculosis multi drugs rasistant atau TB-MDR pada pasien TB.Dalam pencariannya menggunakan database yang relevan, seperti : SageJournals, ProQuest, Jstor dan NCBI dengan menggunakan kata-kata : Tuberculosis Multi drug resistant “AND” Risk Factors “AND” Tb Patient “OR” Tuberculosis Patient dengan batasan tahun publikasi 5 tahun terakhir yaitu tahun 2015-2020. Berdasarkan hasil literature review dari 6 artikel yang telah dilakukan, ada beberapa hasil yang ditemukan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi TB-MDR, yaitu status gizi yang kurang, tidak patuh, faktor usia, jenis kelamin laki-laki, pelaksanaan pengobatan DOTS yang tidak teratur. Peningkatan TB-MDR pada pasien TB berkaitan dengan status gizi, kepatuhan terhadap pengobatan, individu imigran, jenis kelamin laki-laki dan usia 30-45 tahun.