Eddy Lion
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kemampuan Profesional Guru Dalam Pembelajaran Efektif Eddy Lion; Alexandro, Rinto
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 3, Nomor 1, Juni, Tahu
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah salah satu profesi yang tertua di dunia, seumur dengan keberadaan manusia, karena ibu dan keluarga adalah guru alamiah yang pertama. Sehinga tidak mengherankan apabila di dalam semua masyarakat profesi guru dianggap dapat dilakukan semua orang. Namun demikian kehidupan bermasyarakat semakin berdiferensiasi dan ketika orang mempunyai banyak pilihan sebagai ladang kehidupannya, citra profesi guru semakin lama semakin ditinggalkan atau dengan kata lain merosot di dalam kedudukan sosial. Gejala tersingkirnya profesi guru di dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu gejala global. Namun demikian, tidak satu pun masyarakat yang tidak membutuhkan profesi guru, karena tanpa pendidikan, tidak mungkin terjadi kelangsungan hidup bermasyarakat. Tidak mengherankan apabila para pakar berpendapat bahwa profesi guru merupakan suatu most thankless profession in the world of today. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen di Indonesia merupakan suatu makna yang sangat positif di dalam sejarah kehidupan profesi guru dalam masyarakat Indonesia. Betapa tidak, untuk pertama kalinya dalam sejarah profesi guru diakui sebagai suatu profesi yang perlu mendapat perlindungan dan mendapat penghargaan yang setimpal serta pertimbangan yang memadai. Dari berbagai faktor penentu dalam profesi guru dewasa ini. SDM memang dinilai sebagai faktor kunci. Untuk peningkatan SDM sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan agar berkontribusi terhadap peningkatan kualitas SDM guru, yakni 1). sarana gedung, 2). buku yang berkualitas, 3). guru yang profesional,
Dampak Penayangan Pornografi Dan Kekerasan Di Multimedia Bagi Perkembangan Dan Perilaku Anak Eddy Lion
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 3, Nomor 2, Desember,
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan terpesat yang terjadi dalam beberapa tahun ini adalah dalam bidang multimedia. Penulis melihat dan menilai penayangan acara melalui multimedia pada saat ini, berbagai tayangan contohnya: sinetron, sex, reality show, kekerasan dan lain-lain. Waktu penayangan acara-acara tersebut biasanya pada waktu saat jam belajar anak-anak dan waktu santai orang dewasa. Tanpa keberadaan orang tua di saat anak berinteraksi dengan multimedia kadang merupakan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, misalnya ketika si anak menonton tanyangan yang bermakna kekerasan, maka perkembangan anak cenderung mencontoh hal-hal yang dilihatnya di acara tersebut, atau sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan multimedia yang menayangkan kekerasan dan kekerasan seksual pada anak secara terus menerus dan terpengaruh pada sikap dan perbuatanya, secara tidak langsung akan mempengaruhi sikapnya terhadap anak. Multimedia merupakan komponen yang berada di luar diri anak dan orang dewasa, dan diperkirakan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak, karena merupakan sarana untuk belajar masalah-masalah yang positif maupun negatif. Makin majunya teknologi dan makin berkembangnya masyarakat menyebabkan multimedia merupakan sarana yang tidak asing lagi untuk menyampaikan berbagai informasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa multimedia dapat menstimulasikan fantasi kekerasan dan fantasi ini mendukung timbulnya tingkah laku agresif penontonya. Kehadiran multimedia dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang tidak bisa terhindarkan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor yang berasal dari dalam diri dan di luar dirinya. Interaksi antar faktor ini membentuk kepribadian anak yang kemudian akan tampak dalam sikap serta tingkah lakunya. Salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak adalah multimedia.
Problem Dan Prospek Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mewujudkan Demokrasi Yang Berkeadaban Eddy Lion
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 1, Nomor 1, Juni, Tahu
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan harus mempunyai visi strategic agar dapat meningkatkan integrasi bangsa melalui substansinya dalam membentuk warga negara yang menjunjung tinggi nilai persatuan serta mempunyai rasa kebangsaan. Visi strategic tersebut dituangkan dalam misi secara khusus dapat dilihat pada penjelasan Pasal 37 ayat (1) UU No. 20/2003 yang menyebutkan bahwa: “Pendidikan Kewargenegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Karakter tersebut sangat diperlukan untuk mewujudkan proses demokrasi Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra (2006:3) bahwa perkembangan demokrasi suatu negara tidak akan terlepas dari keempat unsur yaitu: unsur-unsur civics culture, pengalaman sejarahnya, tingkat perkembangan ekonominya, serta kesadaran akan identitas nasional dari warganegaranya. Identitas nasional akan menjadi jiwa untuk tetap utuh dan tegaknya suatu bangsa dan negara karena jiwa tersebut dibangun dari kesadaran warganegaranya untuk tetap loyal dan setia serta mencintai bangsa dan negaranya. Salah satu konsep Kewarganegaraan atau “citezenship” menurut Cogan 1998 dalam Winataputra (2007:3) diartikan sebagai “a set of charactheristic of being a citizen”, atau seperangkat karakteristik sebagai seorang warganegara, secara konseptual “citezenship” memiliki lima atribut pokok yang salah satunya adalah a sense of identity; perasaan akan identitas tersebut akan dapat mendorong warganegara untuk tetap setia dan bangsa terhadap bangsa dan negaranya sehingga akan mewujudkan sebuah intergrasi bangsa.
Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Terhadap Sikap Demokratis Siswa SMA Negeri Se Kota Palangka Raya: (Survey Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kota Palangka Raya) Eddy Lion; Alexandro, Rinto
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 2, Nomor 2, Desember,
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara fakta miris sering kita lihat dimana kekerasan yang terjadi banyak juga dilakukan oleh pelajar. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dan dihimpun dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tanggal 27 September 2012, kasus tawuran pada 2010 ada sebanyak 102 kasus. Tahun 2011 sebanyak 96 kasus. Sementara, sejak Januari hingga Agustus 2012 kasus tawuran pelajar sudah terjadi sebanyak 103 kali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey ekplanasi, yaitu penjelasan penelitian yang menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang ditunjukan kepada responden. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota PalangkaRaya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.660 orang siswa SMA Negeri di Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel minimum sebanyak 322 orang siswa SMA Negeri. Angket yang disebar 850, sedangkan angket yang kembali sejumlah 700 angket. Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai variabel X berpengaruh positif. Masing-masing indikator variabel X yaitu X1 kecerdasan warganegara (civic intelligence) berpengaruh 0,5969 kategori sedang. X2 tanggungjawab warganegara (civic responsibility) berpengaruh 0,8354 dengan kategori sangat kuat. Sedangkan indikator X3 parisipasi warganegara (civic participation) berpengaruh 0,6867 dengan kategori kuat. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang meliputi kecerdasan warganegara (civic intelligence) atau X1, tanggungjawab warganegara (civic responsibility) atau X2, partisipasi warganegara (civic participation) atau X3 berpengaruh positif terhadap sikap demokratis (Y) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Palangka Raya. Hal ini dapat dilihat dari p-value untuk ketiga variabel X1, X2 dan X3 secara berturut-turut 0,001; 0,000; 0,001 yang lebih kecil daria = 5%.
MAKNA SEPUNDU BAGI MASYARAKAT AGAMA HINDU KAHARINGAN DALAM UPACARA TIWAH DI DESA TUMBANG MANJUL KECAMATAN SERUYAN HULU KABUPATEN SERUYAN Norhalisa; Eddy Lion; Dotrimensi
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 1 (2020): Edisi Agustus 2020
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.264 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i1.1666

Abstract

The issues discussed are the Meaning of Sapundu for Hindu Kaharingan Religion in the Tiwah Ceremony for the Community in Tumbang Manjul Village, Seruyan Hulu District, Seruyan District. Seruyan The object of this research is all the people involved in the research. The research method used is the Qualitative Inductive method. The instruments of this research include: observation sheet, interview to find out the meaning of Sapundu for Hindu Kaharingan Religion in Tiwah Ceremony for the Community in Tumbang Manjul Village, Seruyan Hulu District, Seruyan District. Data analysis techniques, the authors use descriptive analysis as follows: data collection, data reduction, presentation data or data display then drawing conclusions or data verification. The results of this study are the meaning of sapundu for the kaharingan religious community is a place to bind animal victims as an intermediary bodyguard for spirits that died to go to lewu tatau or heaven. Sapundu statue has a function that is as education, especially in Hindu education from Tattwa, Susila and the third ceremony. This is the basic framework of Hinduism. The value of Tattwa education can be seen from the attributes of God, Social can be assessed from human behavior during his lifetime described with the sapundu statue. The religious function in the Sapundu Statue for the Hindu Kaharingan community interprets sacred and sacred acts and symbols that are profane with symbolic interactions Adapun permasalahan yang dibahas yaitu Makna Sapundu Bagi Agama Hindu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Sapundu Bagi Agama Hindiu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan Objek dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang terlibat dalam penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Induktif Kualitatif. Instrumen penelitian ini meliputi : lembar observasi, wawancara untuk mengetahui Makna Sapundu Bagi Agama Hindu Kaharingan Dalam Upacara Tiwah Bagi Masyarakat Di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan.Teknik analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif Sebagai Berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah Makna sapundu bagi masyarakat agama kaharingan adalah tempat mengikat hewan korban sebagai perantara pengawal bagi roh yang meningal untuk menuju lewu tatau atau surga. Patung Sapundu mempunyai fungsi yaitu sebagai pendidikan, terutama dalam pendidikan Agama Hindu dari Tattwa, Susila dan Upacara ketiga hal ini merupakan kerangka dasar Agama Hindu.Nilai pendidikan Tattwa dapat dilihat dari sifat-sifat Tuhan, Sosial dapat dinilai dari tingkah laku manusia pada masa hidupnya digambarkan dengan patung sapundu.Fungsi religius dalam Patung Sapundu bagi masyarakat Hindu Kaharingan menginterpretasikan tindakan dan simbol-simbol yang bersifat sakral dan mensakralkan yang bersifat profan dengan interaksi simbolik
PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SEI GOHONG KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA Muhammad Aminudin; Eddy Lion; Yuyuk Tardimanto
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 1 (2020): Edisi Agustus 2020
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.56 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i1.1667

Abstract

The problem in this research is: "The Role of Youth Organization in Community Empowerment in Sei Gohong Village, Bukit Batu District, Palangka Raya City". This research is discussed with the aim to find out the role of Youth Organization in Community Empowerment in Sei Gohong Village, Bukit Batu Subdistrict, Palangka Raya City. Youth organization plays a role as youth association in carrying out community activities in the field of sports, arts and culture and other fields such as other activities, especially in security, arts and uasaha fields through borrowing revolving funds. This research method uses qualitative, by collecting interview data and studying documentation through purposive sampling techniques. The inhibiting factors / obstacles faced by Youth Organization in Sei Gohong Kelurahan are the main ones are the lack of funds, Secretariat Office Not yet available, human resources and coordination meetings are sparse, some activities in the program have been carried out by the kelurahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah :“Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya”. Penelitian ini Di bahas Dengan Tujuan Untuk mengetahui Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya. Karang taruna berperan sebagai wadah perkumpulan pemuda dalam melakukan kegiatan kemasyarakatan dalam bidang olah raga, seni budaya dan bidang – bidang lain seperti kegiatan – kegiatan yang lain terutama dalam bidang keamanan, bidang kesenian dan bidang uasaha melalui peminjaman dana bergulir. Metode penelitian ini menggunakan kualitatatif, dengan pengumpulan data wawancara dan studi dokumentasi melalui teknik purpossive sampling. Faktor penghambatnya / Kendala yang dihadapi Karang Taruna di Kelurahan Sei Gohong adalah yang utama adalah ketersediaan dana yang kurang, Kantor Sekretariat Belum ada, sumberdaya manusia kemudian rapat kordinasi jarang, sebagian kegiatan dalam program sudah dikerjakan oleh pihak kelurahan