Latar Belakang: Masalah keputihan atau yang biasa disebut flour albus adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Perawatan vagina dan menjaga kesehatan lingkungan pada remaja putri penting dilakukan untuk menghindari kejadian keputihan. Faktor pendapatan keluarga juga berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Pada tahun 2012 SMP Negeri 20 Pekanbaru memiliki siswi terbanyak ke-2 di kota Pekanbaru, dan menurut informasi guru bagian kesiswaan dan wakil kepala sekolah, bahwa siswi SMP Negeri 20 Pekanbaru tidak pernah mendapatkan informasi atau penyuluhan dari tenaga medis mengenai keputihan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan vagina, kesehatan lingkungan dan pendapatan keluarga dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMP Negeri 20 Pekanbaru Tahun 2013.Metode: Desain penelitian ini cross sectional yang dilaksanakan pada bulan April – Mei 2013 di SMP Negeri 20 Pe- kanbaru. Teknik sampling menggunakan teknik total populasi yang berjumlah 184 orang.Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil: Penelitian menunjukkan untuk faktor Perawatan Vagina OR= 2,608 (95% CI: 1,427-5,767), faktor Keseha- tan Lingkungan OR= 6,577 (95% CI: 3,256-12,112) dan faktor Pendapatan Keluarga OR= 3,343 (95% CI: 1,233- 4,328).Simpulan: Terdapat hubungan perawatan vagina, kesehatan lingkungan dan pendapatan keluarga dengan kejadian keputihan pada remaja putri.ABSTRACTBackground: Problems whitish or so-called flour albus is a problem that has long been an issue for women. Care and maintain a healthy vaginal environment in adolescent girls is important to avoid the occurrence of vaginal dis- charge. Family income factors also play a role in determining a person’s health status. In 2012 SMP 20 Pekanbaru has the 2nd highest female students in Pekanbaru city, and according to the information part of student teachers and vice-principals, that the SMP Negeri 20 Pekanbaru never get information or counseling from medical personnel about whiteness.Objective: This study aimed to determine the relationship of vaginal care, environmental health and family income with whitish incidence in young women in SMP 20 Pekanbaru in 2013.Methods: This cross-sectional study conducted in April - May 2013 in SMP 20 Pekanbaru. Sampling techniques using techniques total population of 184 people. Measuring instrument used was a questionnaire. Analysis of data using univariate and bivariate analysis with chi-square test.Results: The study showed for the factors Vagina OR = 2.608 (95% CI: 1.427 to 5.767), Environmental Health fac- tor OR = 6.577 (95% CI: 3.256 to 12.112) and Family Income factor OR = 3.343 (95% CI: 1,233- 4.328).Conclusion: There is a relationship vaginal care, environmental health and family income with whitish incidence in young women.