Ramadanti, Fahriza Ragil
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Pendidikan Inklusi dan Respon Orang Tua dalam Implementasi Sekolah Inklusif di MI Keji Ungaran Barat, Semarang Ramadanti, Fahriza Ragil; Wicaksono, Harto
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai model pendidikan inklusi dan respon orang tua dalam implementasi sekolah inklusif. Sekolah inklusif merupakan sekolah yang hadir sebagai wujud dari pogram education for all yang memberikan kesempatan bagi para anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat bersekolah bersama dengan anak-anak normal lainnya dalam satu sekolah reguler yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui implementasi model pendidikan inklusi di MI Keji, 2) Mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji, 3) Mengetahui respon orang tua dalam implementasi sekolah inklusi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Humanistik dari Abraham Maslow dengan konsep pendidikan antidiskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi model pendidikan inklusi berupa model pendidikan inklusi pada kelas reguler dengan pullout dan disandingkan dengan berbagai program inklusi yang mendukung pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji, 2) Strategi pelaksanaan pendidikan berupa upaya dalam menuntaskan permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji berupa kesiapan madrasah yang mencakup tersedianya GPK, sarana prasana aksesibilitas, penerapan kurikulum, dan adanya peserta didik ABK, 3) Respon orang tua terhadap implementasi sekolah inklusif di MI Keji berupa respon positif dengan menerima keberadaan ABK bersanding dengan non-ABK di MI Keji, meskipun sempat berhadapan dengan respon negatif pada awal mula didirikannya MI Keji sebagai sekolah inklusif.
Model Pendidikan Inklusi dan Respon Orang Tua dalam Implementasi Sekolah Inklusif di MI Keji Ungaran Barat, Semarang Ramadanti, Fahriza Ragil; Wicaksono, Harto
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai model pendidikan inklusi dan respon orang tua dalam implementasi sekolah inklusif. Sekolah inklusif merupakan sekolah yang hadir sebagai wujud dari pogram education for all yang memberikan kesempatan bagi para anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat bersekolah bersama dengan anak-anak normal lainnya dalam satu sekolah reguler yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui implementasi model pendidikan inklusi di MI Keji, 2) Mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji, 3) Mengetahui respon orang tua dalam implementasi sekolah inklusi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Humanistik dari Abraham Maslow dengan konsep pendidikan antidiskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi model pendidikan inklusi berupa model pendidikan inklusi pada kelas reguler dengan pullout dan disandingkan dengan berbagai program inklusi yang mendukung pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji, 2) Strategi pelaksanaan pendidikan berupa upaya dalam menuntaskan permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan inklusi di MI Keji berupa kesiapan madrasah yang mencakup tersedianya GPK, sarana prasana aksesibilitas, penerapan kurikulum, dan adanya peserta didik ABK, 3) Respon orang tua terhadap implementasi sekolah inklusif di MI Keji berupa respon positif dengan menerima keberadaan ABK bersanding dengan non-ABK di MI Keji, meskipun sempat berhadapan dengan respon negatif pada awal mula didirikannya MI Keji sebagai sekolah inklusif.