Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kesabaran dalam kisah Nabi Yusuf (Studi atas penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah) Ismail, Besid; Kharir, Agus
Al-Fath Vol 15 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v15i1.4276

Abstract

Patience is the key of living life; the patient word is often used daily life. Generally, the patience word is used by someone when experiencing the difficult times or in facing problems. Patience is often used as a motivation for someone to be strong to face their problems or difficulties. Qur'an has demonstrated patience in the previous prophet stories, including the story of the Prophet; he is a prophet who has a very high patience level. In the study, the approaching used by researchers is a qualitative with the library research (Library Research) type. This research discusses how the patience according to M. Quraish Shihab is and how is the patience story of Prophet Yusuf. His patience stories according to M. Quraish Shihab is to refrain from all the obstacles that came, while the patience forms in the Prophet Yusuf story, begin with his removed by his brother then, he was found by a group of travelers and sold to the Egyptian. Afterward, Prophet Yusuf patience in resisting the temptation of Aziz wife and he was put in prison because of Aziz wife charges. From those obstacles, the Prophet Yusuf was able to pass it with the great patience. Subsequently, Allah almighty replied with the infinite favors.
Peranan Keluarga Muslim dalam Pendidikan Karakter Agus Kharir; Mucharror Mucharror
Maharot : Journal of Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.052 KB) | DOI: 10.28944/maharot.v4i1.194

Abstract

The aim of this research is to describe the role of moslim’s family in character education. The implementation of the parenting club as an effort to support character education has been studied at two elementary level educational institutions, namely SD Lebah Putih or known as the School of Life Lebah Putih (SOL Lebah Putih) and also SD Islam Kurma Salatiga. In its implementation, this study uses a qualitative approach with type of research is a descriptive field research. There are three methods that researchers do in collecting data in the field, namely observation, Indeep interviews, and documentation. Whereas to find valid data sources, researchers use the snow ball method to fit the research objectives and the effectiveness of the data collected. After conducting field research, it was found that in these two basic education institutions prioritized the characteristics of authoritative parenting care. The school provides the basics of parenting and then the parents at home apply it according to the vis-missions agreed upon between parents and teachers. While the problem with the parenting program is more for parents, namely the lack of awareness of the main educational responsibilities. Because it is based on adult education, the school uses non-formal methods.
Implementation of Murajaah Method in Memorizing Quran at MTA Zainul Ibad: Indonesia Hamzah Maimunah; Agus Kharir
Al-Mafahim: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 3 No. 1 (2020): Al- Mafahim: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Februari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al- Kifayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the process of implementing the muraja'ah method in memorizing the AL-Qur'an which is applied to MTA Zainul Ibad students. The approach used in this research is a qualitative approach with the type of research field research (field research). Then use primary and secondary data as research material. Meanwhile, to obtain the data, researchers used interview, observation, and documentation techniques. In this case, the researcher analyzes using data reduction techniques, data presentation, and data verification. The result of the research is that the Muraja'ah form of memorizing the Koran that is applied in MTA Zainul Ibad is divided into three, namely: muraja'ah individually, muraja'ah with friends, and muraja'ah with ustad and chaplain, the process is applied so that the quality of memorizing each The students are always awake and not easily forgotten. So to find out the result of memorization, a Muhafiz performs a muraja'ah test by re-listening to the memorization of his students. So it can be proven that at MTA Zainul Ibad is very disciplined towards his students' muraja'ah memorization. All of that is applied on the basis of the importance of repeating the memorization of the Al-Qur'an because a memorizer of the AL-Qur'an will always be tied to the Al-Qur'an throughout his life.
FITNAH WANITA DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AL-QURṬUBI DAN TAFSIR AN-NÛR) Zaimil Anam; Agus Kharir
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.995 KB) | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v5i1.294

Abstract

Pada zaman modern ini, banyak pria yang tercoreng kehormatannya akibat tergoda oleh wanita. Wanita yang banyak menjadi fitnah bagi para kaum pria yaitu wanita yang mengumbar-umbar auratnya. Dalam syari’at Islam, wanita wajib menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh, dari ujung kepala sampai ujung kaki atau lebih sempurna lagi dengan menggunakan kaos kaki, dan yang diperbolehkan nampak hanya wajah dan kedua telapak tangan. Rasulullah SAW menegaskan bahwasanya wanita merupakan fitnah yang paling berat dari pada fitnah-fitnah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitnah wanita dalam Al-Qur’an dengan menggunakan tafsir Al-Qurṭubi dan tafsir An-Nûr sebagai sumber primernya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fitnah kaum wanita menurut Imam Al-Qurṭubi itu lebih berat dibandingkan dengan fitnah-fitnah lainnya. Menurut Hasbi, fitnah wanita disebut pertama kali sebelum fitnah-fitnah yang lain, karena wanita memang menjadi tumpuan pandangan dan jiwa manusia. Tidak dapat diragukan, bahwa kecintaan para pria kepada perempuan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan umat manusia, dan dengan kecintaan antara kedua makhluk berlawanan jenis itulah terpelihara kelangsungan hak-hak (kehidupan) umat manusia. Kedua mufasir ini memiliki banyak persamaan dalam memahami dan menafsirkannya, akan tetapi yang menjadi perbedaan dari keduanya adalah dari segi penafsirannya.
KONSEP MODERASI ISLAM DALAM AL-QU’RAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AN-NÛR DAN AL-AZHÃR) Achmad Junaidi; Agus Kharir
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.233 KB) | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v4i2.247

Abstract

Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. Islam adalah berserah diri, pasrah, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, dan senantiasa mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Islam ialah agama yang damai. Dewasa ini banyak pemikiran-pemikiran tentang Islam yang menyimpang, seperti Islam radikal, Islam liberal, dan lain-lain. Kemudian muncullah moderasi Islam sebagai solusinya. Moderasi Islam itu menuntut umat muslim untuk bersikap adil, seimbang (moderat), tidak ektrem (radikal) dan tidak liberal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep moderasi Islam dalam Al-Qur’an melalui tafsir An-Nûr dan Al-Azhâr. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka, dan untuk metode analisis datanya, menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi Islam ialah salah satu manhaj atau paham dan aliran pemikiran Islam yang mengedepankan pandangan dan sikap moderat (al-tawassuṭ), adil (al-adl), toleransi (al-tasâmuh) tidak berlebih-lebihan (al-ghulu aw al-ifrât), tidak menyempitkan (al-tafrît), mengutamakan kebaikan (al-khairiyah) serta seimbang (al-tawâzun) dan proposional (al-i’tidâl) dalam beragama dan menerapkan ajaran Islam dan ketika berhadapan dengan fenomena-fenomena dan problematika kehidupan manusia. Hasbi Ash-Shiddieqy dan Buya Hamka memandang umat Islam adalah ummat yang wasat (tengah), menurut Hasbi, ummat wasat itu bermakna umat yang paling baik, adil, seimbang (moderat), tidak berlebih-lebihan dan tidak terlalu kurang dalam menunaikan kewajiban agamanya, sedangkan Buya Hamka berpendapat  ummat wasat itu bermakna umat yang senantiasa menempuh jalan yang lurus dan tidak terpaku akan dunia dan akhirat, melainkan antara keduanya berjalan beriringan.