Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDIDIKAN KEMANDIRIAN SANTRI SEKOLAH DASAR DI PONDOK PESANTREN ASH-SHOLIHAH Nisa, Hastra Quroti Ayun
Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan Vol 6, No 5 (2017): spektrum analisis kebijakan pendidikan
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/sakp.v6i5.10097

Abstract

AbstrakPenelitian ini mendeskripsikan mengenai pelaksanaan pendidikan kemandirian santri sekolah dasardi Pondok Pesantren Ash-Sholihah serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan cara observasi partisipant, wawancara, dandokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman observasi, pedomanwawancara, dan pedoman dokumentasi. Analisis data menggunakan interactive model yang dikembangkanoleh Miles dan Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Ujikeabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian menunjukanbahwa; Pendidikan Kemandirian di Pondok Pesantren Ash-Sholihah meliputi pendidikan kemandirianmerawat diri, pendidikan kemandiriaan merawat barang, dan kemandirian belajar. Pendidikan kemandiriandi Pondok Pesantren Ash-Sholihah melibatkan 5 unsur yaitu : a) Unsur tujuan; b) Unsur Pendidik; c) UnsurAnak; d) Unsur Metode; e) Unsur Lingkungan. Faktor Pendukung yaitu : 1) Lingkungan Pondok PesantrenAsh-Sholihah yang mandiri. 2) Santri yang tinggal bersama dalam satu lingkungan sehingga mudah dalampengawasan. 3) Sekolah yang menjadi satu dengan Pondok Pesantren. 4) Kerjasama dan kekeluargaan yangbaik antara pengurus, guru, pendamping, dan seluruh warga Pondok Pesantren. 5) Adanya keinginan daridiri santri sendiri untuk mandiri. 6) Orang tua yang sudah menjelaskan sebelum santri masuk PondokPesantren. Faktor penghambat antara lain : 1) Padatnya jadwal Pondok Pesantren sehingga saat di sekolahsantri kurang konsentrasi. 2) Adanya santri yang susah menyesuaikan diri dan susah diatur. 3) Pendampingkewalahan mengawasi santri. 4) Fasilitas yang seadanya dan terbatas. 5) Adanya jadwal sebulan sekaliketemu orang tua sehingga santri yang sudah terbiasa mandiri menjadi manja lagi.Kata kunci : Pendidikan Kemandirian, Santri Sekolah Dasar