Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Respons Pembentukan Kalus Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dengan Penambahan Naphtalene Acetic Acid dan Benzyl Amino Purin Secara In Vitro Anwar, Nurhayati; Isda, Mayta Novaliza
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 5, No 3 (2020): October 2020
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v5i3.3232

Abstract

AbstractGotu kola (Centella asiatica (L.) Urb.) is a medicinal plant that contains chemical compounds as triterpenoids and saponins.  The chemical compounds can be produced quickly using in vitro callus induction.  The callus is a very important source of planting material in regenerating new plants.  Therefore, by inducing callus the need for seedling in large quantities achievable in a short time.  This study aimed to determine the effect of the BAP single and combination of BAP and NAA, and determine the effective concentration of a BAP single and combination of BAP and NAA on callus induction of gotu kola leaf explant using in vitro method.  This study used Complete Randomized Design (CRD) which consisted of nine treatments (control, 1 mg/l BAP, 2 mg/l BAP, 1 mg/l BAP + 0,1 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,1 mg/l NAA, 1 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA, 1 mg/l BAP + 0,5 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,5 mg/l NAA) with five replication for each treatment. Data obtained from observation were analyzed descriptively.  The results of this research showed that a single BAP and combine of BAP and NAA were able provide a response in the form of colour, swelling and callus formation.  The best concentration that from the most optimal callus and the highest callus growth (+++) is the treatment of P5 ( 1 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA) which is equal to 100% with the caracteristics of green callus and callus covering the entire surface of explants.  All the callus produced was textured compact, while the colour of the callus was green and brown.Keywords: Gotu Kola (Centella asiatica (L.) Urb.), Callus, BAP, NAA AbstrakPegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) merupakan tanaman berkhasiat obat yang mengandung berbagai bahan aktif seperti triterpenoid dan saponin.  Bahan aktif tersebut dapat diproduksi dengan cepat menggunakan teknik induksi kalus secara in vitro.  Kalus merupakan sumber bahan tanam yang sangat penting dalam meregenerasi tanaman baru.  Oleh karena itu, dengan menginduksi kalus kebutuhan bibit dalam jumlah banyak dapat dicapai dengan waktu singkat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan BAP tunggal dan kombinasi BAP dan NAA, dan menentukan konsentrasi terbaik dari penambahan BAP tunggal dan kombinasi BAP dan NAA terhadap pembentukan kalus dari eksplan daun pegagan secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 9 (sembilan) perlakuan (kontrol, 1 mg/l BAP, 2 mg/l BAP, 1 mg/l BAP + 0,1 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,1 mg/l NAA, 1 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA, 1 mg/l BAP + 0,5 mg/l NAA, 2 mg/l BAP + 0,5 mg/l NAA) dan masing-masing diulang sebanyak 5 (lima) ulangan.  Data hasil pengamatan yang diperoleh dibahas secara deskriptif karena tidak semua ulangan menghasilkan kalus.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan BAP tunggal dan kombinasi penambahan BAP dan NAA mampu memberikan respons pada eksplan daun pegagan berupa perubahan warna, pembengkakan dan terbentuknya kalus.  Konsentrasi terbaik yang mampu membentuk kalus paling optimal dan pertumbuhan kalus paling tinggi (+++) yaitu perlakuan P5 ( 1 mg/l BAP + 0,3 mg/l NAA) yakni sebesar 100% dengan ciri-ciri kalus berwarna hijau dan kalus menutupi seluruh permukaan eksplan.  Semua kalus yang dihasilkan bertekstur kompak, sedangkan warna kalus yang dihasilkan hijau dan coklat.Katakunci: Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), Kalus, BAP, NAA