Hasyim Mahmud Wantu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rekognisi dan Dampak Kepemimpinan Instruksional Kepala Madrasah Alfian Erwinsyah; Hasyim Mahmud Wantu; Asriyati Nadjamuddin
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 9 No 1 (2021): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v9i1.2096

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan temuan studi empiris, praktik kepemimpinan instruksional Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi praktik kepemimpinan instruksional di madrasah ibtidaiyyah di Kabupaten Gorontalo selama masa pandemic covid-19. Studi ini mengkategorikan batas-batas pengetahuan yang ada yang ditetapkan pada praktik kepemimpinan instruksional dan juga untuk mencerahkan pemahaman empiris awal tentang bagaimana para kepala Madrasah memandang peran mereka sebagai pemimpin instruksional. Desain penelitian kualitatif digunakan dan wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan 11 kepala madrasah ibtidaiyyah di Kabupaten Gorontalo, ditambah dengan pengisian angket secara online. Awalnya data dianalisis secara induktif dan berturut-turut diberi kode untuk menghasilkan temuan dan kesimpulan. Hasil studi menunjukkan bahwa kepala Madrasah Ibtidaiyyah Kabupaten Gorontalo secara keseluruhan memahami dan mendefinisikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengembangan praktik pembelajaran. Khususnya mengenai supervisi guru, bagaimana mereka memantau dan mengevaluasi pengajaran baik luring maupun daring. Data menemukan bahwa kurang lebih kewajiban dan pencapaian yang terkait dengan menjadi kepala Madrasah Ibtidaiyyah di Kabupaten Gorontalo sebagian besar sesuai dengan praktik kepemimpinan instruksional bahkan tanpa memiliki pengetahuan dan pengakuan atas nama kepemimpinan instruksional. Pemantauan dan pengawasan pembelajaran yang dikombinasikan dengan pembelajaran profesional terkemuka sangat ditandai dalam data. Ada keinginan kebijakan yang kuat, yang dijelaskan dalam Kebijakan Pendidikan Nasional bahwa kepala Madrasah bertanggung jawab atas peningkatan mutu secara keseluruhan di Madrasah dan seharusnya menjadi pemimpin pembelajaran. Bukti menunjukkan kepala Madrasah meratifikasi beberapa fungsi yang terkait dengan menjadi pemimpin instruksional tetapi tidak yang lain. Temuan penelitian ini menawarkan beberapa pemahaman tentang praktik kepemimpinan instruksional kepala Madrasah Ibtidaiyyah di Kabupaten Gorontalo. Ini juga menawarkan dasar untuk investigasi yang lebih mendalam yang dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang praktik kepemimpinan instruksional kepala Madrasah Ibtidaiyyah di Kabupaten Gorontalo
Pendidikan Karakter Untuk Membentuk Moralitas Anak Bangsa Hasyim Mahmud Wantu
Irfani Vol. 16 No. 1 (2020): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v16i1.1310

Abstract

Masyarakat Indonesia sampai saat ini terus mengalami perubahan-perubahan yang sangat pesat, baik itu perubahan kecil maupun perubahan besar. Perubahan ini terjada diberbagai bidang. Kita perlu belajar pada sejarah bahwa perubahan zaman tidak bisa dilawan dan dilarang. Berkaca pada perjalanan sejarah bahwa kemajuan zaman, dan semua yang terkait teknologi tidak bisa dilawan. Jika kita bertahan pada pilihan konvensional, maka justru akan terkubur, terlindas oleh zaman. Perubahan-perubahan zaman membawa setiap lapisan masyarakat pada kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Namun dengan adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang madani khusunya dikalangan remaja dan setiap anak bangsa, ternyata malah justru telah mengikis nilai-nilai kesopanan, ajaran baik tentang perbuatan dan kelakuan (akhlaq) atau sering kali kita sebut sebagai moral. Penomena kemorosotan moral dikalangan remaja anak bangsa dewasa ini sudah sangat mengkhawatirkan. Maka, untuk mengatasi kemerosotan moral yang sudah melanda anak bangsa tiada lain upaya yang harus dilakukan yaitu salah satunya dengan menanamkan pendidikan karakter baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sedini mungkin. Hal ini penting dilakukan karena apabila tidak dilakukan sedini mungkin, maka akan sangat sulit menanamkan karakter yang positif ketika mereka beranjak dewasa.