Suherli, Suherli
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

Pengaruh Terpaan Informasi Politik Melalui Media Sosial Terhadap Perilaku Pemilih Pemula dalam Pemilihan Presiden Republik Indonesia Tahun 2024 di Kota Makassar Suherli, Suherli; Jamal, Muh Nurqadri; Taslim, Muhammad; Kamsar, Kamsar; Elsaid, Dea Audia
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13279429

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar dengan tujuan untuk, (1) menganalisis pengaruh paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk kriteria informasi (X1) dan sumber informasi (X2) secara simultan, (2) menganalisis pengaruh paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk kriteria informasi (X2) secara parsial, dan (3) menganalisis pengaruh paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk sumber informasi (X2) secara parsial terhadap perilaku pemilih pemula dalam pemilihan presiden 2024 di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan terlebih dahulu mendefinisikan konsep-konsep sebagai variabel terkait dan kemudian mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Untuk menjawab hipotesis yang dirumuskan, analisis data dilakukan menggunakan analisis jalur. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh dari informasi politik yang disampaikan melalui media sosial, baik dalam bentuk Kriteria Informasi (X1) dan Sumber Informasi (X2), secara simultan terhadap perilaku pemilih pemula dalam pemilihan presiden 2024 di Makassar. Analisis data menggunakan SPSS versi 25 menunjukkan nilai F sebesar 42.516, yang melebihi nilai F-tabel sebesar 3.09. (2) Tidak ada pengaruh signifikan dari paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk Kriteria Informasi (X1) terhadap perilaku pemilih pemula. Perhitungan menunjukkan hubungan linear antara variabel independen eksogen Kriteria Informasi (X1) dan variabel endogen perilaku pemilih sebesar 0.118 atau 11.8%. Nilai t-hitung sebesar 0.869 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.660, yang mengarah pada keputusan untuk menerima H0 dan menolak H1. Ini berarti bahwa Kriteria Informasi (X1) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih pemula dalam pemilihan presiden 2019 di Makassar. (3) Ada pengaruh signifikan dari paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk Sumber Informasi (X2) terhadap perilaku pemilih pemula dalam pemilihan presiden 2024 di Makassar. Perhitungan menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 4.262 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1.660, yang mengarah pada keputusan untuk menolak H0 dan menerima H1. Ini menunjukkan bahwa ada dampak signifikan dari paparan informasi politik melalui media sosial dalam bentuk Sumber Informasi (X2) terhadap perilaku pemilih pemula dalam pemilihan presiden 2024 di Makassar.
Etika Komunikasi di Lingkungan Akademik: “Evaluasi Praktik dan Tantangan di Universitas Almarisah Madani" Taslim, Muhammad; Suherli, Suherli; Rusdin, Febi Ramadhani
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13279879

Abstract

Studi ini mengevaluasi penerapan etika komunikasi di Universitas Almarisah Madani, dengan fokus pada tantangan dan praktik yang dihadapi dalam konteks akademik. Etika komunikasi, sebagai elemen penting dalam proses belajar mengajar, berperan vital dalam membangun hubungan yang saling menghormati antara mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data termasuk wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Temuan mengungkapkan adanya kesenjangan yang signifikan antara kebijakan etika komunikasi tertulis dan praktik sehari-hari, yang disebabkan oleh pelatihan dan orientasi mendalam yang tidak memadai. Selain itu, tantangan dalam menerapkan etika komunikasi terlihat dari ketidaknyamanan dalam interaksi di dalam kelas dan pertemuan akademik, serta pengaruh teknologi yang memperluas jangkauan komunikasi tetapi juga memperkenalkan risiko baru terkait privasi dan etika. Studi ini merekomendasikan pengembangan program pelatihan etika komunikasi yang lebih komprehensif dan penyesuaian kebijakan untuk mencakup penggunaan teknologi digital. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan praktis dan rekomendasi yang berguna bagi institusi pendidikan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan etika komunikasi di lingkungan akademik mereka.