Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease

Manifestations of Acute Pancreatitis in Severe COVID-19 Patients: Is This a Coincidence? Romadhon, Pradana Zaky; Suryantoro, Satriyo Dwi; Windradi, Choirina; Mahdi, Bagus Aulia; Agustin, Esthiningrum Dewi; W, Krisnina Nurul; Novendrianto, Dwiki
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v9i2.26472

Abstract

Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Acute Respiratory Coronavirus-2 (SARS-CoV2) yang berasal dari China, menyebar dengan cepat ke seluruh bagian negara lain yang menyebabkan pandemi dunia. Dengan derajat gejala yang bervariasi yang disebabkan oleh COVID-19, virus ini menyebabkan kerusakan pada beberapa organ, baik karena efek infl amasi tidak langsung maupun efek sitopatik. Data terkait keterlibatan pankreas dalam kasus COVID-19 masih belum jelas. Seorang laki-laki usia 83 tahun dirawat karena gejala COVID-19 berat. Dalam perawatan, pasien memberikan gejala dan tanda pankreatitis akut tanpa diketahui faktor resiko yang terkait. Pada pemeriksaan didapatkan RT-PCR SARS-CoV2 positif dari swab nasofaring, amilase lipase yang meningkat serta gambaran ultrasound khas untuk pankreatitis akut. Tatalaksana pasien tetap berdasar pada kasus SARS-CoV2 dengan isolasi, oksigenasi, pemberian anti virus dan suportif. Pemberian antibiotik juga didasarkan pada terapi empiris yang kemudian disesuaikan hasil sensitifi tas kultur. Skor prognosis pankreatitis menunjukkan risiko kematian pada kasus moderate. Pada perjalanan, pasien meninggal karena shock sepsis. Prevalensi pankreatitis akut dan tingkat keparahannya perlu diamati. Dalam artikel ini, kami menyajikan kasus pankreatitis akut yang terjadi pada COVID-19 parah dengan faktor risiko yang tidak diketahui.Diagnosis penyebab kasus pankreatitis masih belum jelas tetapi beberapa bukti autopsi kasus infeksi SARS-CoV2 dengan pankreatitis menyebutkan bahwa infeksi virus ini dapat menyebabkan injuri pada pankreas.. Kondisi sepsis dapat diakibatkan infeksi virus SARS-CoV2 (viral sepsis) atau ko-infeksi bakteri. Oleh karena itu, rasionalisasi penggunaan antibiotik juga diperlukan. Kasus ini merupakan kasus yang membutuhkan managemen holisitik dan intensif karena kedua kondisi berpotensi dapat memperberat satu sama lain. Pengenalan awal kegawatan serta terapi tepat merupakan hal yang penting dapat menunjang kesintasan pasien.
Convalescent Plasma Therapy: The Early Use in Moderate to Severe COVID-19 Patients in Hospitals with Limited Resources Mahdi, Bagus Aulia; Suryantoro, Satriyo Dwi; Romadhon, Pradana Zaky; Windradi, Choirina; Widiyastuti, Krisnina Nurul; Novendrianto, Dwiki; Widiasi, Etha Dini; Agustin, Esthiningrum Dewi; Firdausa, Sarah; Alkaff, Firas Farisi
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v9i3.29113

Abstract

COVID-19 cases in Indonesia in the period of June-July 2021 showed a catastrophic spike. During this period, a recently discovered variant, the delta variant, appeared to be one of the sources of COVID-19 infection. Treatment modalities are limited due to reduced stock of drugs. A case of a 63-year-old man has been reported, with a history of having been vaccinated with two doses of Sinovac, experiencing moderate-to-severe symptoms of COVID-19 infection then given convalescent plasma therapy since his initial admission to the hospital. Three days after being given convalescent plasma therapy, the improvement was noticeable. Shortness of breath, cough, fever, and weakness were less complained. On the seventh day the patient fully recovered and got discharged. Convalescent plasma therapy was e ective in early stage and was able to improve outcomes. Indonesia needs sucient stocks of convalescent plasma as a therapy to overcome the limitations of medicines.