Indiyani, sulastri Dessy
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS UNSUR BATIN DALAM PUISI “BAITULLAH” KARYA IKA MUSTIKA Indiyani, sulastri Dessy; Nugraha, Via
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4, No 2 (2021): VOLUME 4 NOMOR 2, MARET 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/p.v4i1p157-164.6890

Abstract

Karya sastra merupakan wujud pemikiran manusia yang dirangkai sedemikian rupa dan tentunya  memiliki pesan tersendiri pada penyampaiannya. Bukan hanya sekedar bentuk dari pemikiran, karya sastra diciptakan dengan rasa sehingga sastrawan bisa menciptakan karya sastra yang menakjubkan. Salah satu karya sastra yang erat hubungannya dengan kehidupan dan konflik serta dirangkai dari sebuah kata-kata yang dianalogikan yaitu karya satra berupa puisi. Puisi merupakan sebuah pesan atau kesan seseorang yang diungkapkan lewat kata yang secara tidak langsung dan dibalut dengan kata yang elok sehingga para pembaca tidak begitu saja mengerti akan makna yang disampaikan penulis. Banyaknya puisi yang sulit diartikan menjadi latar belakang pada penelitian ini dan penulis tertarik untuk menganalisis puisi yang berjudul “Baitullah” karya Ika Mustika karena puisi ini terlihat sederhana namun makna yang disampaikan begitu dalam perihal kehidupan. Penelitian ini tentunya mempunyai tujuan yaitu untuk menganalisis unsur batin pada puisi tersebut. Metode yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yang yang mendeskripsikan hasil berupa data bukan angka. Pengambilan kartu data dilakukan dengan berbagai cara diantanya membaca, menganalisis, dan memaknai hasil analisis. Hasil penelitian mengenai puisi Ika Mustika yang berjudul “Baitullah” merupakan sebuah ungkapan atau ekspresi religius seorang penulis yang juga ingin membagikan serta mengingatkan kepada manusia mengenai Allah semata yang kita sembah serta di hadapannya kita sebagai manusia terlihat sama.