Hafidz
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Keluarga Menurut Islam Hafidz, H; Kurnia Ahmad, Rizky; Vivi Santika, Ajeng
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.3

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan konsep pendidikan keluarga menurut Islam baik dari tujuan hingga metode yang dipergunakan dalam mendidik anggota keluarga. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan jenis kepustakaan (library research)yang bersifat analitis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis melalui analisis isi. Hasil penelitian ini menyimpulkan 1) tujuan pendidikan Islam dalam keluarga ialah untuk menegakkan syariat islam dalam menyelesaikan masalah keluarga,Mewujudkan ketenangan psikologis,dan memenuhi kebutuhan cinta kasih anak, 2) metode pendidikan islam dalam keluarga meliputi keteladanan, pembiasaan serta latihan, memberi nasehat,dan pengawasan. Dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam mendidik, khususnya di dalam melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga,dan semua itu akan sukses jika dilakukan dengan berlandaskan pada syariat Islam(pendidikan Islam)
KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMIKIRAN MUHAMMAD THALIB Hafidz , H
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.14

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk menggali pemikiran Muhammad Thalib berkaitan dengan pendidikan keluarga. Metode yang digunakan untuk mengungkap pemikiran Muhammad Thalib adalah metode interpretatif,yaitu metode yang mengandalkan karya tokoh kemudian dieksplorasi demi menemukan arti dari nuansa yang dimaksudkan oleh tokoh secara khas. Menurut Muhammad Thalib, cita-cita mewujudkan kemaslahatan umat dapat tercapai melalui maslahatnya unit terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. Keluarga maslahah ialah keluarga yang setiap anggota keluarganya mampu memahami hak dan kewajibannya setara dengan pemahamannya atas hak dan kewajiban orang lain. Pendidikan keluarga yang tepat dan benar berpotensi besar mencetak generasi berkualitas yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pendidikan keluarga yang diusung Muhammad Thalib dikontribusikan untuk memberikan maslahah kepada masyarakat umum. Salah satu output dari pendidikan keluarga yaitu terwujudnya anak dengan watak dan perilaku mulia, insan shalih dan akram, serta manusia yang produktif.
KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF PURITAN TEOLOGIS Hafidz; Inka Dinda Thiara Qurrotunnisa; Nurmashinta Fadhilah
Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v2i2.42

Abstract

Makalah ini menjelaskan konsep pendidikan orang tua dalam keluarga dalam sudut pandang kaum puritan teologis. Dari kajian literatur diketahui bahwa lingkungan keluarga menjadi tempat yang pertama dan utama orangtua memberikan pendidikan dan anggota keluarga menerima pendidikan, disini terjadi proses take and give. Ayah dan ibu dalam keluarga menjadi pendidik pertama dalam proses perkembangan kehidupan anak. Orang tua tidak sekedar membangun silaturahmi dan melakukan berbagai tujuan berkeluarga untuk reproduksi, meneruskan keturunan, dan menjalin kasih sayang. Akan tetapi, tugas utama keluarga adalah menciptakan bangunan dan suasana proses pendidikan keluarga sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia sebagai pijakan yang kokoh dalam menapaki kehidupan dan perjalanan anak manusia. Kenyataan tersebut ditopang temuan teori-teori yang mendukung pentingnya pendidikan keluarga sebagai dasar pertama pendidikan anak-anak. Pada sisi ini kaum puritan teologis mempunyai konsep pendidikan keluarga yang berbeda dari pendidikan mainstream yang ada saat ini. Disinilah fokus penelitian ini akan diarahakan.
IMPLEMENTASI TOTALQUALITYMANGEMENT (TQM) DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL HUDA YOGYAKARTA Hafidz ,; Husna Nashihin
As-Sibyan Vol 3 No 2 (2020): As Sibyan : Jurnal Kajian Kritis Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/as_sibyan.v3i2.189

Abstract

Penelitian ini termasuk peneltiian lapangan dengan mengambil MI Darul Huda sebagai sumber datanya. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif deskriptif. Ada lima latar belakang penilitian ini, yaitu, pertama, globalisasi telah mengharuskan peningkatan kualitas mutu Pendidikan di Indonesia. Kedua, keberhasilan dalam persaingan dunia Pendidikan saat ini sangat tergantung pada kualitas mutu Pendidikan yang dimiliki. Ketiga, diperlukannya sebuah metode peningkatan mutu Pendidikan secara terpadu dan berkelanjutan. Keempat, Total Quality Mangement merupakan salah satu metode yang efektif diterapkan dalam dunia Pendidikan. Kelima, MI Darul Huda dapat menjadi contoh penerapan Total Quality Mangement yang baik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total Quality Mangement di MI Darul Huda diterapkan pada lima aspek, yaitu Pelayanan Manajemen terhadap Pelanggan Internal, Pelayanan Manajemen terhadap Peserta Didik, Pelayanan Manajemen terhadap Orangtua, Pelayanan Manajemen terhadap Madrasah sebagai Sistem, dan Pelayanan Manajemen terhadap Madrasah Lanjutan.
HEGEMONI NEGARA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN: TELAAH ATAS TEORI KRITIS ANTONIO GRAMSCI Hafidz
Al'Adalah Vol. 9 No. 2 (2006)
Publisher : LP2M IAIN Jember (now UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejatinya, pendidikan dibangun untuk mengembangkan pengetahuan manusia agar lepas dari keadaan tertindas dan hegemoni. Alih-alih mencapai target membentuk manusia otonom, kelangsungan dunia pendidikan di negara ini, terutama pada pemerintahan Orde Baru, justeru selalu berada dan terjebak dalam dominasi negara. Dunia pendidikan selalu tidak dapat keluar dan bebas dari kepentingan negara. Maklum, keberadaan negara begitu dominan. Dominasi negara di setiap kelangsungan aktifitas warga bangsa, termasuk pendidikan, dalam bahasa Gramsci dikenal dengan sebutan hegemoni. Berpijak pada teori hegemoni Gramsci, secara gamblang tergambar betapa selama ini dunia pendidikan mengalami hegemoni negara yang berakihat pada hilangnya fungsi dasar pendidikan, yakni membebaskan manusia dari kondisi yang merongrong nilai-nilai kemanusiaannya.