Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KESIAPSIAGAAN PADA MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK LANGSUNG DAN DAMPAK TIDAK LANGSUNG BENCANA TSUNAMI DI KOTA BANDA ACEH Taufik Suryadi; Zulfitri Zulfitri; M. Iqbal Harmas
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 18, No 2 (2018): Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v18i2.18006

Abstract

Abstrak. Kesiapsiagaan bencana merupakan salah satu faktor penting yang harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dalam hal manajemen bencana. Kurangnya pengetahuan akan kesiapsiagaan bencana akan berdampak langsung pada sikap seseorang dalam hal menanggapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbandingan pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan bencana pada kecamatan yang telah terkena dampak langsung dan yang tidak terkena dampak langsung bencana di kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang berdomisili di Kecamatan Kutaraja dan Lueng Bata dengan sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square (p =0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kecamatan Kutaraja dan Lueng bata telah memiliki pengetahuan kesiapsiagaan bencana dengan baik adalah (49,0%) dan kurang baik (51,0%) dalam hal kesiapsiagaan bencana. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan masyarakat dengan sikap kesiapsiagaan bencana tentang kesiapsiagaan bencana (p=0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan pada masyarakat yang terkena dampak langsung dan dampak tidak langsung dari bencana tsunami pada responden penelitian di Kecamatan Kutaraja dan Lueng Bata. Kata Kunci: Kesiapsiagaan bencana, pengetahuan, sikap, masyarakat Abstract. Disaster preparedness is one of the important factors that should be recognized by all levels of society in terms of disaster management. Lack of knowledge on disaster preparedness will have a direct impact on one's attitude in responding to disasters. This study aims to assess the comparability of knowledge and attitude of disaster preparedness in sub-districts that have been directly affected and not directly affected by the disaster in the city of Banda Aceh. The type of this research is descriptive with the cross-sectional approach. The population in this study is the people of Banda Aceh who are domiciled in Kutaraja and Lueng Bata sub-district with a sample of 100 people. The data were collected by using questionnaires that have been tested for their validity and reliability. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test (p = 0,05). The results showed that the people of Kutaraja and Lueng Bata sub-districts had good knowledge of disaster preparedness (49.0%) and unfavorable (51.0%) in terms of disaster preparedness. The chi-square test shows that there is a significant correlation between community knowledge and disaster preparedness attitude on disaster preparedness (p = 0,05). The conclusions of this study are the different levels of knowledge and attitudes of preparedness in the communities directly affected and the indirect impact of the tsunami disaster on the research respondents in Kutaraja and Lueng Bata sub-district.Keywords: Disaster preparedness, knowledge, attitude, community 
ASPEK ETIKA DAN LEGAL EUTHANASIA Taufik Suryadi; Kulsum Kulsum
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 18, No 3 (2018): Volume 18 Nomor 3 Desember 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v18i3.18022

Abstract

Abstrak. Isu-isu tentang akhir kehidupan (end of life) selalu menarik untuk dibicarakan. Penentuan akhir kehidupan ini sering menjadi dilema bagi para dokter karena apabila dokter tidak memahami tentang pengambilan keputusan akhir hidup pasien ia akan menghadapi konsekuensi bioetika dan medikolegal. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan isu akhir kehidupan yaitu euthanasia, withholding and withdrawal life support, physician assisted suicide, dan  palliative care. Dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan teknologi, definisi kematian menjadi sulit ditentukan karena dengan bantuan alat canggih kedokteran kehidupan ‘dapat diperpanjang’. Dari kenyataan inilah maka timbul pertanyaan serius: “Sampai kapan dokter harus mempertahankan kehidupan?. Apakah semua jenis pengobatan dan perawatan yang dapat  memperpanjang hidup manusia itu harus selalu diberikan?”.Dari permasalahan ini dapat didiskusikan tentang euthanasia ditinjau dari sudut bioetika dan medikolegal. Kata kunci: euthanasia, aspek bioetika, aspek medikolegal  Abstract .The issues of end of life are always interesting to discussed. This final determination of life is often a dilemma for doctors because if the doctor does not understand the final decision of the patient's life he will face the consequences of bioethics and medicolegal. There are several terms related to the issues of end of life that is euthanasia, withholding and withdrawal life support, physician assisted suicide, and palliative care. With the development of medical science and technology, the definition of death becomes difficult to determine because with the help of advanced medical devices 'life can be extended'. It is from this fact that a serious question arises: "How long should doctors maintain life? Are all types of cure and care that can extend the life of a human should always be given? "From this issues can be discussed about euthanasia in terms of bioethics and medicolegal. Keywords: euthanasia, bioethics aspect, medicolegal aspect